Bulu Babi Picu Perubahan Iklim

bulu-babi-picu-perubahan-iklim

MENGIKUT sertakan uni (daging bulu babi) dalam pesa­nan sushi disebut-sebut dapat membantu perjuangan melawan pe­rubahan iklim. Laminariales (kelp), sejenis rumput laut be­sar yang menyerap karbon, adalah sumber makanan bagi ba­nyak organisme dan menyediakan tempat berlindung bagi ber­bagai jenis kehidupan laut.

Sangat penting bagi ekosistem laut, rumput laut sekarang dalam bahaya di California karena meningkatnya jumlah bulu babi ungu yang memakannya.

Sekarang, para petani bulu babi dila­porkan berkontribusi pada perang me­la­wan perubahan iklim dengan meng­hilangkan bulu babi yang lapar dari ladang rumput laut di California, de­mikian dilaporkan Fast Company.

Sambil memenuhi pasokan bulu babi ke pasar sushi, petani bulu babi juga menyelamatkan rumput laut sehingga dapat berperan dalam membantu iklim.

“Budidaya bulu babi adalah bagian dari strategi yang lebih besar untuk me­­ngatur ulang ekosistem dan mem­per­siapkan rumput laut untuk pulih,” kata Norah Eddy, direktur program lau­tan di organisasi lingkungan Nature Conservancy.

Nature Conservancy telah meman­tau rumput laut yang tersisa untuk meng­identifikasi tempat terbaik untuk cam­pur tangan dan sedang mempertim­bang­kan bermitra dengan perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut.

Menurut organisasi itu, Pesisir Utara California telah kehila­ngan sekitar 90% rumput laut selama dekade terakhir. Sensitif terhadap air yang menghangat­kan, rumput laut sangat menderita pada ta­hun 2013 ketika gelombang panas laut dimulai di Pa­sifik. Populasi bulu ba­bi ungu meledak ketika hewan-he­wan pemangsa bulu mati oleh penyakit.

Bulu babi dikenal sebagai konsumen rumput laut yang ganas dan bahkan setelah melahap seluruh hutan rumput laut akan menunggu mereka tumbuh kembali hanya untuk melahap­nya lagi. Bulu babi ini biasanya me­ninggalkan da­erah yang dikenal sebagai “landak tan­dus,” daerah seperti gurun di mana rumput laut tidak lagi dapat tumbuh.

Menghilangkan bulu babi akan mem­bantu pemulihan rumput laut se­perti yang ditunjukkan dalam percobaan ba­ru-baru ini yang dilakukan oleh Bay Foun­dation. Berdasarkan temuan, rum­put laut mulai tumbuh kembali dalam beberapa minggu dan rumput laut baru yang kecil dengan cepat menjadi hutan dewasa di lepas pantai dekat Los Angeles.

Menyerap

Ternyata, rumput laut memiliki ke­mampuan untuk tumbuh sebanyak dua kaki sehari, menye­rap karbon melalui foto­sintesis saat tumbuh. Ketika rumput laut mati melayang turun ke dasar lau­tan, karbon kemudian disimpan se­cara perma­nen. Menurut perkiraan, makro-ganggang se­perti rumput laut menyerap 634 juta metrik ton karbon dioksida setiap tahun.

Untuk budi daya bulu babi, Nature Conservancy akan bekerja dengan peru­sahaan Urchinomics, yang pertama kali menyadari dampak spesies di Jepang setelah tsunami 2011. Nelayan Jepang menemukan bahwa tidak ada yang tersisa untuk memancing setelah bulu babi bertambah jumlahnya.

“Tsunami menghanyutkan spesies pre­dator untuk bulu babi, yang me­mung­kinkan bulu babi itu meledak 700%,” jelas CEO Urchinomics Brian Tsu­yoshi Takeda. “Ketika populasi bulu babi meledak, ia benar-benar meng­­­hancurkan salah satu ekosistem pesisir paling produktif di dunia.”

Bertani bulu babi bukanlah pilihan sebelumnya karena pakan biasanya meleleh ke dalam air le­bih cepat dari pada yang bisa dimakannya. Namun, jenis pakan baru yang dikembangkan oleh Pemerintah Norwegia memung­kinkan untuk budi daya bulu babi.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memanen bulu babi dari air dan ke­mudian membiakkannya untuk meng­hasilkan uni (daging bulu babi), ba­gian yang dapat dimakan dari bulu babi. Urchinomics telah mengamankan hak atas teknologi dan meningkatkan bahan untuk membuatnya berkelanjutan.

“Kami mengembangkan, pada da­sarnya, versi baru dari pakan yang sa­ngat berkelanjutan dan dapat mengubah bulu babi dari masalah ekologis menjadi salah satu makanan laut paling premium di dunia dalam planet ini dalam delapan hingga 12 minggu,” jelasnya.

Menurut Takeda, bulu babi bertang­gung jawab atas perusakan banyak hu­tan rumput laut di bagian lain dunia.

“Apa yang biasanya terjadi adalah ke­tika seseorang menang­kap spesies pre­dator, lobster, kepiting, cod, herring, semua ikan yang rasanya enak, dan orang tidak benar-benar mem­per­timbangkan apa yang terjadi pada ba­gian ekosistem lainnya ketika predator itu lenyap dan bulu babi meledak dalam populasi, ”kata Takeda.

Urchinomics akan memba­ngun sis­tem akuakultur komersial pertama­nya untuk pasar di Jepang, Kanada, Nor­we­gia, dan California. Takeda berbagi bah­wa mereka sedang mengerjakan be­be­rapa properti di California ketika ne­gara bagian “dalam situasi yang sangat kritis.”

Nature Conservancy dan organisasi nirlaba akan memanen bulu babi dari da­sar rumput laut di California dan me­­ngirimkannya ke perusahaan. Peru­sahaan akan menjual makanan dan ke­mu­dian me­­ngirimkan sebagian dari ha­silnya kem­bali ke organisasi nirlaba un­tuk mem­ban­tu mempertahankan pro­yek. (yn/ebn/ar)

()

Baca Juga

Rekomendasi