Plt Gubernur Nova Iriansyah:

Kemakmuran Masjid Lambang Syi’ar Islam

kemakmuran-masjid-lambang-syiar-islam

Banda Aceh, (Analisa). Berjalannya berbagai aktivitas keagamaan di masjid menjadi indikator telah membaiknya kehidupan berlandaskan sya­riah di suatu daerah. Karena itu, sebagai daerah yang gencar me­laksanakan syariat Islam, maka kemakmuran masjid harus menjadi lambang syiar agama Islam di Bumi Serambi Mekkah ini.

Penegasan itu disampaikan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat meresmikan Masjid Haji Keuchik Leumiek di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Senin (28/1).

“Kemakmuran masjid baik dari aspek pelaksanaan salat berjemaah maupun aktivitas keagamaan lainnya, merupakan syiar agama yang harus secara terus-menerus dikembangkan di bumi Aceh. Untuk mewujudkannya, maka orientasi fungsi harus lebih menonjol dan dominan dibandingkan orientasi fisik bangunannya,” ujar Nova Iriansyah.

Acara yang turut dihadiri Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar, Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman, Kakanwil Kemenag Aceh HM. Daud Pakeh, Kadis Syariat Islam Aceh, Dr EMK.Alidar, H.Harun Keuchik Leu­miek, Wapemred Harian Analisa, War Dja­mil, sejumlah pejabat Aceh lainnya dan seribuan masyarakat itu, diwarnai pe­nye­rahan santunan kepada anak yatim Ga­mpong Lamseupeung

Nova menyampaikan apresiasi khusus kepada Harun Keuchik Leumiek dan keluarga yang telah menggagas dan membangun masjid tepat di sisi Krueng Aceh itu.

Sebagaimana diketahui, Harun Keu­chik­ Leumiek adalah salah satu tokoh Aceh yang sangat dikenal luas. Bukan ha­nya sebagai pengusaha, ia juga seorang wartawan senior dan sejarawan Aceh. Saat ini, Harun Keuchik Leumiek sebagai Kepala Perwakilan Harian Analisa di Aceh.

“Terima kasih dan apresiasi mendalam kepada Ayahanda Harun Keuchik Leumiek beserta seluruh keluarga besar, yang begitu semangat dan kerja keras hingga berhasil mendirikan sebuah mas­jid, yang diberi nama Masjid Haji Keu­chik­ Leumiek,” sebutnya.

Orang beriman

Nova mengutip Surat At-Taubah ayat 18, yakni “Yang berhak memakmurkan mas­jid-masjid Allah SWT, hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta tetap mengerjakan salat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada siapa pun kecuali hanya kepada Allah, maka mereka diharapkan termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk”.

“Ayat itu menegaskan, yang dapat memak­murkan masjid hanyalah orang yang ber­iman kepada Allah dan hari ak­hir. Ini me­nyangkut aspek akidah. Men­dirikan salat dan menunaikan zakat ada­lah aspek sya­riah, sedangkan tidak takut selain kepa­da Allah, adalah aspek akh­lak. Artinya, mak­mur atau tidaknya se­bu­ah masjid, ada­lah cerminan dari ke­ku­atan akidah, syariah dan akhlak jema­ah masjid,” ungkapnya.

Nova meyakini, dengan segala segala militansi dan upaya yang telah dilakukan oleh Harun Keuchik Leumiek dan keluarga, masjid ini akan dikelola de­ngan baik sebagai upaya mewujudkan pengelolaan masjid yang profesional dan syar’i.

Diimbau kepada semua pihak untuk bersama-sama memakmurkan dan memberdayakan masjid secara terus-menerus, dengan menjadikannya sebagai sebuah institusi untuk meningkatkan pelaksanaan syariat Islam secara kaffah di Aceh.

“Saya yakin, syariat Islam di Aceh su­dah mendekati kaffah. Generasi muda­nya pun sudah mulai bangga dan berani me­nya­takan Aceh negeri syariah. Saya berha­rap pada saatnya nanti, Aceh benar-benar menjadi negeri bersyariah Islam yang kaffah. Yang tidak hanya di kulit, tapi jauh men­jangkau ke dalam,” tandasbta.

H.Harun Keuchik Leumiek dalam sam­butannya menjelaskan, masjid ber­ukuran 34 x 22 meter persegi dan dibang­un di atas tanah seluas 2.500 meter itu, ter­inspirasi dengan bangunan masjid-mas­jid di Timur Tengah.

Relief-relief Masjid Haji Keuchik Leu­miek adalah perpaduan Masjid Naba­wi Madinah, Maroko, Spanyol Al-Ham­ra dan lainnya. Masjid yang mulai di­bangun sejak 2016 tersebut, mampu me­nampung hingga 1.000 jemaah.

“Luas sebenarnya adalah 3.500 meter, na­mun seribu meter digunakan untuk pem­bangunan balai pengajian Haji Keuchik Leumiek dan tempat penampungan anak-anak korban tsunami. Saat ini, ada 100 santri yang kita tampung dan kita danai semua kebutuhan hidup harian dan pendidikannya,” ungkap Harun.

Ditambahkan, masjid itu dibangun oleh keluarga besar Haji Keuchik Leumik untuk dimanfaatkan oleh seluruh ma­sya­rakat. Nanti juga akan difungsikan untuk pu­sat berbagai kegiatan sosial keagama­an lain yang berguna bagi masyarakat ba­nyak,” katanya. (mhd/irn/bei)

()

Baca Juga

Rekomendasi