Sofyan Tan: "Hidup Adalah Kompetisi"

sofyan-tan-hidup-adalah-kompetisi

Analisa, (Medan). Denting suara petikan guzheng, kecapi tradisional Tiongkok, saat memainkan lagu Sing Sing So secara instrumentalia, mem­buka kegiatan Pesona Pendidikan dan Seni (Pensi) dan Bazar 2019 Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), Medan Sunggal, Sabtu (16/11). Acara dibuka Ketua Dewan Penasehat yayasan, dr. Sofyan Tan, didampingi Ketua YPSIM Finche Kos­manto, SE, MPsi, Pimpinan Perguruan, drs. Edy Jitro Sihombing, M.Pd. dan para kepala sekolah. Kegiatan Pensi bertema "Ber­pacu dalam Prestasi, Raih Keme­nangan", diikuti 1.812 peserta dari seratus lebih sekolah di Kota Medan dan sekitarnya.

Saat petikan dawai guzheng yang dibawa­kan Joeseli Tah, siswi XI Akuntansi SMK Sultan Iskandar Muda, berpadu suara angklung beralih dari lagu Sing Sing So ke lagu Ibu Pertiwi, tak lama puluhan anggota paduan suara SMK Sultan Iskandar Muda, langsung unjuk olah vokal mereka. Aplaus meriah diberikan dari ratusan peserta pensi dan bazar yang memadati kursi-kursi yang terletak di bawah tenda di tengah lapangan sekolah.

Pujian juga meluncur dari dr. Sofyan Tan tatkala memberi sambutan sebelum membuka acara pensi. Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu memberi apresiasi penampilan kolaborasi permainan alat musik tradisional guzheng dan angklung saat memainkan lagu Sing Sing So dan Ibu Pertiwi secara medley. Menurut Sofyan Tan, kolaborasi itu mampu menghadirkan irama musik yang padu, indah dan harmonis.

"Bahkan mampu membangkitkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan menginspirasi orang untuk ikut menjaga perdamaian du­nia," katanya. Ia juga menegaskan bahwa aca­ra pensi dan bazar yang digelar Per­guruan Sultan Iskandar Muda meru­pa­kan media untuk mempererat tali sila­turah­mi dan saling memupuk persahabatan di antara generasi muda yang berbeda asal sekolah, latar belakang suku, agama dan budaya.

Kesertaan siswa dalam berbagai lomba, baik lomba yang bersifat mengembangkan kapasitas akademik (olimpiade bahasa Inggris, IPA, matematika, bakat seni (vokal solo, baca puisi, mewarnai, fotogenik dan bakat olahraga siswa (futsal, esport), menurut Sofyan Tan memerlihatkan adanya keberanian siswa terlibat kompetisi.

"Siswa yang sudah mendaftarkan diri ikut perlombaan sebenarnya merupakan seorang pemenang karena mereka sudah berani mencoba," tegasnya. Dalam era revolusi 4.0, anak-anak muda menurut Sofyan Tan harus siap berlomba karena hidup pada hakikatnya adalah kompetisi.

Lonjakan peserta

Ditemui terpisah, Edy Jitro Sihombing menyebut dalam kegiatan Pensi 2019, terjadi lonjakan jumlah peserta lomba yang signifikan. "Ada 1.812 peserta yang ikut lomba, di tingkat SMA Lomba Olimpiade Bahasa Ing­gris paling banyak diikuti peserta," kata­nya. Berikut adalah nama-nama para peme­nang beberapa lomba dan asal sekolah peserta.

Olimpiade Bahasa Inggris: Joey Martin (SMP Methodist 3), Thryobi Angel (SMP Sutomo 2), Ivan Agnata (SMP Methodit 3), Nicholas Susantyo (SMP Sutomo 2), Anthony Tanoto (SMP Methodist 3). Olimpiade Matematika: Azfa Riziq Ritonga (SMP Darul Mursyid), Muhammad Navfalfay Yaz (SMP Plus Jabal Rahmah Mulia), Alexander Cimi Gonata (SMP Methodhist 2), Jeffrey Maticis (SMP Sutomo 1, Frans Perdana Putra Sitepu (SMPN Binjai).Olimpiade IPA: Nicholas Sidik(SMP Methodist 2), Artha Maressa (SMP Sutomo 1), Windy Juan Gabriel (SMP Sutomo 2), Jessilyne Cangniago (SMP Methodist 3), Evelyne Chianata ( SMP Sutomo 1).

Kegiatan pensi dan bazar dimeriahkan penampilan tari, nyanyi, teater dan karnaval siswa-siswi SMK Sultan yang mengenakan berbagai kreasi gaun unik dari barang-barang bekas. (ja)

 

()

Baca Juga

Rekomendasi