Milan, (Analisa). Inter Milan tidak mengajukan banding atas hukuman dua laga kandang tanpa penonton. Hal itu saat Inter menjamu Benevento di babak 16 besar Coppa Italia pada Minggu 13 Januari 2019 dan Sassuolo (pekan 20 Liga Italia 2018-2019, Sabtu 19 Januari 2019).
Nerazzurri –julukan Inter– mendapatkan hukuman tanpa penonton dari Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Hal itu imbas dari kelakuan oknum suporter mereka yang melakukan tindakan rasisme kepada bek Napoli, Kalidou Koulibaly.
Saat itu, tiap kali Koulibaly membawa bola, suporter Inter menirukan suara layaknya monyet. Karena itu, tahu telah melakukan kesalahan karena gagal menjaga sikap para suporternya, manajemen Inter menerima dengan lapangan dada hukuman dari FIGC.
Akan tetapi, agar stadion tidak kosong di dua laga tersebut, Inter mengutarakan permintaan kepada FIGC. Mereka berharap Stadion Giuseppe Meazza dapat diisi anak-anak sekolah dasar (sd) atau sekolah menengah pertama (smp) di kedua laga tersebut.
Beruntung bagi Inter, permintaan mereka disetujui oleh FIGC. Karena itu, manajemen Inter saat ini sedang sibuk menyebar undangan kepada para sekolah-sekolah yang berada tidak jauh dari Stadion Giuseppe Meazza.
Dukungan maksimal dari suporter memang dibutuhkan Inter saat ini. Hal itu agar Mauro Icardi dan kawan-kawan dapat memperbaiki posisi di klasemen sementara Liga Italia 2018-2019, serta finis sebagai kampiun Coppa Italia. Hingga Liga Italia 2018-2019 memasuki pekan 19, Inter duduk di posisi tiga dengan koleksi 39 angka, terpaut lima poin dari Napoli di posisi dua. (oz)