
Medan, (Analisa). Era revolusi industri keempat, currency paling berharga itu adalah ide, karena ide melahirkan banyak hal menghasilkan values, termasuk bisnis startup.
"Karena itu Bank Mandiri mendorong semangat wirausaha sejak muda di era Revolusi Industri 4.0," kata Jimmy Hasudungan Siahaan, Vice President Transaction Banking Wholesale Region I/Sumatera 1 Bank Mandiri saat meluncurkan program Mandiri Entrepreneurship Day di Universitas Harapan Medan, Selasa (29/10).
Program Mandiri Entrepreneurship Day ini merupakan wujud komitmen Bank Mandiri untuk dapat berbagi pengetahuan dan inspirasi kepada generasi muda mengenai bagaimana mereka bisa mengambil peran aktif dalam revolusi industri 4.0 khususnya dalam memupuk jiwa wirausaha dan keberanian mengembangkan bisnis sendiri.
Kegiatan yang dihadiri sekitar 300 pelajar, mahasiswa Universitas Harapan itu diisi dengan sesi Entrepreneurship in Digital Startup oleh Gilang Praditiyo, Head of Venture Fund di Mandiri Capital Indonesia.
Gilang mengungkapkan, revolusi industri 4.0 telah mengubah cara orang berkomunikasi, berbisnis, dan hubungan antara pemilik kebutuhan dengan penyedia kebutuhan.
Disrupsi proses bisnis ini terjadi karena sekarang hampir semuanya sudah terotomatisasi dan terdigitalisasi. Tantangan dari calon pelaku bisnis startup seperti mahasiswa ini adalah bagaimana mengkonsepsi ide yang kemudian bisa dikembangkan sebagai bisnis.
"Ide itu tentu berasal dari adanya kemampuan mengenali masalah dan kemudian mencari solusinya. Solusi dan implementasi solusi itu yang menjadi benih-benih lahirnya semua bisnis startup," ujar Gilang.
Pada kesempatan itu, Mandiri juga menghadirkan Imam Ibrahim Amir, Chief Marketing Officer Halofina, salah satu startup yang selama ini telah dikembangkan oleh Mandiri Capital Indonesia. “Tantangan terbesar dalam memulai bisnis startup adalah harus bisa terus beradaptasi dengan perkembangan business environment, dan siap melakukan pivot jika diperlukan,” jelas Imam.
Rektor Universitas Harapan, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si sangat antusias menyambut baik event Mandiri Entrepreneurship Day ini. “Setiap tahun, ada sekitar 5 juta lulusan perguruan tinggi di seluruh Indonesia.Tentu persaingan mencari kerja semakin kompetitif. Sudah saatnya mahasiswa juga belajar untuk jadi pemberi lapangan kerja, bukan pencari kerja, dengan menjadi entrepreneur," kata dia. (rel/sug)