Tiga Orang Tewas

Sidang Warisan, Terjadi Baku Tembak di Thailand

sidang-warisan-terjadi-baku-tembak-di-thailand

Bangkok, (Analisa). Baku tembak terjadi saat sidang sengketa warisan di sebuah pe­nga­dilan di Thailand. Sedikitnya tiga orang tewas dalam baku tem­bak ini.

Seperti dilansir AFP, Selasa (12/11), se­orang pria bersenjata tiba-tiba mele­pas tembakan di da­lam salah satu ruang sidang di pengadilan Provinsi Chan­thaburi, yang berjarak 250 kilometer sebelah tenggara Bangkok. Pe­nem­bakan itu terjadi saat sedang digelar sidang sengketa warisan.

Seorang petugas keamanan kemu­dian melepas tembakan ke arah pria bersenjata itu dan me­lukainya secara fatal.

Juru bicara Kepolisian Nasio­nal Thai­land, Krissana Pattana­charoen, me­nyebut tiga orang ter­masuk pelaku penembakan di­konfirmasi tewas dalam baku tem­bak itu. Beberapa orang lain­nya dilaporkan mengalami luka-luka.

"Dua orang yang tewas adalah pengacara, satu orang lainnya ada­lah si penembak," sebut Krissa­na dalam pernyataannya.

Ditambahkan Krissana bahwa pihak kepolisian masih menyeli­diki mengapa sengketa di ruang pengadilan itu berujung insiden mematikan. Identitas dua korban dan pelaku tidak diungkap lebih lanjut.

Foto-foto dari lokasi kejadian yang menunjukkan ruang sidang ber­lu­muran darah, beredar luas via media sosial.

Diketahui bahwa Thailand me­miliki angka kepemilikan sen­jata api yang tinggi. Di negara ini, sengketa pribadi, masalah asmara dan permusuhan bisnis seringkali diselesaikan dengan peluru.

Insiden di pengadilan Chantah­buri ini menjadi yang terbaru dalam deretan kasus penembakan di ruang sidang yang marak di Thai­land. Kasus semacam ini semakin mengungkap cacat dalam keamanan sistem peradi­lan negara tersebut.

Sepekan lalu, tiga tersangka kasus narkoba yang salah satunya warga Amerika Serikat (AS) me­nembak dan menikam petugas keamanan di penga­dilan Pattaya sebelum kabur. Insiden ini me­micu perburuan besar-besaran oleh otoritas Thailand.

Awal bulan lalu, seorang hakim di Thailand menembak dirinya sendiri di bagian dada di dalam ruang sidang usai membebaskan sejumlah terdakwa kasus pembu­nuhan dan mengkritik sistem per­adilan dalam pidato berapi-api. (Ant/AFP)

()

Baca Juga

Rekomendasi