MEMILIKI keterbatasan fisik dan psikis bukan alasan untuk meraih sukses, maju dan berprestasi di berbagai bidang.
Sejarah membuktikan ada banyak tokoh penyandang cacat yang berhasil bahkan menjadi tokoh dunia. Berikut adalah para tokoh dunia berpenyandang disabilitas:
1. Stephen Hawking
Stephen William Hawking merupakan seorang fisikawan teoritik Inggris. Dia sangat terkenal di dunia ilmiah karena karirnya selama lebih 40 tahun.
Melalui buku-buku dan penampilannya di depan publik telah membuatnya menjadi tokoh akademi dan mendapat kehormatan dari Royal Society of Arts.
Pada 2009, Hawking dianugerahi Presidential Medal of Freedom, sebuah penghargaan sipil tertinggi di Amerika Serikat (AS).
Hawking menderita penyakit motor neuron, yang kemungkinan adalah varian dari penyakit yang dikenal sebagai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).
Gejala ini pertama kali muncul ketika dia kuliah di Cambridge. Dia kehilangan keseimbangan dan jatuh dari tangga dan kepalanya terbentur.
Hawking yang didiagnosis menderita neuron ketika usianya 21 tahun, tidak lama sebelum pernikahan pertamanya. Secara bertahap Hawking mulai kehilangan kemampuan penggunaan lengan, kaki, dan suaranya, hingga akhir tahun 2009, dia benar-benar menjadi lumpuh.
2. Nick Vujicic
Dia adalah seorang pria asal Australia yang lahir dengan sindrom langka Tetra-amelia. Meskipun tidak memiliki tangan, dan hanya memiliki satu kaki kecil dengan dua jari kaki yang menonjol di paha kirinya, dia bisa melakukan surfing, berenang, bermain golf, dan sepak bola.
Dia lulus dari sebuah perguruan tinggi dalam bidang Akuntansi dan perencanaan keuangan pada usia 21 tahun. Ia menjadi seorang motivator dan fokus pada kehidupan orang-orang cacat, memberikan harapan, dan menemukan makna hidup.
Nick menerbitkan buku yang dimiliki lebih dari 3 juta orang dari 44 negara di lima benua. Nick juga menyebar pesannya yang penuh harapan dalam bukunya yang berjudul “Life Without Limits : Inspirasi untuk kehidupan yang baik” yang diterbitkan pada tahun 2010.
3. John Milton
Milton dilahirkan pada 9 Desember 1608. Matanya menjadi buta, namun sepertinya, kebutaannya itu malah meningkatkan kekayaan bahasa yang dimilikinya.
Karya Milton yang paling terkenal berjudul "Paradise Lost" diciptakannya pada 1667. Kekuatan bahasa dan kefasihannya memberi pengaruh mendalam gaya syair abad ke-18. Selain menulis puisi, Milton juga menerbitkan pamflet-pamflet yang memperjuangkan hak sipil dan hak beragama.
4. Helen Keller
Perempuan satu ini selalu diingat dan menjadi sejarah penting. Dia merupakan perempuan yang luar biasa karena dengan keterbatasannya mampu meraih kejayaan seperti manusia normal.
Hellen merupakan seorang penulis Amerika, aktivis politik, dan juga dosen. Dia seorang tuna netra dan tuna rungu pertama yang mendapatkan gelar sarjana seni.
Helen Keller melakukan banyak perjalanan, dan sangat menentang perang. Dia berkampanye untuk hak pilih perempuan, hak-hak pekerja, dan sosialisme, dan kasus progresif lainnya.
Pada 1920, ia membantu mendirikan American Civil Liberties Union (ACLU). Keller dan Sullivan melakukan perjalanan ke lebih 39 negara, membuat beberapa perjalanan ke Jepang dan menjadi favorit masyarakat di sana.
5. Franklin Delano Roosevelt
Ketika kecil, banyak dari kita yang telah mendapatkan imunisasi polio. Polio adalah penyakit menular yang disebabkan virus. Polio dapat menyebabkan seseorang menderita kelumpuhan.
Salah satu sosok terkenal yang memiliki keterbatasan fisik akibat penyakit polio adalah presiden Amerika Serikat (AS) Franklin Delano Roosevelt.
Roosevelt dianggap sebagai salah satu presiden Amerika terbaik yang pernah ada. Sayangnya Roosevelt harus duduk di kursi roda akibat penyakit polio yang dideritanya.
Dirinya terserang polio ketika meminum air di sebuah perkemahan. Karena takut publik akan meragukan kempotensinya, Roosevelt menyembunyikan penyakitnya tersebut sampai akhirnya dirinya benar-benar tidak bisa berjalan.
Roosevelt memberikan contoh pada masyarakat Amerika dan dunia bahwa kelumpuhan tidak bisa menjadi penghambat dirinya untuk sukses.
6. Christopher Reeve - Tuna Daksa
Siapa yang tidak kenal dengan sosok Christopher Reeve. Dialah aktor pria yang terkenal melalui perannya sebagai sosok superhero Superman dari DC Comics. Lahir pada 25 September 1952 dan meninggal pada 10 Oktober 2004, Reeve menghabiskan waktu hidupnya di kursi roda akibat kecelakaan yang dialaminya pada 1995.
Pada 1995 tersebut, Reeve mengalami kecelakaan ketika menunggang kuda. Dirinya terjatuh dan mengakibatkan Reeve menjadi tuna daksa karena cidera tulang belakang yang dialaminya.
Reeve harus menghabiskan sisa hidupnya duduk di kursi roda dan juga ventilator. Namun cidera yang dialaminya tidak membuat dirinya putus asa.
Reeve mendirikan sebuah yayasan bernama Christopher Reeve Foundation. Yayasan ini didirikan untuk membantu orang-orang yang menderita gangguan tulang belakang.
Reeve membuktikan pada dunia bahwa duduk di kursi roda tidak membuat sisa hidupnya hancur. Reeve masih bisa mendirikan sebuah yayasan untuk membantu banyak orang.
7. Arunima Sinha
Keadaan fisik yang tidak sempurna sering kali dikaitkan dengan sebuah penderitaan. Orang yang memiliki fisik tidak sempurna seolah-olah tidak bisa hidup bahagia.
Dan memang pada kenyataannya orang berfisik tidak sempurna seperti itu selalu saja mengalami keterpurukan yang mendalam, apalagi ditambah dengan anggapan-anggapan dari orang-orang sekitar.
Sebenarnya fisik yang tidak sempurna bukanlah suatu penderitaan. Pasalnya dibalik keadaan fisik yang seperti itu, Tuhan selalu saja menyimpan keindahan dibalik itu semua. Dan percayalah di dalam setiap cobaan dan ujian Tuhan selalu menyertakan pelangi setelah hujan turun. Begitu juga dengan ujian kehidupan.
Arunima Sinha, itulah nama wanita hebat yang memiliki kaki satu dan berhasil menaklukan puncak Everest. Arunmi bukanlah wanita yang cacat sejak lahir, melainkan ia mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu.
8. Ralph Braun
Ralph Braun, pendiri BraunAbility, telah menghabiskan hidupnya di kursi roda karena penyakit pada tulang belakangnya. Untuk Braun dapat bergerak dia membangun sebuah skuter bertenaga baterai dan, kemudian, lift untuk kursi roda pada mobilnya.
Perlahan-lahan, dia berbalik inovasi ini menjadi sebuah bisnis dengan penjualan $ 200 juta per tahun. Braun akhirnya menutup usaha skuter dan berfokus pada lift.
Tapi sebelum dia melakukannya, Braun menjadikan dirinya pasokan seumur hidup untuk skuter. "Itu bagian dari lemari pakaian saya untuk memiliki salah satu triwheelers saya," ujarnya.
9. Sudha Chandran
Lahir di sebuah keluarga di Chennai, India Selatan, dialah perempuan bernama Sudha Chandran. Sebelum sukses seperti sekarang, Chandran sudah lebih dahulu menyelesaikan pendidikannya dan menjadi master di bidang ekonomi dari Mumbai.
Satu kecelakaan menimpa dirinya ketika ingin kembali ke Chennai dari Mumbai. Dalam kecelakaan tersebut, Chandran harus merelakan kaki kanannya diamputasi. Dirinya kemudian diberikan kaki buatan untuk bisa mengembalikan kemampuan berjalannya.
Meski awalnya Chandran mengalami kesulitan berjalan dengan kaki buatan tersebut, Chandran tidak pernah menyerah dan akhirnya berhasil menjadi salah satu penari terbaik dari India. Tidak sampai disana, Chandran mendapat kehormatan dengan menghadiri sejumlah penghargaan dan melakukan pertunjukan tarian di sejumlah negara. (wndlist/es)