
Stockholm, (Analisa). Tiga ilmuwan, Rabu (9/10), dianugrahi Hadiah Nobel bidang Kimia atas kontribusinya mengembangkan baterai lithium-ion.
Hadiah itu jatuh ke tangan John B. Goodenough dari Universitas Texas; M. Stanley Whittingham dari Universitas Negeri New York di Binghamton; dan Akira Yoshino dari PT Asahi Kasei dan Universitas Meijo di Jepang.
Horan Hansson, sekretaris jenderal Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, mengatakan hadiah tersebut tentang “sebuah dunia yang dapat diisi ulang.”
Dalam sebuah pernyataan, komite tersebut menyatakan baterai lithium-ion “telah merevolusi kehidupan kita” - dan para pemenang “meletakkan dasar nirkabel, masyarakat bebas bahan bakar fosil.”
Ketiga ilmuwan tersebut akan berbagi hadiah sebesar 9 juta kronor Swedia atau sekitar Rp12,9 miliar.
"Baterai yang ringan, dapat diisi ulang, dan bertenaga ini sekarang digunakan dalam segala hal mulai dari ponsel hingga laptop dan kendaraan listrik, dan juga dapat menyimpan sejumlah besar energi dari tenaga surya dan angin yang memungkinkan masyarakat bebas bahan bakar fosil," ujar juri.
Mereka juga akan menerima hadiah dari Raja Swedia, Carl XVI Gustaf, pada upacara formal yang akan dilangsungkan di Stockholm pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan kematian ilmuwan Alfred Nobel pada 1896.
Ajang penghargaan Nobel tahun ini dimulai sejak Senin (7/10) dan dibuka dengan penyerahan Penghargaan Nobel Kedokteran kepada peneliti asal Amerika Serikat William Kaelin dan Gregg Semenza, serta peneliti asal Inggris, Peter Ratcliffe dari Inggris.
Ketiganya berhasil menemukan bagaimana sel-sel manusia dapat merasakan dan beradaptasi dengan perubahan kadar oksigen, yang membuka strategi baru untuk memerangi penyakit seperti kanker dan anemia.
Selasa (8/10), penghargaan Nobel Fisika diberikan kepada ahli kosmolog Kanada-Amerika James Peebles serta astronom Swiss Michel Mayor dan Didier Queloz. Penelitian ketiganya tentang bagaimana semesta berevolusi ledakan dahsyat (big bang) dan penemuan pertama adanya sebuah planet di luar tata surya yang dikenal sebagai exoplanet, dianggap telah berjasa dalam mentransformasi konsepsi manusia menyangkut kedudukan bumi di alam semesta.
Sementara itu, penghargaan Nobel Sastra akan diumumkan pada Kamis (10/10), dengan menobatkan langsung dua pemenang sekaligus setelah skandal pelecehan seksual yang membuat Akademi Swedia menunda memberikan penghargaan Nobel Sastra pada 2018 lalu, untuk pertama kalinya dalam 70 tahun.
Beberapa nama yang digadang-gadang akan menyabet penghargaan Nobel Sastra 2019 di antaranya, penyair Kanada Anne Carson, penulis Kenya Ngugi Wa Thiong'o, penyair dan novelis Rumania Mircea Cartarescu, serta penulis dan aktivis Polandia Olga Tokarczuk.
Selanjutnya pada Jumat (11/10) mendatang, pemenang penghargaan Nobel Perdamaian akan diumumkan. Banyak yang memprediksi aktivis iklim remaja Swedia Greta Thunberg akan menyabet penghargaan Nobel Perdamaian 2019.
Ajang Nobel 2019 kemudian akan ditutup dengan pengumuman pemenang penghargaan Nobel Ekonomi yang akan dilangsungkan pada Senin (14/10). (AP/echo)