Bambu Ciptakan Bangunan Ramah Lingkungan

bambu-ciptakan-bangunan-ramah-lingkungan

Oleh : Isnaini Kharisma

DEWASA ini, pemakaian bahan material bangunan menggunakan konstruksi bambu menjadi alternative. Banyak orang menyebutnya dengan arsitektur bangunan bambu. Secara struktur, bambu memiliki kekuatan tarik yang sangat bagus dan hampir menyamai baja.

Pengujian itu muncul seiring pesatnya orang menggunakan bambu untuk ba­ngunan abad modern. Pasalnya, dalam arsi­tektur bangunan rumah tradisional, material bambu semakin banyak digu­nakan.

Penggunaan material bambu di zaman dulu (tradisional) hanya sebatas untuk aplikasi desain rumah kampung (bersifat konvensional biasa). Tapi di zaman se­karang (modern), material bambu diapli­kasikan dalam aneka desain bangunan kontemporer yang cenderung tidak terpikiran orang awam.

Bambu merupakan material ringan yang berongga. Banyak orang mengira, rong­ga tengah bambu merupakan kele­mahan bagi bambu, padahal hal ini tidak benar. Bambu memang berongga dan rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan ciri khas kekuatan bambu dan berfungsi sebagai bracer.

Bracer dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu juga memiliki karak­ter elastis dan tidak mudah pecah, sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat diandalkan.

Arsitektur bambu juga salah satu dari penerapan go green architecture (arsitektur hijau). Arsitektur hijau meru­pakan wujud dari bentuk upaya sustainable developmen (pembangunan berkelanjutan).

Ketika bambu disusun, ditata, dan dide­sain sedemikian rupa akan tercipta menjadi sebuah karya arsitektur bangu­nan yang artistik dan anggun, tak lepas dari kesan natural/alami. Bahkan, arsitek di seluruh dunia kini mulai memandang bambu sebagai material tangguh, lentur, dan serbaguna.

Tidak hanya arsitek-arsitek yang berasal dari Asia, arsitek dari berbagai be­lahan dunia lain pun mulai mengguna­kannya. Sebagai contoh, arsitek Simon Velez telah membangun tiga struktur eksperimental di Domaine de Bois­buchet, Perancis.

Sebenarnya, itu bukan hal aneh. Bam­bu tidak hanya tumbuh di Asia. Velez, yang berasal dari Kolombia, sudah me­nge­nal bambu dari tanah kelahirannya. Seperti dikutip Dezeen, Velez pun sudah menyebut bambu sebagai vegetable steel.

Salah satu material yang paling isti­me­wa di dunia adalah bambu. Memiliki ketahanan tarik lebih kuat dari baja dan ketahanan tekan lebih kuat dari beton, mampu tumbuh lebih dari 1 meter dalam sehari dan menghasilkan 35 persen oksigen lebih banyak dari pohon biasa.

Membuat desain bangunan dan kon­struksi dengan material dari bambu, men­jadi unik dan menghasilkan keindahan yang berbeda. Bambu juga memiliki sifat alami.

Indonesia memiliki ketersediaan material bambu yang melimpah, namun tidak banyak arsitek yang menggunakan material tersebut dalam rancangan bangunan. Bambu bertumbuh sangat cepat dan bisa digunakan terus menerus, yang tidak harus diproduksi secara berka­la. Bambu seharusnya menjadi pertim­bangan penting untuk menjadi material utama infrastruktur yang tahan lama.

Bambu bisa menjadi solusi alternatif bagi material infrastruktur pada masa depan. Banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapat dari bambu. Bambu tentunya akan menciptakan arsitektur yang ramah lingkungan dan juga meng­hasilkan suasana ruang yang nyaman bagi orang-orang. Mengingat sifat bambu yang fleksibel, memberikan keuntungan diban­dingkan dengan material lainya. Bambu bisa dengan mudah dipasang seca­ra melengkung yang memudahkan proses pembangunan.

Bangunan Modern

Kekinian banyak bangunan modern yang menggunakan material bambu. Sebut saja rumah teh terapung di Yang­zhou, Tiongkok. Permainan garis horizontal dan vertikal oleh susunan bambu membentuk perspektif yang halusinatif karena membentuk dinding-dinding yang seakan transparan. Hasil kerja tangan arsitek HWCD Associates ini meng­hasilkan kesan seolah bambu adalah material yang tidak kalah ber­gengsi dari material lainnya seperti beton atau baja.

Paviliun Bambu ZCB lain lagi. Sebuah ruang acara publik yang diba­ngun untuk Zero Carbon Building (ZCB) Dewan Konstruksi pada musim panas 2015 di Kowloon Bay, Hong Kong. Ini adalah struktur kotak kulit bambu bengkok-bengkok-bengkok empat panjang dengan tapak sekitar 350 m² dan kapasitas tempat duduk 200 orang.

Dibangun dari 475 tiang bambu besar yang ditekuk di tempat untuk memben­tuk struktur dan yang diikat dengan kawat logam menggunakan teknik yang dida­sarkan pada pengerjaan perancah bambu Kanton. Bentuknya strukturnya shell diagrid besar yang dilipat menjadi tiga kolom berongga. Kolom-kolom ini bertumpu pada tiga pijakan beton melingkar. Kain tarik putih yang dibuat khusus direntangkan di atas struktur dan menyala terang dari dalam tiga kaki.

Di dalam negeri, material bambu ini bukan hal baru digunakan dalam meng­alikasikan ragam arsitektur bangunan. Di Kota Kupang, NTT, ada restoran ber­nuansa bambu, The Kings Entertaining Lifestyle. Selain sebagai tempat makan dan minum yang nyaman, angin pantai, suara alam sekitar dan pemandangan yang luar biasa membuat bangunan bermaterial bambu ini menjadi khas.

Pulau Dewata punya cerita lain, Bali yang memang sejak lama memukau dunia internasional, kini bahkan bertambah lagi satu keunikan yang mengundang daya arik wisatawan asing, yakni adanya Sharma Springs.

Sharma Springs merupakan sebuah vila yang struktur bangunannya setinggi enam lantai. Seluruhnya dibuat dengan meng­gunakan bambu. Bangunan yang diran­cang Elora Hardy, seorang arsitek yang belajar seni di Amerika Serikat dan bekerja untuk beberapa rumah mode di New York.

Vila tersebut dibangun dengan cara tradisional dan dibuat dengan tangan. Tentu saja prosesnya rumit dan membu­tuhkan trik khusus. Uniknya lagi, ba­ngun­an bermaterial bambu ini fleksibel dalam menghadapi goncangan gempa.

Tak kalah menarik, arsitektur berba­han bambu pada Bambu Indah Resort. Salah satu hotel butik mewah di Bali ini menawarkan konsep ramah ling­kungan. Dengan mengombinasikan anta­ra unsur tradisional rumah adat dengan unsur material modern berupa material bambu sintetis. Selain itu juga dipadu dengan unsur lansekap yang sangat unik berupa tanaman rimbun yang mengeli­lingi seluruh bangunan.

Tak hanya bangunannya, tangga sebagai pelengkapnya juga didesain unik dan tetap berbahan bambu. Begitu juga penampilan menawanyang ditawarkan di kamar tidur, yakni desain tempat tidur yang juga bermaterial bambu.

()

Baca Juga

Rekomendasi