Ciptakan SDM Unggul

Unsyiah dan JAPFA Jalin Kerja Sama

unsyiah-dan-japfa-jalin-kerja-sama

Banda Aceh, (Analisa). Sebagai upaya untuk meminimalisir penanam ganja yang masih marak di Aceh Besar, pemerintah menggandeng  Uni­versitas Syiah Kuala (Unsyiah)  Banda Aceh dan PT Japfa Comfreed Indonesia Tbk (JAPFA) untuk memper­siapkan lahan yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai pekerjaan alternatif pengganti bertani ganja.

Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng menga­takan, pihaknya akan terus mendukung upaya pemerintah da­lam menekan para petani ganja, sehingga bisa mandiri de­ngan menanam dan berternak. Dengan harapan mereka akan beralih ke pekerjaan yang lebih baik dan bermanfaat.

“Teaching farm ini merupakan salah satu upaya yang sa­ngat postif dan saya kira mampu mengubah imej masya­rakat yang selama ini bertani ganja menjadi perternak,” ujar Rektor Unsyiah  Samsul Rizal saat meresmikan teaching farm, di Desa Ie Su’um, Kecamatan Masjid Raya, Ka­bupaten Aceh Besar, Selasa (8/10).

Dalam peresmian yang juga dihadiri Kepala BNN Irjen Pol Heru Winarko, Komisaris Utama Japfa Syamsir Siregar yang merupakan mantan Kepala BIN, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali, rektor mengajak ma­syarakat Aceh bisa me­rubah pola pikir dan beralih dari menanam ganja menjadi petani dan peternak.

Unsyiah siap memberikan bimbi­ngan kepada siapa pun masyarakat yang mau beralih profesi menjadi petani dan pe­ter­nak profesional. Sebab, di zaman sekarang ini, menjadi petani tidak lagi semata-mata memegang cangkul, namun de­ngan teknologi bisa lebih berhasil.

Head of Feed Operation Unit Me­dan & Padang Indo­jaya, Anwar Tandiono (Acai) mengatakan, teaching farm hasil kerja sama dengan Unsyiah ini menyediakan fasilitas peneli­tian yang dibangun di Desa Ie Su’um. Sebagai langkah awal rencananya akan mulai dipasok anak ayam pada bulan Ok­tober ini.

 “Sejalan dengan nilai Japfa untuk Bergerak Menuju Ke­sejahteraan Bersama, Japfa berkomitmen untuk me­ningkatkan kualitas anak bangsa. Karenanya, Japfa bersi­nergi dengan pemerintah dan akademisi dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul guna mewujudkan Indonesia Maju 2045,” ujar Acai.

Fasilitas yang dibangun Japfa terdiri atas 3 unit kan­dang, yakni Commercial Farmn Closed House ber­kapasitas 10.000 ekor, Commercial Farm Open House panggung berkapasitas 5.500 ekor dan Commercial Farm Open House postal ber­kapasitas 4.500 ekor. Masing-masing kandang  berukuran 8 x 70 meter dan sudah dileng­kapi dengan fasi­litas pendu­kung ternak berupa tempat pakan, tempat minum, kipas angin, blower, dan mesin penghangat ayam (gasolek).

“Harapan kami keberadaan Japfa di Aceh selain mem­berikan kontribusi lebih untuk masyarakat Aceh, baik me­lalui hatchery maupun teaching farm. Kami akan terus ber­upaya untuk terus memberikan kontribusi positif yang ber­ke­lanjutan bagi masyarakat Aceh,” ujar Acai.

Mengapresiasi

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah Dr drh Mu­­hammad Hambal sangat mengapresiasi dukungan Japfa de­ngan kontribusi ini, mahasiswa Unsyiah akan dapat lang­sung belajar dan praktik di lapangan mulai dari pe­meliha­raan ternak, pemantauan kesehatan ternak, biose­curity, hing­ga fungsi manajemen bisnis industri perter­nakannya.

“Dengan begitu kami optimis dapat mempersiapkan para mahasiswa kami untuk siap terjun ke industri perternakan,” ujarnya.

Muhammad Hambal mengatakan, kerja sama Japfa – Unsyiah sebelumnya ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada September 2018 lalu, disaksikan Rektor Unsyiah.

Melalui Japfa Foundation, Japfa juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi Unsyiah dan mem­berikan kesempatan bagi ma­ha­siswa untuk menjalani kuliah lapangan di Commercial Farm JAPFA.

Pada hari yang sama juga diresmikan hatchery Japfa seluas 6,2 hektare di Desa Seulimeum, Aceh Besar. Pem­bangunan hatchery ini untuk memenuhi kebutuhan pasar do­mestik yang terus meningkat di wilayah Aceh dan sekitar­nya.

Hal ini juga merupakan salah satu wujud komitmen Jap­fa untuk dapat membantu peternak lokal dalam menyedia­kan anak ayam broiler yang berkualitas dan mendukung ke­man­­di­rian pangan, khususnya dalam penyediaan pasokan protein hewani bagi masyarakat.

Peresmian itu dilakukan Bupati Aceh Besar Mawardi Ali. Diharapkan fasilitas hatchery ini juga akan membantu menyediakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat se­kitar Seulimeum, di mana Japfa akan memempe­kerjakan 94 persen dari jumlah total pekerja yang dibutuh­kan dari daerah setempat. (irn/bei)

()

Baca Juga

Rekomendasi