
Oleh: Rhinto Sustono
DARI masa lampau orang sudah kenal batu giok. Bahkan bgi masyarakat China, jade (giok) bukan sekedar untuk perhiasan. Giok yang dipakai dipercaya untuk menjaga kesehatan dan keberuntungan hidup. Makanya selain dipakai sebagai perhiasaan kalung, gelang, dan cincin, juga banyak ditemukan di rumah mereka untuk hiasan gantung atau pada kelengkapan furniture.
Mereka juga percaya, semakin lama giok dipakai maka harganya akan semakin mahal. Maka tak heran, kebanyakan giok mereka pakai dulu baru dijual.
Di tanah air, masyarakat Tionghoa juga mewarisi busaya leluhurnya itu. Maka kerap kita temukan di rumah mereka ada ukiran kecil hingga besar dari jenis giok lembut. Sedangkan giok yang keras biasanya untuk perhiasan.
Tidak bisa dipungkiri, jenis giok hijau paling banyak diminati. Kendati demikian, tidak melulu giok harus hijau. Setidaknya ada 32 macam warna giok seperti merah, ungu, kuning, cokelat, dan lainnya. Untuk mengenali jenis giok yang berkualititas, pecinta akik dan para kolektor sudah tahu kiatnya.
Biasanya giok yang nyaring suaranya adalah jenis yang bagus. Pun giok yang terasa lebih dingin, dijamin mengandung zat mineral yang lebih besar.
Tips memilih giok berkualitas juga bisa dengan melihat warna yang semakin gelap, kilap, tembus cahaya, serta dari beratnya. Saat batu akik mulai naik pamor, pesona beragam batu mulia di Indonesia pun bermunculan. Tak kalah kualitas darigiok China, di Aceh bahkan muncul dan jadi terkenal dengan sebutan giok aceh.
Giok asal Aceh ini didominasi tiga warna, seperti merah, hijau, dan hitam. Jenis giok merah ini kerap disebut batu giok gayo. Kemudian giok hitam kerap dinamai dengan black jade. Sedangkan warna popular hijau menjadi banyak dipilih penggemar giok.
Tak hanya giok, bumi nuasantara yang kaya raya juga menyimpan pesona jenis akik lainnya. Satu jenis akik yang tak kalah pamor dari giok, yakni jenis akik kecubung. Bahkan variannya juga bermacam, setidaknya ada 6 jenis batu kecubung yang popular.
Pertama, akik kecubung wulung yang selain menjadi incaran kolektor dalam negeri, juga diburu para kolektor luar negeri. Di pasar internasional, akik kecubung acap disebut dengan amethyst. Kekhasannya ada pada warna khas hitam gelap. Namun saat diberi pencahayaan, akan muncul beberapa warna beragam, seperti merah, kuning atau juga ungu.
Jenis kecubung air tak kalah menarik. Karakter yang mirip sifat air, bening dan berkilau inilah yang jadi pemikatnya. Ada juga jenis kecubung es yang di dalamnya ada corak atau guratan pada bongkahan es.
Tiga jenis kecubung lainnya, yakni akik kecubung teh, kecubung rambut, dan kecubung asihan. Seperti namanya, jenis kecubung teh identik bening kecokelatan. Kemudian kecubung rambung paling khas dengan adanya semburat rambut di dalam batunya. Sedangkan kecubung asihan lebih berkarakter keunguan, bauk ungu muda maupun ungu tua.
Sejak lama batu akik selalu dikaitkan memiliki kekuatan magis. Maka tak heran jika pemakai akik juga kerap memilih jenis akik yang akan dikenakan sesuai dengan keperluannya untuk meningkatkan standar sosial.
Bagi pecinta akik yang masih mengoleksi beragam jenis batu mulia, tentu masih memiliki lebih dari sebentuk cincin bermata batu kecubung. Meski tak lagi ‘musim’ batu akik, setidaknya para pemilik perhiasan ragam jenis akik tak lantas meninggalkannya. Bisa jadi, perhiasan akik dipakai sehari-hari atau koleksi terindah dipakai pada saat-saat istimewa.
Sebagai jenis akik yang unik dan menarik, saat masa booming dulu harga kecubung bisa membumbung. Kini dengan semakin memudarnya pesona akik di kalangan mayarakat, harga batu akik kecubung tak lagi melambung.