Denpasar, (Analisa). Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Irjen Pol Petrus R Golose memastikan Pulau Dewata aman tenteram dan sampai sekarang tidak ada indikasi akan ada aksi teror.
"Apalagi menyambut Natal dan Tahun Baru, kami juga sudah menyiagakan pengamanan dan sampai sekarang tidak ada indikasi teror untuk wilayah Bali," kata Golose, di Sanur, Denpasar, Jumat (15/11).
Meskipun situasi Bali sejauh ini aman, dia tetap meminta seluruh jajaran untuk tetap waspada dan siaga karena bisa saja muncul "unexpected actor" atau aktor tak terduga seperti halnya pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan pada Rabu (13/11).
Di samping itu, Kepolisian Daerah Bali sudah bekerja sama dengan aparat lainnya, seperti dengan jajaran anti-teror.
"Saya mengucapkan terima kasih sehingga sudah ada belasan yang ditangkap, baik itu yang berhubungan langsung, maupun 'supporter' dengan terduga teroris," ucapnya.
Terkait dengan pengamanan rutin yang ditingkatkan juga tetap dilakukan. Namun, sejauh ini menurut Golose memang tidak ada hal-hal yang menonjol.
Golose mengatakan pihaknya tidak hanya siaga untuk risiko kejahatan yang disebabkan oleh manusia, tetapi juga terkait bencana alam seperti halnya saat gempa mengguncang Buleleng pada Kamis (14/11) petang. "Sejauh ini tidak ada eskalasi yang meningkat," ucapnya.
Sebelumnya Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati meminta masyarakat di Pulau Dewata agar lebih peduli terhadap lingkungan dan mewaspadai para pendatang yang berperilaku mencurigakan.
"Mohon lebih 'aware', lebih peduli dan bila ada hal-hal yang mencurigakan, mohon cepat dilaporkan," ucap Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat diimbau untuk tetap peduli lingkungan, siapa yang datang ke desa dan siapa yang menginap. Apalagi, menurut Ketua PHRI Bali itu, belakangan ini semakin banyak rumah penduduk yang juga dibuka untuk penginapan bagi wisatawan.
Untuk diketahui, polisi menggagalkan pengiriman bahan peledak yang akan dikirim ke Pulau Bali dan Banyuwangi sekaligus menyergap pelaku di Kawasan Hutan Baluran Banyuwangi, Kamis (14/11). Bahan peledak yang diamankan berupa 100 detonator siap ledak beserta lima sak potasium klorat atau serbuk bahan peledak sebanyak 25 kg. Bahan tersebut diangkut mobil toyota fortuner nomor polisi N 1892 RQ yang dikemudikan Ahmad Fauzi, warga Kampung Kenanga, Kabupaten Situbondo. Penangkapan itu dilakukan polisi setelah mendapat laporan dari masyarakat.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Kabiro Penmas) Polri Brigjen Polisi Dedi Prasetyo mengatakan, DA, istri RMN, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, terendus sudah merencanakan aksi teror di Bali.
Hal itu direncanakan DA bersama rekannya seorang napi teroris berinisial I yang sedang ditahan di Lapas Kelas II Medan. Keduanya berkomunikasi melalui media sosial. DA diduga terpapar radikalisme karena pengaruh I.
"Di dalam jejaring komunikasi media sosial, mereka merencanakan aksi teror di Bali. Itu (rencana teror) sedang didalami dan dikembangkan (kasusnya)," kata Brigjen Dedi di Jakarta, Kamis (14/11). (Ant)