
Deliserdang, (Analisa). Dosen Jurusan Teknik Mesin Polteknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan Pengabdian Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) ke penjual buah nenas di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang belum lama ini. Ini dilakukan agar pelaku usaha menyertakan teknologi sehingga memberi dukungan berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan usaha kecil yang kerap menghadapi tantangan, terutama terkait peningkatan kapasitas dan akses teknologi.
Hal ini disampaikan Tim PPTTG Polmed (Dosen Jurusan Teknik Mesin Polmed) yaitu Dr. Surya Dharma, S.T., M.T., Dr. Arridina Susan Silitonga, S.T., M.Eng dan Abdi Hanra Sebayang, S.T., M.T. baru-baru di lokasi penjual buah, Eny Wahyuni, di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.
Tim merupakan pengajar vokasional yang menerapkan dasar-dasar teknologi untuk lebih berkreasi dan promosi. Hal itu dasar memajukan usaha kecil masyarakat di daerah dan luar daerah era digitalisasi mengantarkan dunia pendidikan vokasional Polmed berperan penting di usaha kecil masyarakat dan ini sangat mendukung program pemerintah daerah (Pemda) dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam melaksanakan pengabdian pada masyarakat. Ini akan mengantarkan sumber daya manusia (SDM) pengajar vokasional Polmed meningkat dan berguna bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Prioritas utama, lanjutnya, adalah kerja sama PPTTG Polmed dan pelaku usaha kecil (Eny Wahyuni) yang menyertakan teknologi yakni memberi dukungan berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan usaha kecil yang kerap menghadapi tantangan, terutama dalam hal peningkatan kapasitas dan akses teknologi.
Inovasi di dunia semakin berkembang, terutama hadirnya mesin-mesin teknologi tepat guna seperti pengupas dan pemotong nanas untuk memudahkan mengupas dan memotong buah ini secara praktis. Mesin ini memudahkan industri rumah tangga khususnya wiraswasta dalam bidang penjualan buah-buahan khususnya buah nanas.
Sementara, usaha penjual rujak buah masih banyak menggunakan alat sederhana dan dikerjakan manual, misalnya mengupas dan memotong buah menggunakan pisau biasa dibantu beberapa anggota masyarakat sekitar. Cara itu membuat kuantitas dan kualitas yang diperoleh kurang banyak sekaligus diperlukan tenaga yang berpengalaman serta waktu pengerjaan yang lama. Bagi pelaku usaha penjual buah nenas untuk buah rujak, selai, keripik dan manisan menggunakan manual dan dapat dikembangkan untuk membuat desain acara dari buah-buahan nanas berdasarkan permintaan pelanggan.
Penjualan nenas bagi masyarakat sangat ditekuni dan buah ini memang banyak diperoleh di Sumut. Peluang itu selama ini ditekuni Eny Wahyuni (34 tahun), penjual buah nenas di Desa Buntu Bedimbar Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.
Hal ini sesuai visi dan misi institusi pendidikan tinggi yakni memberikan kontribusi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk membina meningkatkan tumbuh kembangnya usaha kecil dengan memanfaatkan sentuhan teknologi digital dari segala aspek. (rel/st)