Presiden: Pemindahan Ibukota Bukan Sekedar Pindah Tempat

presiden-pemindahan-ibukota-bukan-sekedar-pindah-tempat

Jakarta, (Analisa). Presiden Joko Widodo mengatakan bah­wa pemindahan ibukota negara bukan se­kedar pindah tempat tetapi pola pikir dan budaya.

"Gagasan besar kita tak hanya ingin pin­dah tempat, namun juga pindah pola pikir dan budaya kerja. Harus pindah semuanya. Orang ikuti sistem dan ini yang akan kita bangun," ujar Presiden dalam suatu diskusi bertema "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur" di Jakarta, Kamis.

Maka itu, Presiden menyampaikan ibu­kota negara yang baru nantinya harus me­miliki konsep terstruktur yang menunjukkan Indonesia baru dan memiliki peradaban baru. Dengan begitu, Indonesia menjadi tempat pertemuan para talenta lokal maupun global.

“Harus ada daya tarik yang kuat sehingga ibukota ini betul-betul memang sebuah Indonesia yang baru dan peradaban yang baru," kata Presiden.

Salah satu hal terpenting membangun ibu kota baru, menurut Kepala Negara, ke depan diperlukan sistem klaster untuk semua layanan sehingga terbentuk kota berkualitas dengan standar dunia.

"Dan yang ingin kita bangun juga bukan hanya gedung pemerintahan. Namun kita ingin ada sebuah peradaban baru di ibukota ini. Ada klaster-klaster pemerintahan, pela­yanan pendidikan (TK hingga Universitas), juga di pelayanan kesehatan ada cluster rumah sakit," paparnya.

Tak lupa, Jokowi menyampaikan keingi­nan­nya untuk membangun universitas ber­kualitas yang masuk dalam 50 besar dunia.

Jokowi optimistis Indonesia akan men­jadi sebuah negara besar, hingga pada suatu titik nanti akan menjadi negara yang masuk dalam ekonomi terkuat lima besar dunia.

Selain itu, Kepala Negara juga meng­inginkan ibu kota baru nantinya memiliki konsep hijau dan bebas emisi. Dengan demikian, fasilitas infrastruktur yang paling diutamakan adalah untuk pejalan kaki.

Kemudian, dibangun juga fasilitas bagi pesepeda. Dan terakhir fasilitas transportasi publik yang tentunya dengan bahan bakar yang bebas emisi.

Dalam kesempatan itu, Presiden menga­takan per­kembangan terakhir pembentukan ibukota baru masih dalam proses lomba, untuk gagasan desain yang diikuti oleh 755 peserta.

"Banyak sekali yang ingin ikut mende­sain. Ide dan gagasan besarnya dulu. Saya sampaikan ke mereka, kita ingin ibukota ini 'compact city', terinstall sebuah sistem yang baik, dan green dan zero emission," tegas Jokowi.

Pemerintah telah menetapkan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kali­mantan Timur menjadi lokasi ibukota baru. (Ant)

()

Baca Juga

Rekomendasi