
MULAI dari perang dan revolusi sampai Olimpiade dan pendaratan di bulan, Republik Rakyat Tiongkok telah mengalami perubahan dramatis. Negara ini berkembang dari miskin menjadi perekonomian terbesar kedua di dunia, dari negara yang diasingkan menjadi salah satu yang berperan penting di dunia.
Selama berabad-abad, Tiongkok merupakan salah satu peradaban paling maju di Bumi. Uang kertas, sikat gigi, dan juga poci teh, semuanya adalah temuan warga Tiongkok ribuan tahun lalu. Namun, perkembangan pesat Tiongkok ditandai sebuah momen penting pada 70 tahun lalu. Berikut beberapa peristiwa penting yang menentukan sejarah bangsa dan negara Tiongkok:
Bapak Bangsa
Mao Zedong tampil di Tiananmen dan mengumumkan pendirian Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada 1 Oktober 1949. Deklarasi itu dikeluarkan menyusul berakhirnya perang saudara yang berlangsung bertahun-tahun antara para panglima perang yang berlomba-lomba mengambil kendali setelah jatuhnya dinasti Qing.
Rakyat Tiongkok merindukan persatuan dan perdamaian yang dijanjikan Mao Zedong.
Tibet lawan Tiongkok
Pada 1959, di Lhasa, ibukota Tibet, terjadi aksi menentang Partai Komunis dan kekuasaan Tiongkok, yang ditindas pemerintah pusat di Beijing dengan pengerahan dan kekerasan militer. Pemimpin politik dan spiritual Tibet, Dalai Lama ke-14, kabur ke India.
Tibet hingga kini berada di bawah kendali Beijing, namun banyak warga Tibet tetap setia kepada pemimpin spiritualnya, Dalai Lama.
Revolusi Kebudayaan
Pada 1966 Mao Zedong mencanangkan periode "Revolusi Kebudayaan" yang bertujuan untuk merevitalisasi proyek sosialis. Agenda tersebut dijalankan para siswa dan kelompok milisi "Garda Merah".
Mereka menyerang orang-orang yang dianggap berpandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Partai Komunis. Banyak penulis, intelektual dan akademisi terbunuh selama periode itu.
Penggagas reformasi
Mao Zedong mendirikan negara RRT, namun yang membawa negara itu memasuki era modern adalah tokoh reformasi Deng Xiaoping. Dia merombak sistem ekonomi, menggiatkan perekonomi swasta dan menggalakkan produk ekspor. Pertanian tidak lagi menjadi industri utama di negara itu. Pada 1980, konstruksi dan manufaktur menjadi sumber utama pemasukan penduduk.
Tetapi lonjakan jumlah penduduk membuat Tiongkok menerapkan kebijakan kontroversial satu-anak, di mana keluarga tidak diizinkan memilki lebih satu anak.
Kebijakan ini terus berlangsung sampai 2015 ketika penduduk akhirnya diizinkan memiliki dua anak per satu rumah tangga.
Deng Xiaoping berhasil mengelola transisi Tiongkok dari negara komunis menjadi sebuah ekonomi pasar yang terkendali, langkah awal Tiongkok merambah pasaran dunia.
Memasuki era baru
Beijing mengalami ledakan pembangunan ketika mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Stadion nasionalnya, yang dikenal sebagai Sarang Burung, dan Pusat Renang Nasional, yang dijuluki "Water Cube" adalah ikon Beijing era baru.
Jalur Sutra Baru
Proyek ambisius Jalur Sutra Baru merupakan proyek infrastruktur lintas benua yang mencakup Asia, Eropa, dan Afrika. Proyek Xi Jinping ini dimulai pada 2013.
Banyak pihak menyambut proyek ini sebagai pengisi kesenjangan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan. Pihak lain khawatir tentang pengaruh dan dominasi Tiongkok yang makin luas.
Pendaratan di bulan
Januari 2019, media Tiongkok melaporkan pendaratan wahana Chang'e-4 di kutub selatan bulan. Prestasi ini menandai satu tonggak penting lagi dalam ambisi Negeri Tembok Besar menandingi dominasi ruang angkasa AS dan Rusia. Tiongkok berharap akan menjadi kekuatan ruang angkasa utama pada 2030 mendatang. (dw/bbc/tst/es)