
Islam merupakan rahmatan lil ‘alamin. Dalam Islam, hubungan baik haruslah dijaga, baik kepada sang Khalik maupun terhadap sesama manusia. Dalam menjalin hubungan sosial, tentunya kitaharus saling mengasihi dan menyayangi antar sesama. Seperti sabda Rasulullah Saw. yang artinya “Belum sempurna iman seseorang apabila ia belum mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri”. Dari sini kita dapat memahami bahwa dalam konteks apapun,kita tidak boleh mementingkan diri kita sendiri, namun kita harus saling mengasihi, bekerjasama, dan saling menyayangi satu sama lain.
Terlepas dari hubungan baik yang harus kita jalin terhadap sesama manusia, kita juga harus menjalin hubungan baik kepada sang Khaliq agar dapat menggapai kasih sayang-Nya.Allah Swt. sangat mencintai hamba-Nya yang selalu berbuat kebaikan. Untuk itu, kita harus banyak melakukan kebaikan agar memperoleh cinta dan kasih sayang dari Allah Swt.
Kasih sayang Allah merupakan hal yang sangat berharga. Kasih sayang-Nya tidak hanya untuk orang-orang yang beriman kepada-Nya saja.Akan tetapi, seluruh umat manusia dan makhluk di alam semesta ini juga dapat merasakan kasih sayang dari Allah Swt. Namunitu hanyalah kasih sayangyang diberikan di dunia. Berbeda dengan kasih sayang Allah di akhirat, karena hanyamakhluk yang beriman kepada-Nya yang mendapatkan Irham yang lebih dari Allah.Karena sesungguhnyapada masa itu kasih sayang tersebut tidak akan ada hentinya tercurahkan kepada makhkuk-Nyayang beriman dan selalu senantiasa menjalankan apa yang diperintahkan-Nya.Kasih sayang-Nya begitu mesra kepada kita, tidak selalu berwujud kenikmatan. Ada kalanya Dia menurunkan ujian agar hamba-Nya merasakan bahwa kasih sayang dan pertolongan-Nya begitu dekat.
Sebagai hamba-Nya yang bertakwa, tentunya kita harus selalu bersyukur dalam setiap keadaan. Baik itu senang, maupun susah. Tanpa kita sadari, Allah memberikan ujian kepada kita karena Allah ingin kita terus mengharap rahmat, kasih sayang, serta pertolongan-Nya. Allah tidak inginhamba-Nya yang mengharap rahmat-Nya lalai dalam kesenangan dunia yang sementara. Maka saat kita diuji oleh Allah, jangan pernah mengeluh dan menyerah. Teruslah berharap rahmat dan pertolongan-Nya, maka kita akan merasakan kasih sayang yang luar biasa dari-Nya.
Tekad dalam hati kita untuk terus mengejar dan meraih kasih sayangsang Khalik akan semakin besar saat membaca buku “Dear Allah Kasihi Aku” yang ditulis oleh Nurul Lathiffah ini. Penulis banyak memiliki karya sastra lainnya seperti puisi, cerita anak, opini, dll. Kehidupan di keluarga beliau yang cukup bahagia, membuat beliau terdorong untuk berbagi cara-cara agar kita mendapatkan kasih sang Khalik lewat buku ini. Penulis berbagi amalan-amalan yang dapat menyebabkan kita disayangi oleh sang Khalik.
Mungkin terkadang kita merasa selalu kekurangan dan tidak bahagia dalam hidup. Namun didalam buku ini kita akan mendapatkan alasan dari hal yang kita rasakan itu.Dalam buku ini secara lengkap diuraikan mengenai amal – amal shalih yang dapat mengundang kasih sayang Allah kepada kita. Tidak hanya itu, buku ini juga memuat apa saja hal-hal yang menjadi penghalang akan rahmat dan kasih sayang Allah yang dapat membuat hidup kita selalu merasa kekurangan dan tidak bahagia.
Buku cetakan Diva Press ini disusun dengan cukup baik, bahasa yang mengalir serta dilengkapi dengan ayat Alquran maupun Hadis di setiap sub judul pembahasan sebagai referensi dan penguat hukum. Karena amalan-amalan yang kita lakukan harus sesuai hukum dan ketentuan dan aturan dari sang Khaliq.
Terlepas dari kelebihan yang dimiliki oleh buku ini, tentunya ada beberapa kekurangan pada buku ini. Seperti penjilidan buku yang kurang baik sehingga lembaran buku sangat mudah lepas dan mengganggu kegiatan membacanya. Penulisan hadis pada buku ini juga kurang sempurna, karena penulis hanya menulis terjemahannya saja. Ada baiknya jika tulisan dari hadis-hadis tersebut juga dipaparkan.
Akhirnya saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca, karena kita akan bisa membuat segala aktifitas keseharian kita menjadi ibadah dan mendatangkan rahmat serta kasih sayang dari Allah Swt.
Peresensi Praba Baskara Nasution, Mahasiswa Ekonomi Islam FEBI UINSU.