Pesona Gemstone

Batu Sulaiman untuk Kewibawaan

batu-sulaiman-untuk-kewibawaan

Oleh: Rhinto Sustono

BANYAK orang percaya koleksi akik yang dimiliki tidak sekadar sebagai perhiasan dan asesori berpenampilan. Sejak ribuan tahun silam, nenek moyang orang nusantara meyakini sebentuk cincin bertahtakan batu tertentu memiliki kekuatan tersendiri. Tidak hanya untuk kemudahan rezeki, tapi juga untuk menjaga keselamatan diri.

Tak heran, masa silam raja-raja di nusan­tara mengenakan lebih dua batu sebagai pelengkap tampilannya. Tidak hanya di cin­cin, tapi bisa juga di kalung, bahkan pada mahkotanya. Pun batu dari perut bumi yang sudah dibentuk menjadi indah, kerap dijadi­kan cendera mata sebagai hadiah kepada tamu kehormatan raja.

Konon beberapa cincin yang bertahtakan batu mulia peninggalan dari abad ke-8 hingga 14 sampai sekarang masih terlihat indah dan menawan. Sayangnya, semua perhiasan itu tidak berada di tanah air, tapi tersimpan di museum New York, Jepang, dan Inggris.

Ada cincin bermata batu aqua blue yang diperkirakan dibuat pada abad ke-14, zamam Kerajaan Majapahit. Cincin milik kerabat kerajaan ini diambil saat penggalian situs di Trowulan dan menjadi koleksi seseorang dari Jepang. Ada juga cincin dengan batu kecu­bung dari era yang sama, juga dimiliki kolek­tor yang sama.

Dengan pengikat emas berukir halus, cin­cin bermata kecubung tersebut diduga dimiliki oleh bukan orang sembarangan pada akhir kejayaan Majapahit. Selain kedua cincin itu, ada pula cincin bermata  opal susu dan batu sulaiman.

Sejak dulu, manusia sudah mengenal Raja Sulaiman yang memiliki kekayaan dan ke­kuatan khusus. Sehingga kerajaanya tidak hanya memimpin manusia, tapi juga menguasai makluk jin. Mungkin karena masy­hurnya Raja Sulaiman, berimbas pada pena­maan jenis batu akik. Sehingga banyak orang percaya, memakai akik sulaiman bisa memberikan aura positif dan kewibawaan layaknya Raja Sulaiman.

Ada penggalian khusus yang dilakukan untuk mendapatkan batu sulaiman, seperti cara mendapatkan jenis batu lainnya di tanah air. Namun tidak jarang, batu sulaiman didapatkan dari proses spiritualis. Sehingga sebagian kolektor dan pecinta akik meyakini batu sulaiman memberikan sugesti tersendiri bagi pemakainya.

Kepecayaan sebagian orang Indonesia akan adanya ‘kekuatan’ dalam sebentuk batu cincin, bisa jadi akibat sisa-sisa kultur dinamisme yang masih eksis di masyarakat. Hebatnya, justru karena unsur-unsur subyektif ini, bisa melambungkan harga batu akik hingga miliaran rupiah.

Kembali pada batu sulaiman yang diyakini kalangan tertentu bisa mendatangkan  aura kharisma dan kewibawaan tingkat tinggi. Tak hanya kewibawaan bertutur, namun juga menguatkan pancaran aura perlindungan diri.

Hal itulah yang membuat batu akik sulaiman tidak pernah sepi peminat hingga kini. Untuk alasan tersebut, siapa pun yang ingin mengoleksi jenis batu sulaiman biasanya terlebih dulu memahami ciri khasnya yang secara kasat mata bisa dilihat, yakni memiliki serat yang padat. Tentu bagi pecinta akik untuk memastikan kepadatan serat pada batu bukan suatu hal yang sulit.

Dibanding jenis batu lainnya, batu sulaiman memiliki bobot yang lebih berat. Lalu bagaimana dengan varian warnanya? Batu akik sulaiman memiliki varian warna beragam, di antaranya merah, cokelat bening seperti madu, kuning, hitam, pancawarna, dsb.

Keberagaman warna itulah yang membe­dakan penamaan jenis batu sulaiaman. Ada belasan nama batu sulaiman. Misalnya sulai­man wulung yang warnanya seperti warna bambu wulung (hitam keunguan), sulaiman madu yang bisa ditembus cahaya (senter), dan sulaiman combong khas berlubang di tengah batunya.

Kemudian jenis sulaiman junjung derajat memiliki corak khas adanya garis yang menyerupai tanda panah menghadap ke atas, bisa dua atau tiga garis dan warnanya bervariasi, oranye hingga merah muda, sulaiman hijau karena warnanya dominan hijau (hijau pekat dan hijau kehitaman), dan lainnya.

Terlepas dari keyakinan seseorang terkait apresiasinya terhadap sebentuk akik sulai­man, bisa jadi Anda juga penggemarnya. Soal pancaran aura kewibawaan yang bisa betul atau tidak, tentu Anda sendiri sebagai pemakai yang merasakannya.

()

Baca Juga

Rekomendasi