
Bireuen, (Analisa). Bangunan resi gudang milik Pemkab Bireuen di pinggir Jalan Banda Aceh-Medan, kawasan Cot Batee Geulungku, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen dinilai mubazir karena berbilang tahun tidak dimanfaatkan.
Hal itu mencuat pada acara bimbingan teknis (Bimtek) dan pemberian informasi perluasan akses keuangan dan permodalan kepada petani melalui skema sistem resi gudang yang digelar di Kantor Bupati Bireuen, Senin (18/11).
Kegiatan itu digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Aceh bersama Pemkab Bireuen, Bank Aceh Syariah dan BRI. Acara itu dibuka Sekda Bireuen Ir Zulkifli Sp dihadiri sejumlah pejabat dari instansi terkait.
“Sudah empat tahun bangunan resi gudang tidak dimanfaatkan, ini menjadi pemikiran ke depan bagaimana dapat dioperasikan. Tetapi jika kita arahkan petani menyimpan gabah di sana apakah bisa muat semuanya,” kata Zulkifli.
Sekda mengatakan, Pemkab Bireuen mendukung kegiatan tersebut agar unsur terkait memahami informasi seputar resi gudang, sehingga ke depan sasaran dan capaian tentang bidang resi gudang dapat dilakukan dengan baik. Kabag Perekonomian Setdakab Bireuen Jailani mengatakan Bimtek tersebut diikuti 70 peserta terdiri atas Kepala Badan Penyuluh Pertanian (BPP) dari 17 kecamatan, mantri tani, pengusaha gabah, dan pejabat dari instansi terkait. (mur)