Dubes Maroko Paparkan Peluang Ekspor Teh

dubes-maroko-paparkan-peluang-ekspor-teh

Medan, (Analisa). Duta Besar Republik Indonesia untuk Maroko dan Mauritania Hasrul Azwar memgatakan, peluang PTPN IV memasarkan teh ke Maroko dan Mauritania sangat besar. Walaupun sudah ada Tiongkok yang sudah terlebih dahulu eksis dengan teh hijau, namun PTPN IV bisa masuk dengan teh hitam yang juga sudah eksis di pasar ekpor sejak puluhan tahun.

"Tempat di kedua negara kami bertugas berpotensi bagi PTPN IV memasarkan hasil produk tehnya. Kedua negara itu sangat memungkinkan, karena pasar teh untuk Maroko dan Mauritania itu sangat potensial bagi produsen teh termasuk Indonesia. Selama ini mereka menikmati teh yang berasal dari Tiongkok hampir lebih 90%," sebut Hasrul Azwar didampingi Direktur Utama PTPN IV Siwi Peni, Counsellor KBRI Rabat Hanung Nugraha, Komisaris Independen PTPN IV Osmar Tanjung, Direktur Komersil PTPN IV Umar Affandi saat pertemuan di Kantor Pusat PTPN IV Medan, Rabu (30/10).

Hasrul mengatakan, enam bulan menjadi Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Maroko dan Mauritania, pihaknya mulai memasarkan dan mensosia­lisasikan produk-produk Indonesia, termasuk teh asal Indonesia.

"Beberapa waktu yang lalu sempat juga Teh Indonesia yang berasal dari Ciwidey sebuah perkebunan di Jawa Barat itu bukankah kita katakan menguasai pasar tapi termasuk bagian dari pasar teh di Maroko, tapi kemudian tidak tahan melihat damping harga yang dibuat oleh Tiongkok sehingga akhirnya Ciwidey itu pulang kam­pung", ujarnya.

Namun dia menyebut ada peluang besar dari isu nasional Maroko terkait teh asal Tiongkok yang berpe­luang bagi pemasaran teh PTPN IV dan Indonesia. Karena itu, Dubes mengajak PTPN IV ikut serta dalam pameran tanggal 11-17 November 2019 di Marakas Maroko.

Dubes menambahkan, pihaknya menjual produk Indonesia, seperti kopi, teh, rempah dan lainnya. Namun karena di Maroko lebih kesohor kopi maka pihaknya gunakan nama Indonesia kopi untuk acara pameran. "Di sana juga ada pabrik Indomie kita yang lalu kami buat Indonesia noodle my Indonesian", ujarnya.

Selain itu, kehadiran Dubes Hasrul Azwar juga dengan membawa 4 jurnalis Maroko, 3 travel agen dan tokoh yang akan mengunjungi onjek wisata di Sumatera Utara. Dubes secara spontan meminta dirut agar memfasilitasi kunjungan tim ke kebun dan pabrik teh di Simalungun. Kunjungan ini dipimpin oleh Counsellor KBRI Rabat Hanung Nugraha.

Dirut PTPN IV Siwi Peni menambahkan, saat ini harga jual teh ekport PTPN IV senilai US$2 per kilo. Dia ber­harap bisa penetrasi pasar ke tempat yang baru termasuk Maroko. "Kita bisa meningkatkan penjualan dengan peluang saat ini. Nah kalau kesiapan kami pasti sudah siap, kenapa ? Karena kami memang juga sudah punya produk-produk unggulan, tinggal bagaimana mengalihkan selama ini sebagian besar ke Amerika, kemudian Malaysia dan Sri Lanka", ujar Dirut.

Dirut menambahkan, pihaknya juga sudah mempa­tenkanTeh Bah Butong dan Teh Tobasari. Pihaknya berencana akan menjual secara ritel di supermarket serta di daerah-daerah yang strategis. (msm)

()

Baca Juga

Rekomendasi