
SISWI SMAN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten meraih juara nasional bidang olimpiade penelitian siswa Indonesia (OPSI) yang berlangsung di Solo, Jawa Tengah.
"Kita merasa bangga keberhasilan yang diraih Putri Carolliine Yusuf dan Siti Nur Mu'arifah pada lomba OPSI tingkat nasional," kata Humas SMAN 1 Rangkasbitung Hj Euis Nuraeni di Lebak, Selasa.
Prestasi kedua siswi kelas 12 SMAN 1 Rangkasbitung tersebut tentu membawa harum nama Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.Dalam ajang lomba OPSI tersebut dihadiri peserta SMA di berbagai daerah di Tanah Air, bahkan mengalahkan sekolah-sekolah favorit dari DKI Jakarta.
Kebanggan prestasi yang ditoreh Putri Carolliine Yusuf dan Siti Nur Mu'arifah berkat kerja keras selama mengikuti eskul karya ilmiah remaja (KIR) di sekolah bersangkutan.
Pelaksanaan lomba OPSI itu yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama empat hari. Namun, tambah dia siswi SMAN 1 Rangkasbitung meraih prestasi yang membanggakan dengan mengangkat judul penelitian "Volatus (Voluariella Sp,) Agaricus Sp dan Pleurotus" sebagai alternatif pengganti penyedap rasa buatan.
Mereka siswi SMAN 1 Rangkasbitung itu dengan melakukan penelitian tiga makanan yang bahan bakunya jamur tiram, jamur merang dan jamur kancing. Ketiga makanan jamur tersebut tentu memiliki perbedaan rasa juga kandungan protein dan asam animo.
Dari ketiga makanan jamur tersebut dinyatakan jamur tiram lebih unggul dan banyak dikonsumsi masyarakat, karena bahan bakunya melimpah.
Berdasarkan hasil penelitian dari laboratorium IPB selama tiga hari ternyata jamur tiram memiliki kandungan asam animo 18,11 gram dan protein 19,49 gram. "Kami mengapresiasi prestasi yang diraih siswi itu," lanjutnya.
Sementara itu, Putri Carolliine Yusuf dan Siti Nur Mu'arifah mengatakan bahwa dirinya bekerja keras dengan mengangkat hasil penelitian makanan jamur tiram meraih bisa meraih juara nasional.
Bahkan, dirinya tidak mengalami kesulitan dan kendala selama melaksanakan penelitian tersebut. "Kami berharap keberhasilan prestasi itu dapat ditindaklanjuti oleh Kemendikbud untuk mengikuti pameran pangan juga bisa melakukan penelitian kembali di luar negeri," tambahnya. (Ant)