
Medan, (Analisa). Siswa SMA Sutomo 1 Medan meraih juara 1 pada kategori Robot for Mission (R4M) pada Kompetisi GreenMech dan Robot for Mission (R4M) Regional Sumatera 2019 yang digelar di STIE Ekaya Prasetya, Jalan Merapi Medan, Sabtu (12/1). Kompetisi ini terselanggara berkat kerja sama Rumah Edukasi dengan STIE Eka Prasetya. Acara dibuka Ketua STIE Eka Prasetya Medan, Dr Sri Rezeki, SE, MSi.
Demikian disampaikan Kepala SMA Sutomo 1 Medan, Ir. Khoe Tjok Tjin kepada “Analisa” di ruang kerjanya, Senin (14/1).
Dia menjelaskan, adapun anak didiknya yang meraih juara I (medali emas) yakni Ryan Agustine, Junior Tanaya dan Willy, sedangkan siswa lain, William, Nicholas dan Michael meraih juara II (medali silver). “Keberhasilan tidak terlepas dari kerja sama tim yang dibangun, tanpa kerja sama tim tidak mungkin mereka menjadi yang terbaik,” ucapnya.
Selain siswa SMA, siswa SD Sutomo 1 atas nama Edric Daniel Tanryo, Cathy Lawrence dan Philbert Mayer meraih juara I Kompetisi R4M untuk tingkat SD. Tingkat SMP juga diraih utusan SMP Sutomo 1, Delwyn Diego, Celine Ngadino, Derrick Maverick dan Jeffrey Matius.
Untuk Kompetisi GreenMech tingkat SD diraih SD Sutomo 1, Prajnavira, Chalvin, Audrey Juriyan Chan dan Charlie. Tingkat SMP diraih SMP Sutomo 1 atas nama Adi Susanto, Herbie Tio, Stefven Torichie dan Clara Evelyn Chandrina.
Menurutnya, sekolah saat ini tidak hanya memberi ilmu pengetahuan semata, tetapi harus menumbuhkan kreativitas anak untuk menghadapi industri 4.0. Selain itu, karakter anak juga harus dibangun. “Kita di sekolah tidak hanya memberikan ilmu saja, tetapi harus dibangun karakter. Makanya, untuk sebuah prestasi saat ini yang diperlukan bagaimana kerja sama tim. Pada kompetisi ini pengetahuan, kreativitas dan kerja sama tim itu dilatih ditambah keberanian. Maka, perlombaan ini sangat bagus untuk membentuk kreativitas anak. Hasil kerja sama yang baik membuat robot yang mereka bangun bisa juara. Bayangkan jika tidak kerja sama maka robot akan bergerak tak beraturan,” ucapnya.
Direktur Rumah Edukasi, Mulia Anton mengatakan, GreenMech merupakan sebuah kompetisi membuat struktur mekanika Rube Goldberg Machine yang menyenangkan yang menghubungkan berbagai fungsi dari mekanika dan green energy melalui operasi yang kompleks untuk menyelesaikan tindakan yang sederhana.
Kompetisi ini menggunakan prinsip saintifik yang mengombinasikan lima aspek pembelajaran dan perkembangan yang dikenal dengan istilah STEAM (Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) dan dibagi dalam tiga kategori, yakni kelompok sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
“Tujuannya mendorong semangat kreativitas dan kerja sama tim dalam menyelesaikan masalah melalui brainstorming dalam membuat sebuah konstruksi bangunan mekanika di mana setiap tim terdiri dari empat siswa, menginspirasi peserta untuk menghargai aplikasi saintifik dan mengembangkan pendidikan sains yang kreatif dengan menggabungkan pemikiran yang kreatif ke dalam struktur bangunan sehingga peserta dapat mengaplikasikan teori sains dan kreativitas dan dapat mendemonstrasikan hasil dari pendidikan sains yang kreatif,” katanya.
Sedangkan kompetisi Robot for Mission (R4M) sebuah kompetisi merancang robot menggunakan prinsip saintifik berbasis STEAM dan membuat program coding agar robot dapat menyelesaikan misi, di mana misi kompetisi regional kali ini untuk memindahkan makanan dari tempat penyimpanan makanan ke kandang-kandang yang telah ditentukan. “Kompetisi ini untuk menginspirasi kemampuan aplikasi programming dan kreativitas serta melatih teknik manipulasi dan kemampuan menggerakkan robot. Kompetisi ini juga menanamkan semangat kerja sama tim dimana setiap tim terdiri dari 3 - 4 orang dan setiap orang memiliki peranan masing-masing yang saling membantu menyelesaikan misi tersebut. Setiap tim dibebaskan membuat berbagai macam model robot sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan oleh panitia dan dapat menggunakan berbagai macam perangkat untuk mengoperasikan robot tersebut, seperti smart phone, pads, laptop. Kompetisi R4M yang inovatif ini merefleksikan kolaborasi “human-machine” dan membuat kompetisi ini berbeda dengan kompetisi robot lainnya,” katanya.
Trainer dan Ketua Tim Kompetisi Asosiasi Greenmech Indonesia, Janto V Sulungbudi menambahkan, terdapat 12 tim yang mengikuti kompetisi regional Sumatera tahun ini. Tim yang berhasil lolos dalam tingkat regional dapat mengikuti kompetisi nasional pada 4 Mei 2019 di Jakarta dan selanjutnya tim yang telah lolos mengikuti kompetisi nasional mendapatkan kesempatan mengikuti kompetisi tingkat dunia di Taiwan pada 1 Agustus 2019. Junior Tanaya mewakili timnya mengatakan, prestasi ini tidak terlepas dari kerja sama tim yang dibangun dan bisa menyelesaikan misi yang diperlombakan. Dia berharap nantinya bisa tampil maksimal pada even yang lebih tinggi. (maf)