
Takengon, (Analisa). Keributan yang terjadi saat pertandingan voli antara pemuda Kampung Toweren, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah (Ateng) dengan pemuda Kampung Tingkem, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah berujung damai, Jumat (11/1).
Camat Bukit, Kamaruddin menyebutkan, akibat perselisihan yang terjadi, Kamis (10/1) sore itu seorang warga Toweren mengalami luka-luka dan harus dirawat di RSUD Muyang Kute Bener Meriah.
Masalahnya semakin meruncing karena para pemuda Toweren tidak terima atas aksi pemukulan terhadap teman mereka dan ramai-ramai hendak menyerang ke Kampung Tingkem pada malam harinya.
Namun, para pemuda Toweren yang hendak melakukan aksi balas dendam itu berhasil dihadang aparat kepolisian di jalan raya Kampung Paya Tumpi dan Simpang Teritit. Penghadangan itu sempat membuat warga setempat merasa was-was dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Upaya inisiasi damai antarkedua belah pihak yang bertikai sudah dilakukan di Kantor Camat Bukit. Perwakilan warga yang bertikai dihadirkan, disaksikan aparatur kampung masing-masing, Camat Lut Tawar dan kepolisian,” ujar Kamaruddin.
Upaya mediasi ditujukan lebih kepada perdamaian secara adat, karena secara historis warga Kampung Tingkem dan Toweren memiliki hubungan darah. Diimbau ke depan kedua belah pihak untuk dapat menahan diri dan tetap mengutamakan kekeluargaan sebagai sesama orang Gayo, bukan mengedepankan emosi.
Seorang warga Paya Tumpi, Rizal Pangeran menyatakan, saat ia hendak ke masjid sangat kaget melihat ramainya aparat dan warga berjaga-jaga di jalan raya setempat.
Bahkan ia sempat dihadang dan ditanyai polisi karena diduga merupakan salah satu warga Toweren yang hendak melakukan penyerangan.
Rizal menyayangkan terjadinya keributan itu dan berharap bisa diselesaikan secara damai.
Apalagi pesta demokrasi pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) sudah di ambang pitu, jangan sampai berdampak kepada keamanan di daerah dataran tinggi Gayo itu. (jd)