Wak Uteh Hadirkan Album ‘Bol’

wak-uteh-hadirkan-album-bol

WAK Uteh Grup masih ber­kibar. Melalui album berjudul ‘Bol’ membuktikan bahwa mereka masih eksis hingga saat ini.

Dalam album terbaru terse­but, grup yang dikenal sebagai ‘Raja Musik Melayu’ tersebut mengumpulkan sejumlah pe­dang­dut dan penari ronggeng, seperti Syafii, Saini, Caca, Yuni, Zuna dan Anisa yang pada even KDI 2019 masuk enam besar.

“Lagu-lagu dalam album itu tetap merakyat dan menampil­kan syair-syair kocak,” ujar Djalaut Hutabarat alias Wak Uteh saat menghadiri perke­na­lan pengurus baru Karya Cipta Indonesia (KCI), Rabu (23/10) di Medan.

Pria yang selalu mengenakan topi ini me­nam­bahkan, lagu yang mereka kemas tetap be­rang­kat dari cerita-cerita rakyat, khu­susnya komunitas di pesisir. Dipilihnya cerita rakyat untuk dijadikan lagu, sebutnya, karena Wak Uteh Grup ini selalu meng­hibur ma­sya­rakat dengan cara yang sederhana alias apa adanya.

“Misalnya lagu berjudul ‘Nenek-Nenek Naik Daun’. Lagu ini cenderung satire tapi di­sajikan dengan cara kocak. Dengan de­mikian, meskipun tersinggung tetapi orang yang merasa akan tetap terhibur bah­kan ikut menyanyikannya,” bilang Wak Uteh.

Pria yang namanya melejit berkat lagu ciptaannya berjudul ‘Angin Koncang’ itu menam­bah­kan, lagu lain yang tak kalah kocaknya adalah ‘Pantang Tak Top’ dan ‘Tampil Beda’. Lagu-lagu ini, bilangnya, berisi sindiran menohok tentang kehidupan yang dijalani masya­rakat, baik dari segi ekonomi hingga orang-orang berpunya.

Diketahui, meski berangkat dari wilayah pesisir, sesung­guh­nya Wak Uteh sudah menjela­jahi hampir seluruh Sumatera, ter­masuk Aceh dan Jambi. Bahkan, mereka per­nah tampil di Malaysia beberapa tahun lalu.

“Kami bersyukur, sampai seka­rang masih mendapat sam­bu­tan masyarakat,” tegasnya sera­ya mengaku jika tidak se­dang tur, ia ber­gabung bersama masyarakat lain, ter­utama di Zoel Pandawa Entertainment Tan­jung­balai.

Setelah berkarier hampir 20 tahun, kini Wak Uteh secara perlahan bertransformasi ke digital. “Kami mencoba masuk ke YouTube. Tapi masih harus tetap meng­ha­sil­kan kaset atau compact disk (CD), sebab masih banyak masyarakat yang meng­guna­kannya,” pungkas Wak Uteh. (hen)

()

Baca Juga

Rekomendasi