Perkembangan K-Pop dari Masa ke Masa

perkembangan-k-pop-dari-masa-ke-masa

Di awal 2019 ini, bisa dikatakan mustahil jika sese­orang tidak me­ngetahui K-Pop. Proses penyebaran budaya pop Korea disebut Ko­rean Wave atau Hallyu. Hallyu yang begitu cepat dan luas membuat bu­daya Korea telah berkembang pesat hingga diterima dunia inter­na­sio­nal, termasuk Indonesia.

Fenomena budaya Korea di Indonesia telah berkembang sejak 2000-an dimulai dari tayangan drama Korea di televisi Indonesia seperti 'Full House' dan 'Winter Sonata'. Setelah ke­dua drama tersebut, muncul drama 'Boys Before Flowers (BBF)' yang berhasil mendapat­kan banyak perhatian pada 2008.

Drama inilah yang membuka pintu gerbang Hallyu semakin luas dan juga membukakan jalan bagi K-Pop untuk masuk ke Indo­nesia.

Faktanya, grup band Korea ter­bagi menjadi beberapa gene­rasi.

- Generasi pertama

K-Pop mulai aktif debut sekitar 1990-an hingga awal 2000. Grup yang mengawali kariernya pada generasi ini ada­lah Shinhwa, H.O.T, Fin.K.L, S.E.S, dan g.o.d. Pada generasi ini, industri musik K-Pop belum banyak merambah ke ranah digi­tal dan pasar internasional ka­rena keterbatasan teknologi.

Selain itu, karakteristik dari grup idola generasi pertama adalah penggunaan fashion yang cukup nyentrik. Style grup idola pada generasi ini sering diang­gap aneh serta alay saat ini, tapi sebenarnya gaya tersebutlah yang terkenal pada 90-an.

- Generasi Kedua

K-Pop dimulai pada awal 2000 hingga 2009. Generasi ini dianggap berjasa mempromosi dan membuka jalan bagi K-Pop ke dunia internasional. Beberapa grup yang ikut berjasa dalam generasi ini adalah TVXQ, Big Bang, Super Junior, Girls Gene­ration, Wonder Girls, 2PM. Konsep debut grup idola gene­rasi ini bervariasi sebagai stra­tegi agensi grup untuk menarik perhatian orang. Genre musik­nya juga bervariasi.

Pada generasi kedua ini, fans internasional mulai banyak ber­munculan. Mereka tetap ber­usaha menunjukkan cinta dan dukungan kepada idolanya. Me­reka mengoleksi album hingga merchandise resmi dari grup idola­nya meski terdapat hamba­tan, seperti jarak yang jauh dari Korea Selatan dan juga harga yang tidak murah.

Selain itu, banyak fans mulai berusaha mempelajari bahasa Korea untuk membantu mener­jemahkan informasi dan video idola mereka kepada fans lain. Seiiring berjalannya waktu, nama sebutan atau gelar mulai meluas di In­donesia. Fandom merupakan sebutan untuk para penggemar suatu grup idola Korea.

Sebenarnya, nama sebutan sudah ada sejak generasi per­tama, tetapi nama ma­sing-ma­sing grup belum sejelas seperti pada generasi kedua. Pada generasi pertama, nama ini biasa­nya berasal dari se­butan yang diciptakan komu­ni­tas peng­gemar, bukan nama resmi dari idolanya.

Sedangkan pada generasi kedua, nama sebutan diberikan atau dipilih idola mereka dan diresmikan pihak agensi. Nama-nama tersebut tentunya memi­liki arti masing-masing.

Seperti contohnya, Super Junior memanggil fans mereka dengan sebutan ELF atau Ever­lasting Friends yang mempunyai pengertian bahwa Super Junior tidak menganggap penggemar­nya hanya sekedar penggemar, melainkan sebagai teman.

- Generasi Ketiga

K-Pop bisa dikatakan sebagai generasi grup idola yang sedang aktif untuk melanjutkan popu­la­ritas K-Pop di dunia inter­nasio­nal sekarang ini. Beberapa grup dari generasi ketiga ini adalah GOT7, EXO, TWICE, BTS, Black Pink. Perkem­ba­ngan generasi dapat terlihat dari beragamnya genre musik, seper­ti genre house, EDM, trap, dan lainnya. Selain itu, penggunaan fashion juga sudah lebih baik. Perkembangan lainnya juga dapat dilihat dari kualitas video musik yang lebih baik. Hal tersebut karena dukungan alat-alat dan teknologi produksi lebih baik daripada di generasi sebe­lum­nya.

Pada generasi ini, informasi tentang K-Pop secara keseluru­han maupun grup idola masing-ma­sing, sudah bisa diakses de­ngan mudah oleh para fans di ma­na­pun. Para ido­la juga dapat ber­­komunikasi dengan para fans secara mudah menggunakan me­dia sosial dan aplikasi lainnya seperti VLive.

Dengan teknologi yang se­ma­kin maju dan banyak grup baru di dunia K-Pop, tuntutan terhadap idola generasi ini juga semakin berat. Hal tersebut dapat dirasakan dari bagaimana para idola dituntut memiliki talenta serta konsep kuat dan unik agar menjadi ciri khas ter­sendiri groupnya. Namun, meski mereka mempunyai hal tersebut, tidak ada jaminan pasti menge­nai keberhasilan.

Semua perubahan dan per­kem­bangan K-Pop terjadi ka­rena perkembangan teknologi pesat. Teknologi yang semakin canggih mendukung perubahan dan perkembangan K-Pop.

Penyebab lain adalah peru­ba­han zaman. Seiring berjalan­nya waktu, selera dan preferensi orang terus berubah, tidak mung­kin terus sama karena manusia sering merasa kurang puas dan mempunyai titik jenuh.

Jika K-Pop tidak berkem­bang, orang akan merasa jenuh dan meninggalkan idolanya. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa perubahan dan perkem­bangan K-Pop tidak dapat dihin­dari dan memang perlu terjadi agar budaya K-Pop dapat terus berjalan. (dtc)

()

Baca Juga

Rekomendasi