Valuta Asia Melemah Jelang Perundingan Dagang

valuta-asia-melemah-jelang-perundingan-dagang

Singapura, (Analisa). Sebagian besar mata uang Asia beringsut lebih rendah terhadap dolar AS, Senin (7/10), menjelang perundingan perdagangan AS-Tiongkok, memudarkan minat investor untuk aset berisiko setelah laporan sebuah media menyebutkan Tiongkok kemungkinan akan memperkecil peluang tercapainya kesepakatan dagang dengan AS.  

Sentimen pasar terbebani oleh laporan Bloomberg yang menyebutkan bahwa pejabat Tiongkok mungkin tidak bersedia untuk tunduk pada keinginan Presiden AS Donald Trump. Sementara diketahui, negosiasi perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu akan dilangsungkan pada 10-11 Oktober mendatang. 

Di antara sejumlah mata uang Asia, peso memimpin pelemahan dengan penurunan 0,3 persen. Disusul oleh ringgit dengan penurunan 0,1 persen.

Peso melemah di tengah data pekerjaan AS yang dirilis pada Jumat (4/10). Guian Angelo Dumalagan, ekonom pasar di Bank Tanah Filipina, mengatakan, peso terdepresiasi menyusul rilis laporan tenaga kerja non pertanian AS (non farm payrolls) yang lebih lemah dari perkiraan, meningkatkan kekhawatiran seputar kesehatan pasar tenaga kerja AS. 

Ringgit melingsir karena prospek pertumbuhan ekonomi Malaysia semakin memburuk di tengah ketidakpastian perdagangan AS-Tiongkok. Pemerintah Malaysia kemungkinan akan memperkenalkan anggaran yang diperluas pada Jumat pekan ini untuk meredam prospek ekonomi yang lemah. 

Langkah tersebut diambil di tengah kekhawatiran resesi global, perang dagang AS-Tiongkok yang berkepanjangan dan tumpukan utang besar yang ditinggalkan oleh para pendahulunya.

Pasar keuangan di Tiongkok tutup karena libur nasional.

Rupiah melemah terhadap dolar AS pada Senin di tengah membaiknya data ekonomi AS. Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta mengatakan, kekhawatiran resesi memudar meski data penciptaan tenaga kerja non pertanian AS (non farm payrolls) pada September hanya 136.000, lebih rendah dari ekspektasi 145.000. 

Namun, tingkat pengangguran untuk periode yang sama tercatat turun ke level 3,5 persen, dari yang sebelumnya 3,7 persen pada Agustus. Tingkat pengangguran di level 3,5 persen tersebut merupakan yang terendah dalam 50 tahun terakhir, mendorong penguatan imbal hasil (yield) AS.

Pada awal perdagangan rupiah dibuka pada 14.130

Pada pukul 10.00 rupiah berada pada level 14.152

Di akhir perdagangan rupiah berada pada tingkat 14.155, melemah dari perdagangan sebelumnya.

Kurs terakhir berbagai mata uang Asia terhadap dolar AS, tercatat sebagai berikut:

Dolar Singapura: 1,380, turun dari 1,378

Dolar Taiwan: 30,89, naik dari 30,97

Won Korea: 1196,60, naik dari 1196,80

Baht Thailand: 30,44, turun dari 30,42

Peso Pilipina: 51,85, turun dari 51,69

Rupee India: 70,96, turun dari 71,88

Ringgit Malaysia: 4,190, turun dari 4,184

Yuan Tiongkok: -

 Di Tokio, yen naik tipis terhadap dolar AS pada Senin karena investor masih menantikan perundingan perdagangan AS-Tiongkok pekan ini untuk melihat apakah dua negara ekonomi terbesar dunia itu akan mencapai kesepakatan dan mengakhiri perang perdagangan mereka yang berkepanjangan.  

Minat untuk aset berisiko memudar setelah laporan Bloomberg menyebutkan bahwa pejabat Tiongkok mungkin tidak akan bersedia tunduk pada perdagangan AS, semakin memperkecil peluang tercapainya kesepakatan dagang kedua belah pihak. 

Rob Carnell, Kepala ekonom Asia-Pacific mengatakan, pasar cemas karena masih dibayangi oleh ketidakpastian hubungan dagang AS-Tiongkok, dengan optimisme tercapainya kesepakatan dagang yang terus berkurang.

Dolar AS terakhir tercatat 106,79 yen, turun 0,1 persen dibandingkan dengan level sebelumnya.

Di London, euro beringsut lebih rendah terhadap dolar AS pada Senin dipicu oleh meningkatnya permintaan investor untuk safe-haven dolar dan cenderung membatasi kenaikan aset berisiko. 

Mata uang tunggal ini semakin tergerus setelah data menunjukkan pesanan industri Jerman turun lebih besar dari perkiraan pada Agustus dipicu oleh permintaan domestik yang lemah. Kondisi tersebut membuktikan bahwa manufaktur negara ekonomi terbesar di Eropa itu telah merosot dan memicu resesi di kawasan euro. 

Yen  Jepang: 106,94, turun dari 107,03

Franc Swiss: 0,9949, turun dari 0,9959

Dolar Kanada: 1,3298, turun dari 1,3301

Sterling terhadap dolar: 1,2316, naik dari 1,2302

Euro terhadap dolar: 1,0988, naik dari 1,0962

HARGA EMAS

Di  Comex  New York, harga emas melemah pada pembukaan Senin.

Kontrak Desember 2019 diperdagangkan pada level $1.504,70 per ounce, turun $0,54.

Harga spot kitco pada pukul 13.30 GMT (20.30 WIB) tercatat $1.498,10 per ounce, turun 0,39 persen.

Di London, harga emas melingsir pada Senin seiring dolar AS yang lebih kuat setelah laporan media menunjukkan, Tiongkok mungkin tidak akan bersedia tunduk pada perdagangan Presiden AS Donald Trump. 

Pernyataan tersebut disampaikan menjelang perundingan perdagangan yang dijadwalkan akan digelar pada 10-11 Oktober mendatang.

Harga logam mulia ini juga melemah karena investor saat ini fokus pada negosiasi perdagangan AS-Tiongkok. Ole Hansen, ahli strategi komoditas di Saxo Bank mengatakan, langkah investor yang masih mengambil posisi ‘Wait and See’ terkait perundingan dagang AS-Tiongkok menjadi katalis negatif bagi emas.

London, harga emas $1.499,79 per ounce, turun 0,3 persen dari penutupan sebelumnya di New York.

Harga perak tercatat $17,45 per ounce, turun 0,6 persen dari penutupan sebelumnya.

Di Singapura, harga emas turun tipis pada Senin dipicu oleh memudarnya optimisme terkait tercapainya kesepakatan perdagangan AS-Tiongkok, dengan pejabat Tiongkok mengatakan bahwa pihaknya mungkin tidak akan bersedia tunduk pada perdagangan AS.

Di Singapura, harga emas $1.502,16 per ounce, turun 0,1 persen dari penutupan sebelumnya di New York.

Di Tokio, kontrak benchmark Oktober 2019 mencapai 5,173 yen per gram, melemah 24 dari penutupan sebelumnya. (Rtr/AP/AFP/ant/htb)

()

Baca Juga

Rekomendasi