
Oleh: Candra Sirait
SEBUAH Taman Bunga Anggrek adalah impian Dinas Pariwisata (Dispar), Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Lokasinya, direncanakan di Muara, di tepi Danau Toba nan molek. Kadis Pariwisata Taput Binhot Aritonang, pekan lalu mengatakan taman bunga itu akan berdiri di areal sekitar 42 hektare.
Pihaknya sudah mengusulkan pembebasan lahan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). "Ya, dengan sistem pinjam pakai, cuma sampai sekarang masih dalam proses," katanya.
Dia menambahkan, untuk mendukung program pembuatan lahan wisata taman bunga ini, pihaknya telah menyampaikan proposal dana kepada Kementerian Pariwisata (Kemenpar) senilai Rp500 miliar.
"Dana ini untuk pembenahan, infrastruktur, perawatan, serta penyediaan bunga anggrek serta fasilitas pendukung lainnya,” katanya.
Dalam proposal itu sudah termasuk pembenahan kawasan objek wisata religius, Salib Kasih dan Munson Lyman di Kecamatan Adian Koting. Cuma proposal itu masih belum direalisasikan.
Seraya menunggu, pada 2019 ini pihaknya telah mengucurkan dan mengelola dana Rp6,5 miliar untuk pengembangan kawasan Danau Toba. Misalnya, pembangunan souvenir shop, kuliner shop, toilet baru, parkir di kawasan Danau Toba Muara. Juga pembangunan penataan (landsekap) jalur pejalan kaki (pedestrian) di kawasan objek wisata Salib Kasih dan fasilitas di Munson Lyman.
Dispar Taput akan mendapat kucuran dana diperkirakan sebesar Rp9 miliar dari Kemenpar tahun 2020. "Dana ini juga akan digunakan untuk pengembangan kawasan wisata Danau Toba Muara, dan objek wisata Salib Kasih dan Munson Lyman," ungkapnya.
Pihaknya berharap seluruh elemen masyarakat mendukung dan memanfaatkan program yang telah dilakukan dan yang direncanakan sehingga berbagai program pengembangan kawasan wisata Danau Toba bisa berjalan baik.
Salah seorang tokoh pemuda kawasan Danau Toba Muara Taput, Roy Sahat Siregar ST mengapresiasi dan menyambut baik kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan memberikan perhatian khusus terhadap kawasan wisata Danau Toba, khususnya Muara, Tapanuli Utara.
Dia pun berharap agar pemerintah pusat melibatkan dan memberdayakan masyarakat dan pengusaha lokal. “Tak elok jika sampai warga hanya menjadi penonton,” katanya. (*)