Bernhard Limbong: "Kongres PSSI Tidak Profesional"

bernhard-limbong-kongres-pssi-tidak-profesional

Jakarta, (Analisa). Calon ketua umum PSSI, Bernhard Lim­bong menilai pro­ses penjaringan para kan­didat yang akan maju pada Ko­ng­res Luar Biasa PSSI pada 2 No­vember mendatang, tidak profe­sional. Pasalnya, dalam proses penja­ringan para kan­didat pada KLB PSSI kali ini, Komite Pemilihan PSSI mem­bolehkan satu orang kandidat menca­lonkan diri di beberapa bidang pemilihan.

Pandangan tersebut dilon­tarkan Limbong saat memapar­kan visi misinya sebagai cake­tum PSSI 2019-2023 pada ke­giatan Diskusi Calon Ketua Umum PSSI yang digelar Sek­si Wartawan Olahraga (SIWO) Pusat dan PSSI Pers di Wisma Kemenpora Jakarta, Rabu (30/10). Diskusi yang mengusung tema 'Mencari Ketua Umum PS SI Ideal' ini dihadiri sem­bilan dari 11 caketum PSSI. Mereka adalah Fary Djemi Fra­ncis, Yasayas Oktavianus, Ben­hard Lim­bong, Aven Hi­nelo, Arif Putra Wicak­sono, Sarman El Hakom, Vijaya Fi­tri­yasa, Benny Erwin, dan Ra­him Soe­kasah. Sementara dua caketum lainnya yaitu La Nyal­la Mattalitti dan Komjen Pol Mochamad Iriawan (Iwan Bu­le) tidak hadir.

"Menurut saya proses pen­jaringan bakal calon yang akan maju pada KLB PSSI 2 November mendatang tidak pro­fesional. Karena satu kandidat bisa mencalonkan diri sebagai ke­tua umum, wakil ketua umum dan komite ekse­kutif. Masa iya ibaratnya orang bisa mencalonkan diri sebagai pre­siden, gubernur dan camat. Kan rancu jadinya," kritik Lim­bong.

"Harusnya ada pembatasan. Satu kandidat hanya boleh mencalonkan diri untuk satu bidang pemilihan," tambah pria yang pernah menjabat se­bagai Ketua Komisi Disiplin PSSI ini.

Stop Naturalisasi Pemain

Selain mengkritisi proses pen­ja­ringan kandidat, Lim­bong juga menyo­roti kebijakan naturalisasi pemain asing yang masih terus dilakukan oleh PSSI.

Limbong menegaskan akan meng­hentikan kebijakan natu­ralisasi pemain asing jika ter­pilih sebagai Ketua Umum PSSI 2019-2023.

"Indonesia memiliki stok pemain yang melimpah karena kita memiliki jumlah penduduk yang banyak. Saya tidak mau menggunakan naturalisasi. Orang kita 270 juta penduduk kok. Jangan disamakan dengan Singapura atau Filipina," kata Limbong.

Mantan Ketua Komisi Di­siplin PSSI ini juga bertekad akan membangun pusat latihan serta pembinaan di Tanah Pa­pua. (rm)

()

Baca Juga

Rekomendasi