
BAGI sebagian orang, tetesan-tetesan hujan mereka rasakan dapat memberikan rasa tenang. Menurut para ahli, sebenarnya hujan memang dapat memberikan efek menenangkan.
Hanya dengan mendengarkan rintik-rintik hujan, orang yang mengalami depresi ringan akan merasa lebih tenang.
"Hujan memiliki pola yang mudah diprediksi. Otak manusia akan memprosesnya sebagai suara yang tidak mengancam dan efeknya membuat tenang," kata Emily Mendez, seorang psikolog.
Itulah sebabnya suara hujan sering dijadikan alat untuk meditasi dan rileksasi. Bahkan sebuah perusahaan mengeluarkan inovasi terapi tidur dengan rekaman suara bernada tinggi dan rendah seperti suara air turun.
Bagi mereka yang menderita insomnia, banyak pakar juga menyarankan untuk mendengar suara rintik hujan sambil berbaring di tempat tidur.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa suara hujan dapat meningkatkan kualitas tidur dengan mengurangi kompleksitas gelombang otak.
Hujan juga dapat memberi emosi positif karena indra penciuman berinteraksi dengan memori. Bagi mereka yang menyukai hujan biasanya memiliki perasaan yang positif dengan masa lalunya.
Suara rintik hujan juga memiliki ritme dan efek yang sama dengan white noise, suara "brisik" yang dapat membuat pikiran menjadi lebih netral. Dengan suara-suara dan ritme yang muncul, tanpa orang menyadari otak menjadi hanya terfokus pada suara rintik hujan tersebut. Suara lain pun akan teralihkan.
Sementara itu, masih tentang hujan, orang sering mengatakan, pakai payung nanti kena hujan dan sakit. Nah, yang menjadi pertanyaan pula hujan disebutkan membuat sakit itu mitos atau fakta.
Pernyataan ini mungkin familiar terdengar. Keluarga atau teman sering mengucapkannya ketika orang yang hendak berjalan di bawah hujan walau hanya beberapa detik saja.
Orang mengatakan bahwa air hujan pertama dapat membuat tubuh menjadi sakit, dapat mendatangkan flu, bahkan diare. Tidak sedikit pula yang mengatakan bahwa air hujan pertama juga mengandung sejumlah penyakit.
Pertanyaannya, apakah pengetahuan yang selama ini dipegang oleh banyak orang itu benar? Atau hanya mitos belaka?
Lemah
Orang tahu, saat kedinginan tubuh dipaksa untuk menghasilkan energi secara berlebihan. Jika daya tahan tubuh seseorang sedang lemah, tubuh tidak dapat mengimbangi adanya perubahan suhu tubuh yang terlalu drastis.
Akibatnya, daya tahan tubuh semakin menurun dan kesehatan pun terganggu. Penyakit yang datang dapat bermacam-macam, seperti influenza, batuk dan flu, deman, diare, atau bahkan gatal-gatal di kulit.
Oleh karena itu, hujan tidak menyebabkan tubuh menjadi sakit. Terutama bila keadaan tubuh sedang baik. Lalu, mengapa banyak orang merasa sakit setelah terkena hujan?
Berada dalam satu ruangan dengan orang yang terinfeksi virus, Virus flu cenderung berkembang biak lebih aktif di dalam ruangan yang dipenuhi banyak orang ketika cuaca sedang dingin atau hujan. Pasalnya, pada saat itu orang cenderung saling berdekatan dalam jarak yang berdekatan satu sama lain, sehingga virus dapat menular dengan mudah dan cepat.
Ketika seseorang di dalam ruangan tersebut sedang terkena flu dan bersin tanpa prosedur yang benar, tanpa disadari orang lain di dalam ruangan tersebut akan menghirup udara yang telah terkontaminasi oleh virus flu.
Ketika seseorang terkena hujan, maka saat itu juga suhu tubuh akan menurun. Jika pakaian yang dikenakan basah terkena air hujan, hal ini memungkinkan Anda terkena hipotermia karena kondisi badan kehilangan terlalu banyak suhu panas.
Hipotermia memberikan tekanan pada tubuh termasuk sistem imun yang menyebabkan peluang seseorang terinfeksi virus lebih besar.
Tak jarang hujan dapat memperburuk sistem kekebalan tubuh seseorang, tetapi dalam hal ini bukan penyebab langsung seseorang sakit.
Terkait hal tersebut, orang tidak perlu khawatir, masalah di atas bukan berarti tidak dapat diatasi.
Hindari diri dari air kotor. Saat hujan, banyak selokan tersumbat dan membuat banyak air tergenang. Kondisi tersebut merupakan kondisi yang sangat nyaman bagi bakteri dan virus untuk bersarang dan berkembang.
Tutupi diri menggunakan mantel hujan dari atas kepala sampai kaki, kalau perlu pakai sepatu boots agar kaki tidak terkena virus atau bakteri berbahaya yang bersarang di air kotor.
Pakai baju hangat. Ketika kehujanan, segera ganti baju basah dengan baju yang hangat dan kering. Hindari memakai pakaian ketat, celana jeans, ataupun kaos. (ngc/na/ag/ar)