Dandim-0212 Tapsel Nobar Bersama Santri Pemadu

Paluta, (Analisa). Komandan Kodim (Dandim) 0212/ Tapanuli Selatan, Letkol Arm Azhari SIP, mengunjungi Ponpes Darul Ulum Al Hasymiah Pemadu Desa Sipaho, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Rabu (1/8).

Kunjungan tersebut dalam rang­ka silaturahmi sekaligus men­­jadi keynote speaker dalam materi kuliah umum pada pekan perkenalan Ponpes Darul Ulum Al Hasymiah Pemadu Desa Si­paho, Kecamatan Halongonan di aula serbaguna Ponpes se­tempat.

Dandim mengajak para santri un­tuk mengingat sejarah berdiri­nya NKRI serta menjelaskan ke­bangkitan pergerakan perjua­ngan Indonesia sampai dengan men­capai kemerdekaannya, tidak lepas dari peran ulama dan san­tri serta umat Islam Indonesia.

Dandim juga menggugah para santri dan santriwati untuk memupuk nasionalisme dengan menyaksikan sekaligus nonton bersama film berjudul ‘Jiwa na­sionalisme seorang anak di per­batasan RI-Malaysia". Dalam film tersebut menceritakan ten­tang jiwa nasionalisme seorang anak nusantara di perbatasan RI-Malaysia ketika melihat kain berwarna merah putih dijadikan warga malaysia sebagai pem­bungkus dan alas dagang.

Pimpinan Ponpes Pemadu H Awaluddin Habibi Siregar me­nyampaikan sejarah awal ber­dirinya yayasan Ponpes Pemadu dan visi misi Ponpes PEMADU serta tujuan mengundang Dan­dim 0212/TS sebagai pemateri di acara kuliah umum pada pe­kan perkenalan Ponpes Pemadu tahun 2018.

Diceritakannya sejarah Pon­dok Pemadu didirikan pada ta­hun 1971 oleh Ayahandanya H Salman Paris Siregar di pedala­man di Dusun Suka rame salah satu anak Desa Sipaho yang ber­jarak sekitar 5 km dari lokasi yang sekarang.

"Saat itu namanya masih Pond­ok "Padu" (Pesantren Al Ha­­simyah Darul Ulum), namun ke­mudian namanya ditambah pada tahun 1984 dengan kata Modern terinspirasi dari nama pon­dok psantren modern Gontor di Jawa. “Setelah keponakan ayah saya namanya Bayo Angin pulang dari Ponpes Gontor. Ke­ponakan ayah saya ini adalah salah satu murid dari tiga murid yang menimba ilmu di awal ber­dirinya pesantren ini dan sengaja ia kirim untuk menimba ilmu ke Ponpes Modern Gontor di tanah Jawa,” katanya.

KTU Kemenag Paluta ini juga menyebutkan tahun 1994 pon­dok pesantren tersebut dipin­dahkan ke pingir jalan lintas Sumatera (Jl Raya Gunung tua - Lang­ga Payung Km 22) yang masih wilayah Desa Sipaho yang bertujuan untuk lebih dikenal ma­syarakat luas. "Seluruh santri dan alumni pondok pesantren ini harus tahu sejarah berdirinya pondok Pemadu ini," ungkapnya.

Dandim 0212/TS Letkol (Arm) Azhari SIP tampak didam­pingi Perwira Penghu­bung (Pabung) Paluta Mayor (Arm) Hasran Harahap, Koramil 05 Padang Bolak Kapten (Czi) Pahlawan Nasution dan tokoh masyarakat Paluta H Awaluddin Harahap serta puluhan personel TNI lainnya disambut hangat Pe­ngurus Yayasan Ponpes Pe­madu Hj Sofiah Harahap, Pim­pinan Ponpes H Awaluddin Ha­bibi Siregar MA, Direktur Ponpes Ab­dul Mutholib Siregar SPd ser­ta ratusan santri dan santriwati. (ong)

()

Baca Juga

Rekomendasi