Akhyar Nasution: Ciptakan Karakter Bersih di Sekolah

akhyar-nasution-ciptakan-karakter-bersih-di-sekolah

Analisadaily (Medan) - Pelaksana tugas Wali Kota Medan, Akhyar Nasution,  mengajak seluruh keluarga besar SMA Negeri 3 Medan untuk menciptakan budaya dan karakter bersih baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.

Membentuk karakter bersih ini tidak perlu menambah mata pelajaran, tidak perlu menambah anggaran, hanya perlu menambah perhatian dan kesabaran membiasakan anak-anak untuk peduli kebersihan.

"Saya bahagia dan berterima kasih karena memilih tema acara membersihkan Kota Medan. Saya titipkan program Medan Bersih ini kepada SMA Negeri 3 Medan dengan menciptakan sekolah yang berkarakter bersih," kata Akhyar saat membuka Bazar Peringatan Hari Guru ke-74, Sabtu (23/11).

Sekolah berkarakter bersih itu, lanjut Akhyar menjelaskan, bukan membayar orang untuk membersihkan sekolah, namun mendidik anak-anak murid agar mencintai kebersihan. Artinya, semua warga sekolah punya tanggungjawab menjaga kebersihan lingkungan.

"Anak-anak harus kita dididik agar memiliki karakter bersih sejak dini. Jika generasi muda kita memiliki karakter bersih ini niscaya di manapun ia berada akan tetap menjaga kebersihan. Kebersihan sendiri merupakan bagian dari ajaran agama,” ujarnya.

“Sebelum ibadah tentu kita membersihkan diri terlebih dahulu. Karena itulah kita manusia, umat beragama, serta warga kota menjaga kebersihan diri dan lingkungan," tutur Akhyar.

Akhyar juga mengatakan, menciptakan budaya bersih tidak hanya dengan membuang sampah pada tempatnya dan bergotong-royong mengangkut sampah saja. Masyarakat yang memiliki karakter bersih sudah harus mampu memilah sampah, bahkan mengurangi sampah pribadi.

Paradigma bersih yang Pemko Medan bangun saat ini adalah hidup bersih melalui pengurangan sampah dimulai dari diri sendiri.

Sampah Kota Medan sebesar 2100 ton per hari, atau per individu warga menghasilkan sebanyak 0.7 kg sampah per hari. Jika setiap orang mampu mengurangi sampah pribadi tentu sampah secara global dapat dikurangi.

“Paradigma itu yang harus kita pahami dan lakukan segera," paparnya.

Ia menyebutkan, 2100 ton per hari, sampah plastik dan styrofoam penyumbang terbesar. Karena itu, Pemko Medan sedang menggalakkan pemakaian air kemasan isi ulang atau penggunaan tumbler untuk miniman sehari-hari.

“Saya juga mengajak seluruh alumni, para guru dan siswa SMA Negeri 3 Medan untuk menggunakan tumbler dan mengurangi penggunaan air kemasan sekali pakai dan wadah styrofoam," ajaknya.

Pada kesempatan ini, Akhyar mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para Guru, baik yang masih aktif maupun yang telah purna bakti.

"Kita harus menghormati guru, karena jasa-jasa beliau kita dapat menjadi apapun yang kita inginkan. Alumni SMA Negeri 3 Medan Ini banyak yang telah berhasil menurut bidangnya masing-masing. Tentunya kita jangan pernah lupa terhadap guru yang bersusah payah mendidik kita agar menjadi insan yang cerdas dan berkarakter. Karenanya di momentum hari guru ini mari sejenak kita berdiri dan memberi penghormatan terhadap guru kita," ucapnya.

(JW)

Baca Juga

Rekomendasi