Tanpa Operasi

Pemasangan Cincin pada Pembuluh Darah Berhasil

pemasangan-cincin-pada-pembuluh-darah-berhasil
Medan, (Analisa). Pusat Jantung Terpadu (PJT) Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM) berhasil melakukan tindakan pemasangan cincin pada pembuluh darah di luar jantung, yakni di paha tanpa melalui tindakan operasi (pembedahan).

Kepala PJT RSUPHAM, dr Nizam Zikri Akbar, SpJP (K) mengatakan, tindakan pemasangan cincin ini dilakukan pada dua orang pasien, yakni seorang pasien berusia 77 tahun dan pasien 32 tahun.

"Awalnya pasien wanita 77 tahun itu datang dengan keluhan nyeri pada kedua kakinya. Setelah diperiksa dengan arteriografi, terlihat sumbatan total pada arteri iliaka. Arteri iliaka ini menyuplai darah ke kaki kiri dan kanan, letaknya selevel pinggul," ungkapnya di dampingi dr Ali Nafiah Nasution, SpJP kepada wartawan, Senin (11/11).

Nizam menjelaskan, pasiennya tersebut sebelumnya sudah berobat ke dokter bedah dan dianjurkan untuk operasi. Tapi karena menolak, pasien kemudian datang ke PJT RSUPHAM, sehingga lalu dilakukan pemasangam cincin. "Hasilnya, pembuluh darahnya kini kembali lancar," jelasnya. 

Nizam menerangkan, pemasangan cincin pada pasien 77 tahun itu juga dilakukan tanpa operasi. Tindakannya hanya memakai lubang kecil yang dibuat di paha saja. "Prosesnya hampir sama dengan pasang cincin di jantung tapi letaknya berbeda. Ini dikerjakan oleh dokter Tepu Bob Haikal, SpJP," terangnya.

Nizam mengaku, PJT RSUPHAM Malik merupakan pusat paling lengkap di Medan dan hampir semua tindakan bisa dilakukan, baik tanpa operasi dan dengan operasi."Bagusnya lagi semua tindakan kita dicover BPJS Kesehatan. Artinya, masyarakat kecil punya akses mendapat layanan dengan teknologi tinggi yang mahal seperti ini," imbuhnya. 

Sementara itu, dr Ali Nafiah Nasution, SpJP mengatakan, pihaknya ada melakukan tindakan penutupan lubang di jantung pada pasien wanita 32 tahun yang juga dilakukan tanpa operasi. Ia menuturkan, pasien mengalami gangguan jantung bawaan dari lahir, dengan keluhan mudah capek sejak tiga bulan belakangan dan sudah berobat ke RS di Penang.

"Di sana diperiksa ada lubang di antara serambi kiri dan kanan, maka juga dianjurkan operasi. Tapi pasien tidak bersedia karena saat itu merasa cemas," imbuhnya.

Kemudian, lanjutnya, pasien tersebut memilih datang ke PJT RSUPHAM sekitar dua bulan lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata memang ada lubang dengan ukuran 14 sampai 18 milimeter, diantara sekat serambi kiri dan kanan.

"Karena lubang tidak terlalu besar maka saya sarankan untuk dilakukan pemeriksaan melalui TEE (Trans-esophageal echocardiografi)," sebutnya.

Pemeriksaan TEE itu, lanjutnya, untuk mengetahui apakah lubang ini bisa ditutup tanpa operasi, yakni dengan memasukkan alat melalui pembuluh darah di paha. Usai dipastikan bisa, pasien kemudian dipersiapkan untuk diambil tindakan pada, Rabu (6/11).

"Setelah hasil pemeriksaan semua bagus, esoknya kita lakukan prosedur penutupan lubang tersebut melalui pembuluh darah di paha. Sehingga menempel dan tinggal di dalam jantung," ujarnya. 

Ia menambahkan, tindakan ini berlangsung hanya selama satu jam. Usai dilakukan tindakan penutupan, lanjutnya, pasien juga langsung sadar dan keesokannya pasien sudah bisa pulang. "Kasus ini banyak ketahuan setelah dewasa, ada juga pada anak ketahuan, tapi semakin cepat diketahui semakin bagus hasilnya jika kita perbaiki," ucapnya. 

Terkait penyakit jantung bawaan, Ali memperkirakan, dari 1000 kelahiran ada 8 bayi dengan jantung bawaan. Gejalanya berupa sesak nafas, kalau pada bayi, daya isap menyusui tidak kuat, sebentar - sebentar menyusui, serta batuk demam setiap bulan. "Sehingga akibatnya, pertumbuhan juga akan terganggu," pungkasnya. (zie)

()

Baca Juga

Rekomendasi