MATA TABA SALING YANG TEDUH

mata-taba-saling-yang-teduh

Julaiha S
MATA TABA SALING YANG TEDUH

denyut semakin panah
waktu hilang arah 
jiwa-jiwa perempuan terjaga Saling 
di tanah asing, tak dijaga asing 

peluh bercerita di jendela kenang 
harapan berangsur tumbuh
menyusun tulang-tulang bambu 
sebagai warna keasrian 

anak perempuan menjaga makam 
di belakang rumah, Sange dan Sediya 
menyiarkan pualam duka, 
tempat kemajuannya berpulang  

taba Saling, 
karya terbaik diingat tanah terdahulu 
Medan, 2019

DI TUBUH BENGKULU
bengkulu telah lama berupa
mekar abadi di jantung hutan 
elok langkah orang-orang 
membawa rindu berpulang 
di tanah rafflesia

burung-burung bercerita gurauan 
rebah kata kembali pada alam 
cerita tentang orang-orang terdahulu 
terjaga di hutan dan terbangun 
di rumah kota 
tubuh Bengkulu

adakah yang tersimpan di laut 
harapan membiru 
tokoh-tokoh terhimpun dalam waktu 
mengamati siasat atau ketakutan 
dijaga bengkulu 
sebagai rahasia namamu 

di tubuh bengkulu
musim masa lalu begitu kemarau 
anak-anak, ibu pertiwi menjadi 
ruang berkumpul untuk mencari 
air peradabannya.
Medan, 2019

Yulia Tasnim
DI TANAH SULAWESI /1/

semesta begitu murung
menangkap kabar duka dari kotamu
gelombang menghujam jantung 
menggulung donggala
mempora-poranda palu

riuh tangis hanyut dalam ketakutan
mencari rumah tanpa resah
namun segalanya memilih lebur

DI TANAH SULAWESI /2/
di tanah Sulawesi
mereka saling mencari
merapikan segala doa yang gagap
sebelum semuanya gelap

sanak saudara telah pergi
menambah guratan sepi
di langit Sulawesi
kita tidak mampu mengatasi
sekalipun kata telah berapi-api

palu, kota Kini Pilu 
membaca palu
bibirku terasa kelu
mengeja deru kota
yang kini dihantam duka

bencana telah menyapu bersih
segala yang tinggal telah pergi
dan air mata
mengucur tanpa ingin diseka

()

Baca Juga

Rekomendasi