Neraca Perdagangan Surplus

neraca-perdagangan-surplus

Pekanbaru, (Analisa). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca per­dagangan atau neraca ekspor-impor Riau meng­alami surplus sebesar 13,3 miliar dolar AS selama Januari-No­vember 2018.

“Surplus neraca per­da­gangan Riau ini dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar 11,03 miliar dolar AS, dan sektor migas 2,27 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Aden Gultom, Rabu (9/1).

Ia menjelaskan, dari sisi volume perdagangan, peri­ode Januari-November 2018 mengalami surplus sebesar 21,9 juta ton yang didorong oleh surplus neraca perda­gangan nonmigas sebesar 17,3 juta ton dan sektor migas sebesar 4,56 juta ton.

Neraca perdagangan No­vember 2018 tercatat juga mengalami surplus sebesar 1,12 miliar dolar AS, yang dipicu oleh surplus pada sektor nonmigas sebesar 950,78 juta dolar AS dan sektor migas sebesar 171,24 juta dolar AS.

Dari sisi volume perda­ga­ngan, lanjutnya, pada November 2018 neraca perdagangan surplus sebesar 1,91 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca volume perdagangan sektor nonmigas sebesar 1,59 juta ton dan sektor migas sebesar 319,2 ribu ton.

Nilai ekspor Riau ber­da­sarkan harga FOB (Free On Board) pada November 2018 mencapai 1,27 miliar dolar AS atau mengalami kenai­kan sebesar 2,01 persen dibanding ekspor bulan Oktober 2018.

Kenaikan ini disebabkan naiknya ekspor migas sebe­sar 14,21 persen, sedangkan ekspor nonmigas turun sebesar 0,04 persen.

“Kenaikan ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor minyak mentah se­besar 15,00 persen dan eks­por industri pengolahan hasil minyak sebesar 19,45 per­sen," katanya.

Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-November 2018, ekspor non migas mem­berikan kontribusi sebesar 83,05 persen.

Sedangkan ekspor migas 16,95 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 82,35 per­sen.

Sementara itu, nilai impor Riau berdasarkan harga CIF (Cost Insurance and Freight) pada bulan November 2018 mencapai 147,68 juta dolar AS atau mengalami kenai­kan sebesar 17,18 persen di­ban­ding nilai impor Okto­ber 2018. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi