
Oleh: Nur Maghfirah
SUASANA yang hiruk pikuk ditambah dengan hari yang sangat membosankan dan melelahkan ini membuatku ingin cepat-cepat pulang dan beristirahat di rumah. Aku bergegas pergi ke halte untuk menunggu angkutan umum karena sebentar lagi malam akan tiba.
Aku duduk di bangku halte sembari bermain game yang ada di handphone ku, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.
“Nak, boleh Ibu duduk di sini?.”
“Oh iya Bu, silahkan” Jawabku sembari menggeser posisi duduk.
“Nama kamu siapa Nak?” Ucap Ibu sambil berjabat tangan.
“Reina Bu, Ibu siapa Namanya?”
“Panggil aja Ibu Popon”
“Baru pulang sekolah ya Nak, Kok pulangnya sore?”Katanya sembari melihat kearahku.
“Iya Bu, soalnya sekolah Reina sudah full day terus ada tambahan les sempoa juga makannya pulangnya sore Bu,” jawabku sambil sedikit tersenyum. “Oh bagus la Nak, berarti orang tua kamu mau kamu jadi anak yang cerdas”
“Iya sih Bu, tapi saya bosan setiap hari harus begini. Pergi pagi pulangnya sore belum lagi kalau ada ulangan dan tugas dari sekolah. Kalau libur juga cuman Minggu dan tanggal merah. Mau ngajak liburan pasti ayah dan ibu sibuk dengan pekerjaanya. Reina capek kaya begini terus,” keluhku pada nenek di samping ku
“Nak kamu jangan mengeluh gitu, kamu harusnya beruntung karena orangtua kamu bisa menyekolahkanmu. Coba kamu lihat di luaran sana pasti banyak anak-anak sepantaran kamu yang ingin sekolah tapi untuk biaya saja sulit.”
Dengan tersenyum dan memegang pundak Reina Ibu berkata, “Nak, contohlah hidup kura-kura, Ia selalu membawa rumahnya yang berat kemanapun dia pergi dan tak pernah mengeluh ataupun merasa jenuh dan lelah. Seekor Kura-kura sampai kapanpun dan di manapun tidak akan pernah meninggalkan rumahnya. Karena rumahnya ibarat suatu masalah yang berat maka seperti kura-kura janganlah pernah merasa lelah bahkan lari dari suatu permasalahan walaupun berat.
“Begitu ya, Bu? Sebenarnya apa yang ibu bilang ke Reina tadi ada benarnya juga sih. Jika Reina mempunyai masalah jangan langsung mengeluh tetapi kita harus mencari jalan keluarnya. Iya kan bu?” Ucapku tersenyum dan menatap Ibu Popon.
“Iya Reina”
“Oh iya, Ibu mau kemana?”
“Ibu mau pulang ke rumah, karena tadi habis berdagang di pasar,” ujar Bu Popon sambil menunjuk ke depan.
“Oh gitu,” ucap Reina sembari manggut-manggut
Lalu, tiba-tiba saja Bu Popon melihat awan yang sudah mulai mendung dan berkata, “Nak sudah mau mendung dan malam nih, buruan kamu pulang pasti orangtua kamu khawatir”
“Oh iya..,ya Bu, karena keasyikan ngobrol jadi lupa waktu. Maaf ya Bu Reina jadi curhat sama Ibu tadi,” ucapku sambil cengengesan.
“Gapapa kok Nak, Ibu senang karena ada teman ngobrol. Selalu semangat ya kamu sekolahnya” Jawab Ibu Popon tersenyum
“Siap Bu, Reina akan ingat perkataan ibu yang tadi. Terimakasih” Ucapku tersenyum sambil buru-buru memberhentikan angkutan umum yang akan kunaiki.
(Mahasiswa FKIP UMSU 2019)