Sering kita dengar istilah rumput tetangga lebih hijau. Saya jadi teringat dulu ada iklan yang menayangkan tentang seekor kambing sedang makan rumput di tempat sendiri, tak sengaja diliriknya rumput tetangga yang lebih hijau dan lebih menggugah selera. Lalu dengan segala upaya kambing tersebut berusaha melewati pagar tetangga untuk dapat makan rumput tetangganya. Ia berhasil sampai ke tempat tetangga. Tetapi yang didapatinya hanya rumput palsu yang kelihatan sangat hijau dan sangat segar tapi tak bisa dimakan karena itu rumput palsu.
Cerita tersebut sudah mengingatkan kita, bahwa sesungguhnya belum tentu yang terlihat lebih baik daripada yang kita dapat dan rasakan, itu adalah baik juga untuk kita.
Kita seharusnya bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas segala yang kita miliki. Jangan merasa iri atau cemburu atas yang diperoleh orang lain. Mungkin saja orang lain terlihat lebih baik daripada keadaan kita. Tapi kita belum tahu apa yang dilakukan dan dikerjakan saat ia bisa mencapai pada keadaan tersebut. Bagaimana perjuangan yang telah dilakukan untuk sampai pada titik terbaiknya. Kita hanya melihat dari luar saja tapi tidak tahu apa yang telah dilaluinya. Atau mungkin saja, orang lain berpikiran sama dengan kita, melihat kondisi kita yang lebih baik daripada dirinya. Kita tidak tahu hal ini 'kan?
Dalam menjalani hidup, kita harus berusaha dan berjuang agar bisa menjadi yang terbaik untuk diri kita sendiri dan menjadi orang berguna untuk diri sendiri dan orang yang lain. Menjalani hidup dengan baik tanpa membandingkan dan merasa diri kita seperti masih saja kurang. Tetapi terus semangat dan berusaha serta tak lupa bersyukur atas apa yang telah diperoleh selama ini. Tanpa harus merasa bahwa rumput tetangga lebih hijau, tetapi merasa bahwa rumput kita sendiri juga hijau.
* Hernawaty, April 2018