Jakarta, (Analisa). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pelantikan dirinya dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019 akan berlangsung sederhana dan hikmat.
"Tadi bapak Ketua MPR beserta seluruh pimpinan MPR menyampaikan undangan untuk pelantikan 20 Oktober mendatang, saya juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan upacara dan perayaan di dalam pelantikan dilakukan sederhana saja tetapi tanpa mengurangi kehikmatan dan keagungan acara itu," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu.
Presiden menyampaikan hal tersebut seusai bertemu dengan 10 orang pimpinan MPR di Istana Merdeka.
Kesepuluh pimpinan MPR tersebut yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo (Fraksi Partai Golkar) bersama para wakil Ketua MPR: Ahmad Basarah (Fraksi PDI Perjuangan), Ahmad Muzani (Fraksi Partai Gerindra), Lestari Moerdijat (Fraksi Partai Nasdem), Jazilul Fawaid (Fraksi PKB), Syarif Hasan (Fraksi Partai Demokrat), Hidayat Nur Wahid (Fraksi PKS), Zulkifli Hasan (Fraksi PAN), Arsul Sani (Fraksi PPP) dan Fadel Muhammad (DPD).
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Karena ini acara MPR, kami sangat berkepentingan bahwa acara ini berlangsung dengan hikmat tanpa gangguan apa pun. Makanya, kami imbau adik-adik mahasiswa, seluruh masyarakat Indonesia agar ikut menjaga kehikmatan," kata Ketua MPR Bambang Soesatyo.
Bambang mengatakan kesuksesan acara pelantikan tersebut juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Ini akan memberikan pesan positif kepada dunia internasional dan itu akan membantu perekonomian kita," katanya.
Dengan ekonomi yang baik, lanjut dia, sama dengan membantu rakyat.
"Jadi, pesannya jelas bahwa kami di MPR ingin acara ini berlangsung hikmat dan agung sebagaimana disampaikan Bapak Presiden," kata Bambang.
Menurut Bambang, sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara sahabat juga telah mengonfirmasi kehadirannya dalam acara pelantikan tersebut.
Dia menambahkan hampir seluruh negara ASEAN, negara tetangga confirm hadir, termasuk Perdana Menteri Australia.
"Mudah-mudahan kepala-kepala negara, kepala pemerintahan, utusan khusus seluruh negara-negara maju, Cina mengutus wakil perdana menteri, beberapa negara konfirmasi. Akan tetapi, untuk pastinya silakan cek kepada Menteri Luar Negeri," kata Bambang.
Demi menjaga keamanan dan ketertiban acara serta banyaknya tamu negara yang hadir, kata dia, pengamanan acara akan diperketat.
"Pengamanan ketat pasti karena sesuai dengan protap yang dimiliki pihak keamanan, yaitu Polri maupun TNI, pengamanan tamu-tamu negara kita dijamin begitu menginjakkan kaki di Tanah Air kita dan kembali ke tanah mereka selamat," tegas Bambang.
Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 akan dilakukan Minggu (20/10) pukul 14.30 WIB di Gedung MPR.
Polri sudah bersiaga mengamankan jalannya pada pelantikan presiden dengan menyiagakan 27.000u personel gabungan TNI/Polri.
MPR pada hari Selasa (15/10) sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kepala Badan Intelijen Nasional Zulkifli Lubis, Kementerian Luar Negeri, dan Sekretariat Negara guna memastikan seluruh persiapan.
Ciptakan Suasana Damai
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau semua pihak menciptakan suasana damai menjelang pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Mari ciptakan suasana yang damai, aman, dan tertib. Mari kita beri kesempatan kepada Jokowi-Amin untuk dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi bangsa sebagaimana harapan dari rakyat dalam pilpres kemarin," kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di Jakarta, kemarin.
Helmy mengapresiasi langkah aparat yang sejak awal sudah mengantisipasi potensi gangguan keamanan menjelang pelantikan. Ia yakin pelantikan akan berjalan lancar dan sukses.
"Kita percayakan kepada TNI-Polri untuk melakukan koordinasi pengamanan, dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada," kata Helmy. (Ant)