Oleh: Fatimahhakki Salsabela M, SPsi
KINI berbagai masalah komplikasi, dari masalah keluarga hingga masalah ekonomi dan hutang dan masalah lainnya. Semua itu membuat jiwa seseorang merana, kosong dan galau. Kalau galau menandakan seseorang itu dilanda kegelisahan dan kecemasan.
Manusia memang pada dasarnya makhluk yang selalu dilanda kecemasan. Satu masalah yang dihadapi manusia pasti jiwa dan pikiran menjadi guncang. Untuk itu ketenangan jiwa sangat didambakan semua orang. Untuk mendapatkan ketenangan jiwa banyak cara dilakukan manusia, ada dengan cara pintas untuk mendapatkan ketenangan jiwa. Ingin mendapatkan ketenangan jiwa dengan meminum minuman keras dan bahkan menelan pil penenang.
Cara pintas yang dilakukan seseorang itu mendapatkan ketenangan jiwa yang semu, tidak sebenarnya karena berdampak kepada kesehatan tubuh. Sementara dalam jiwa yang tenang (sehat) terdapat tubuh yang sehat.
Galau, kecemasan akibat berbagai masalah menyebabkan seseorang menjadi stress. Kondisi stress yang berkepanjangan mengganggu kesehatan tubuh, hilang keseimbangan dan turunnya daya tahan tubuh. Bila daya tahan tubuh menurun (melemah) maka tubuh akan sakit.
Keadaan jiwa yang tidak tenang menimbulkan tekanan jiwa yang bisa mengakibatkan seseorang melakukan tindakan diluar batasan manusia yang sehat. Tindakan diluar batas manusia yang sehat seperti bunuh diri yang kini banyak terjadi. Melakukan tindak kriminal, melakukan kekerasn seksual terhadap anak-anak dan lainnya.
Mencari Akar Masalah Stress
Ketenangan jiwa seseorang hanya seseorang itu yang harus mendapatkannya. Sedangkan orang lain hanya bisa membantu dengan memberikan nasihat, bimbingan, pengarahan, penghiburan dan motivasi agar memiliki semangat hidup yang optimis.
Untuk menghilangkan stress, seseorang itu harus berpikir positif terhadap masalah yang dihadapinya. Berpikiran positif akan menumbuhkan rasa optimis, menghilangkan rasa pesimis. Bila sudah tumbuh rasa optimis maka jiwa akan tenang sebab berpikir positif terhadap masalah yang dihadapi.
Cara sederhana untuk berpikir positif terhadap masalah yang dihadapi bahwa semua orang yang hidup di dunia ini memiliki masalah. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak punya masalah. Berpikir positif bahwa masalah itu adalah tantangan untuk maju. Setiap orang akan berpikir, berbuat dan bertindak jika ada masalah maka masalah berfungsi untuk seseorang itu maju atau berbuat.
Selanjutnya berpikir positif bahwa setiap masalah pasti ada solusinya maka tugas manusia mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Ketika solusi masalah ditemukan maka masalah bisa diatasi. Ketika masalah bisa diatasi maka seseorang itu meraih keberhasilan. Langkah-langkah ini harus dipahami dan dijadikan sebagai acuan dalam meraih prestasi yang dicita-citakan.
Perilaku berpikir positif bahwa setiap orang memiliki masalah maka setiap orang harus saling menyayangi, saling membantu dengan sesama, suka membantu. Orang yang menyayangi orang miskin, membantu orang susah akan menumbuhkan ketenangan jiwa. Dalam ajaran Agama Islam setiap muslim memiliki kelebihan harta diperintahkan untuk membantu orang miskin.
Setiap muslim dituntut sikap dermawan dan ternyata dari sikap dermawan itu mendatangkan ketenangan jiwa. Sikap dermawan akan melihat bahwa masih banyak orang yang lebih susah, menderita dari dirinya. Ketika menyadari masih banyak yang lebih susah dari dirinya maka akan tumbuh rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Rasa syukur ini akan menumbuhkan ketenangan jiwa. Orang yang selalu bersyukur atas apa yang diperolehnya akan tenang jiwanya. Rasa syukur muncul apa bila senantiasa melihat orang-orang di sekitarnya lebih susah, lebih rendah taraf kehidupannya. Masih banyak orang yang serba kekurangan, baik kekurangan harta, kekurangan makan, kekurangan pendidikan dan lainnya.
Dari rasa kedermawanan itu seseorang akan menjaga hubungan silaturahim sesuai dengan fitrah manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri, senantiasa memerlukan hubungan dengan sesama manusia dengan berbagai keperluan hidup. Seseorang itu tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dari hubungan silaturahim membuat pertemanan seseorang semakin baik, memiliki banyak teman membuat jiwa menjadi tenang.
Hubungan baik dalam keluarga, dengan teman-teman akan mendatangkan kedamaian dan ketenangan jiwa. Hubungan baik akan terwujud bila selalu bersikap jujur, terbuka dan menjunjung tinggi kebenaran. Hidup yang sesungguhnya senantiasa berlaku jujur, terbuka dan ikhlas maka ketika hal itu dilakukan seseorang maka seseorang itu jiwanya tenang sebab tidak merasa bersalah, berdosa dengan apa yang telah dilakukannya.
Senantiasa jujur, ikhlas dalam berbuat, tidak membuat orang lain kecewa, sakit hati maka jiwa juga akan tenang. Melakukan pelanggaran atas kebenaran, tidak jujur dalam bertindak akan mendatangkan kegelisahan jiwa. Faktanya orang-orang yang berbuat salah, berbuat maksiat maka kehidupannya dipengaruhi kegelisahan.
Sifat jujur, ikhlas, senantiasa berlapang dada terhadap perilaku orang lain membuat jiwa seseorang menjadi tenang. Ketidaktenangan jiwa satu faktor disebabkan memiliki banyak hutang maka hindari untuk berhutang maka selalu berusaha menjadi yang terbaik yakni berusaha memberi, bukan menerima.
Faktanya banyak orang memiliki hutang senantiasa bimbang, risau, takut didatangi orang yang memberi hutang, minta hutangnya dibayar. Kondisi ini membuat orang yang berhutang mengalami tekanan jiwa. Hutang pasti menjadi beban fikiran dan itu membuat jiwa tidak tenang.
Untuk itu berbagai faktor yang membuat jiwa tertekan, membuat gelisah, galau dan sejenisnya harus dihilangkan agar jiwa bisa menjadi tenang. Bila faktor-faktor membuat jiwa tertekan bisa dihilangkan maka jiwa menjadi tenang. Hanya dengan ketenangan jiwa membuat tubuh menjadi sehat.
Dalam jiwa yang tenang akan terdapat tubuh yang sehat sebab jiwa yang tenang membuat daya tahan tubuh semakin kuat terhadap serangan berbagai penyakit. Daya tahan tubuh yang lemah membuat berbagai penyakit gampang menyerang dan tubuh menjadi sakit.
Berbicaralah dengan hati yang tulus, berpikirlah positif maka berbagai masalah yang ada akan menjadi ringan. Masalah menjadi tantangan untuk bergerak maju. Masalah bukan penghalang karena semua manusia di dunia ini memiliki masalah, tinggal bagaimana mencari solusi dari masalah itu. Sederhana saja, lakukan hal-hal yang sederhana, berpikir positif, ikhlas dan jujur, optimis dan memiliki nilai juang yang tinggi untuk berbuat yang terbaik dengan sesama.
Terakhir tanda jiwa telah tenang bila seseorang itu telah merasakan bahwa hati dan pikirannya merasa damai dan sejuk. Bila telah merasakan pikiran damai dan sejuk akan terasa kepada tubuh. Seseorang yang telah merasakan pikirannya damai dan sejuk maka akan merasakan seluruh tubuhnya terasa ringan, terasa nyaman dan selalu merasa senang.
Selanjutnya seseorang itu akan merasa lega bernafas. Secara otomatis akan menghirup udara lebih banyak lalu merasakan nafasnya lega, dada terasa lapang, pandangannya lepas ke depan, bibirnya mudah tersenyum kepada siapa saja yang bertemu dengannya. Sangat menyenangkan sebab ketenangan jiwa telah diperolehnya.
(Penulis pemerhati masalah psikologi masyarakat, alumni Fakultas Psikologi UMA Medan)