UKRAINA telah membuka ruang kendali reaktor 4 Chernobyl, yang menjadi pusat bencana nuklir terparah dalam sejarah kepada publik sebagai bagian tujuan wisata. Di ruang inilah pada April 1986 terjadinya ledakan dan kebakaran hebat yang menewaskan sedikitnyua 54 orang dan memapar ratusan ribu dengan radiasi mematikan setelah insinyur Soviet menutup pompa pendinginan sebagai bagian ujicoba.
Kini orang-orang yang berani atau cukup bernyali untuk menjelajahi bagian dalam bisa melihat gambaran sepintas tempat yang pernah menciptakan sejarah tragis dan kelam ini.
Tak hanya menikmati keindahan alam, tempat tragedi atau bencana juga bisa menjadi tempat wisata. Salah satunya di ruang kendali reaktor 4 Chernobyl di Ukraina yang dulu merupakan bagian dari Uni Soviet.
Bekas Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang bocor pada 1986 sudah berubah menjadi objek wisata. Dilansir dari DW dan CNN, kesuksesan miniseri 'Chernobyl' yang tayang di HBO berimbas pada lonjakan pengunjung kota tersebut.
Selain itu, generasi milenial juga semakin banyak yang mengetahui tentang sejarah tragedi Chernobyl. Bahkan, cukup banyak yang ingin mengikuti paket wisata ke tempat tersebut.
Meskipun begitu, para pengunjung tak sebebas di tempat wisata lain. Itu karena mereka harus menghindari radiasi sisa-sisa kebocoran. Bahkan, para turis juga harus menggunakan masker dan sepatu bersol karet.
Mereka biasanya menginap atau berkumpul di Pripyat yang dikenal sebagai kota mati atau kota hantu. Kota yang dekat dengan Chernobyl ini termasuk yang terdampak bencana ledakan nuklir terburuk dalam sejarah peradaban manusia tersebut.
Industri wisata
Pada 26 April 1986, penduduk Pripyat, Ukraina sedang tidur lelap. Tak ada yang menyangka, malapetaka mengintai. Sekelompok teknisi sedang menjalankan percobaan di Reaktor No.4 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang berada di dekat Pripyat. Mereka mengabaikan prosedur keamanan sehingga berakibat fatal.
Reaktor menjadi tak stabil dan meledak. Dua pekerja tewas seketika dan jumlahnya kemudian bertambah jadi 32 orang di awal krisis. Namun, malapetaka sesungguhnya justru terjadi setelah itu.
Evakuasi yang semula dilakukan di Chernobyl, diperluas. Sekitar 40 jam setelah kejadian, penduduk Pripyat diperintahkan mengungsi.
Saat itu, ada sekitar 50 ribu orang yang tinggal di sana. Namun, efek radiasi terlanjur menyebar. Ribuan orang tewas secara perlahan.
Di Uni Soviet saja, 5.000 orang meninggal dunia akibat kanker dan penyakit lain. Zona evakuasi bencana Chernobyl berada dalam radius lebih 30 kilometer. Jadi bisa dibayangkan betapa sepi dan sunyi kota Pripyat. Meski begitu, banyak wisatawan yang penasaran dengan kondisi kota Pripyat usai tragedi tersebut.
Mencium aroma industri wisata dapat dihidupkan di atas kota mati Pripyat, pemerintah setempat akhirnya membangun berbagai akomodasi wisata. Mereka membangun sebuah hostel untuk para wisatawan yang ingin merasakan sensasi menginap di kota mati tersebut. Tempat penginapan berkapasitas 50 ranjang itu bernama Hostel Pripyat.
Hostel yang terbuat dari bangunan bekas asrama Uni Soviet ini berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi kebocoran nuklir di reaktor empat Chernobyl. Desainnya pun bergaya sederhana, khas penginapan kecil di Soviet. (telegraph/rtr/es)