Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
Pada dasarnya di dalam diri setiap manusia sesungguhnya terdapat kehendak yang hampir sama; kehendak untuk menjadi yang lebih baik dalam berbagai bidang. Ke-hendak ini secara tidak langsung telah menunjukkan kepribadian umat manusia untuk memiliki kehormatan atau martabat yang lebih baik didalam diri mereka. Oleh karena itu untuk mendapatkan kehormatan maka kita selayaknya juga harus memiliki rasa hormat, inilah hukum alam, siapa yang menanam maka ia yang menuainya, tetapi rasa hormat yang kita miliki terkadang kita tidak tau kepada siapa rasa hormat kita terapkan?. apakah pantas setiap orang kita harus hormati, apakah hanya orang tertentu saja yang layak kita hormati.
Penghormatan di dalam agama Buddha disebut sebagai “Garava”, merupakan sifat batin suatu perhatian terhadap sesuatu yang di praktekkan di dalam kehidupan sehari-hari terhadap seseorang yang berada disekitar kita. Dan Buddha juga telah mengatakan didalam Manggala Sutta, telah dijelaskan bahwa “Puja ca Pujaniyanam, etam manggalamuttamam” yang berarti menghormati yang patut dihormati merupakan berkah utama. lalu Siapa sajakah yang patut dihormati?
Didalam Sigalovada sutta Buddha juga telah menjelaskan kepada pemuda sigalovada siapa sajakah rasa hormat kita berikan. Simbul dari penghormatan Ada terdapat enam arah rasa hormat kita berikan, yaitu: Ibu dan ayah bagaikan menghormat arah timur, guru-guru adalah arah selatan, Istri/suami dan anak-anak adalah arah barat, sahabat-sahabat serta sanak keluarga adalah arah utara, Para pelayan dan karyawan adalah arah bawah, Dan arah atas adalah para “samanna” pertapa dan brahmana.
Inilah yang pantas untuk kita hormati atau pada intinya orang-orang disekitar kita sesungguhnya yang patut kita hormati. dengan kita mampu menghormat bagaikan enam arah dengan cara yang bijaksana, terlatih dalam cara-cara yang bajik, Lemah lembut, rendah hati dan pandai dalam pemujaan atau penghormatan keenam arah ini, maka Buddha telah mengatakan, ia akan memperoleh kehormatan. Tak akan goyah dalam kemalangan-kemalangan, kehidupannya tanpa cacat, bijaksana, ia akan selalu memperoleh kehormatan. Bila ia telah mendapatkan cara-cara dan membuat sahabat-sahabat menyambut dengan kata-kata yang ramah dan hati yang tulus maka ia akan mendapat kehormatan. Jika ia dapat memberi petunjuk dan nasehat yang bijaksana, dan membimbing sahabat-sahabatnya, maka ia akan memperoleh kehormatan.
Inilah rasa hormat yang harus kita terapkan dan praktekan, tanpa harus mencari jauh dari diri kita mana yang pantas untuk kita hormati, tetapi yang perlu dicari yang ada didalam diri sendiri yaitu bagaimana agar memiliki rasa hormat kesetiap orang, tidak memandang apa setatusnya, dengan demikian maka kita sendiri yang akan menjadi lebih terhormat atau bermartabat.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta. Semoga semua makhluk turut berbahagia.