Binjai, (Analisa). Lima pelajar SMP Negeri 7 Binjai nyaris menjadi korban penculikan seorang pria tidak dikenal, saat berkunjung ke salah satu wahana permainan anak di Komplek Binjai Super Mall (BSM), Binjai, Jumat (21/9) lalu.
Hal itu diketahui, menyusul pengaduan Puspa Sari Nur Harahap, ibu rumahtangga, warga Jalan Gunung Rinjani, Lingkungan III, Kelurahan Binjai Estate, Kecamatan Binjai Selatan, kepada Unit SPKT Polres Binjai, Senin (24/9).
Dalam laporannya, dia menyatakan, anaknya, beserta empat rekannya, diajak seorang pria tak dikenal pergi ke Kota Medan saat berkunjung ke salah satu wahana permainan anak berbasis digital di komplek Binjai Super Mall.
Setiba di pusat perbelanjaan modern itu, tiga dari lima anak itu memutuskan masuk ke salah satu wahana permainan anak. Dua orang lagi, salah satunya anak Puspa Sari, justru memutuskan tetap menunggu di luar.
“Kebetulan mereka ini satu kampung, dan sama sekolahnya di SMP Negeri 7 Binjai,” ungkap Puspa kepada wartawan, usai memberikan keterangan kepada polisi, di Ruang Pemeriksaan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Binjai.
Namun tidak lama setelah kedua anak itu menunggu di luar wahana permainan anak, tiba-tiba mereka dihampiri seorang pria tidak dikenal, dengan perawakan tubuh kurus dan tidak terlalu tinggi, kulit kuning langsat, serta mata sedikit juling.
“Begitu pria tidak dikenal itu datang menghampiri anak saya dan temannya, pria langsung menepuk pundak mereka sembari merangkul keduanya,” kata Puspa.
Kemudian, kata Puspa, pria tidak dikenal itu menawarkan kepada anaknya dan temannya, untuk ikut bermain dan bertanding olahraga futsal di Kota Medan.
“Kepada anak-anak ini, pria tidak dikenal itu mengaku sedang mencari anggota baru untuk tim futsal. Dikatakannya lagi, ada kerabatnya yang ingin jumpa mereka di Medan,” ujarnya sembari menirukan perkataan sang anak.
Stasiun Binjai
Mendapat tawaran itu, kata Puspa, anaknya dan keempat temannya akhirnya bersedia ikut dengan pria tidak dikenal itu. Mereka pergi menuju Stasiun Binjai, dan berangkat menumpang kereta api tujuan Kota Medan.
Bahkan menurutnya, ongkos perjalanan kereta api pria tidak dikenal itu justru dibayarkan salah satu teman anaknya, dengan alasan akan diganti setiba di Kota Medan.
“Setelah tiba di Stasiun Medan, anak saya dan teman-temannya dibawa ke daerah Titi Gantung. Dari situ, mereka diajak ke musala di sekitar kawasan itu,” jelas Puspa.
Tidak lama setelah berada di tempat itu, dua dari tiga mereka diajak pria itu berbelanja ke Komplek Center Point, Medan. Tiga lagi diminta tetap menunggu di musala terkait.
“Karena anak saya dan dua temannya merasa terlalu lama menunggu di musala itu, dan khawatir terjadi apa-apa dengan dua temannya, mereka akhirnya berinisiatif mendatangi Mapolsek Medan Timur, dan melaporkan peristiwa itu.
“Begitu melapor, mereka kemudian didampingi polisi mencari dua temannya Komplek di Center Point, Medan. Alhamdulilah, mereka dapat ditemukan pada malamnya, dan polisi memulangkan kelima anak ini ke Binjai,” ujar Puspa.
Meskipun kelima pelajar SMP itu dapat kembali ke rumahnya dalam keadaan selamat, namun rasa trauma turut memengaruhi kondisi psikologis para korban, sehingga Puspa memutuskan melaporkan kasus dugaan percobaan penculikan itu ke pihak kepolisian.
“Sebelum mengadu ke polisi, sebenarnya saya dan orangtua keempat anak lainnya, sudah berkoordinasi dengan SMP Negeri 7 dan Dinas Pendidikan Kota Binjai. Intinya, kami sepakat melapor, agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Bahkan menurut Puspa, sehari setelah kejadian itu, Sabtu (22/9), Walikota Binjai Muhammad Idaham, bersama (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Indriani, dan Kepala SMP Negeri 7 Binjai menemui pengelola Binjai Super Mall, untuk mencari tahu identitas pelaku, dengan mempelajari hasil rekaman CCTV.
Sebelumnya, (PS) Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (24/9) siang membenarkan laporan itu. Menurutnya, kasus ini ditangani Tim Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Binjai.
“Laporannya memang ada, terkait dugaan percobaan penculikan lima pelajar SMP di BSM. Kasusnya sedang ditangani pihak Satreskrim Polres Binjai,” ujar Siswanto. (wa)