Titik Panas Penyebab Asap Masih Terdeteksi di Wilayah Sumatera

titik-panas-penyebab-asap-masih-terdeteksi-di-wilayah-sumatera

Analisadaily (Riau) - Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih menyebabkan kualitas udara di beberapa wilayah Sumatera tidak sehat. Titik panas penyebab asap masih terdeteksi di Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo mengatakan, hingga Rabu (16/10), sebanyak 158 titik panas teridentifikasi di tiga provinsi tersebut.

"Jumlah titik panas tersebut dihitung berdasarkan data modis-catalog Lapan 24 jam terakhir dengan tingkat kepercayaan lebih dari 30 persen," kata Agus.

Meskipun jumlah titik panas turun drastis dari Selasa (15/10) kemarin, kualitas udara masih di provinsi tersebut pada kategori sangat tidak sehat. Kualitas udara di Sumatera Selatan yang diukur dengan PM 2,5 berada pada tingkat 195, Jambi 170 dan Riau 160.

Titik panas atau hot spot di wilayah Sumatera Selatan berjumlah 96, Jambi 52 dan Riau 10. Di wilayah Sumatera Selatan, 7 helikopter beroperasi untuk melakukan pengeboman air dengan 390 kali pengeboman dan total air berjumlah 1,5 juta liter.

"Khusus di wilayah Sumatera Selatan, kualitas udara yang diukur dengan PM 10 menunjukkan pada kategori sedang hingga sangat tidak sehat pada periode Oktober ini," sebut Agus.

Dua hari terakhir, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) menunjuk pada kategori sangat tidak sehat. Pada 15 Oktober 2019, ISPU maksimum pada angka 272 dan sehari kemudian pada 214.

"Angka 200 hingga 299 pada indikator ISPU sebagai kategori sangat tidak sehat," ujar Agus.

Sementara itu, kualitas udara di wilayah Kalimantan, diukur dengan PM 2,5, terpantau baik hingga sedang pada hari ini. Kualitas udara di Kalimantan Tengah pada angka 12 atau baik, Kalimantan Barat 6, sedangkan Kalimantan Selatan 25 atau sedang.

"Titik panas di wilayah Kalimantan berjumlah 40, dengan rincian Kalimantan Tengah 25, Kalimantan Selatan 12 dan Kalimantan Barat 3," terangnya.

Data karhutla BNPB pada hari ini pukul 16.00 WIB mencatat total titik panas di seluruh wilayah Indonesia berjumlah 867 titik. Kebakaran berdampak pada luas area terbakar mencapai 328.722 hektare.

(RZP)

Baca Juga

Rekomendasi