
KOTA pintar berhutan rancangan arsitek Italia Stefano Boeri siap dibangun di Cancun, Meksiko. Tak hanya berkonsep kota pintar, rancangan tersebut juga akan memiliki konsep hijau.
Konsep tersebut akan dipresentasikan kepada pihak berwenang pada Maret tahun depan. Saat ini perusahaan arsitek tersebut tengah menunggu persetujuan.
Rancangan itu akan menjadi pelopor pengembangan suatu kawasan lebih ramah lingkungan. Smart Forest City tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 557 hektare. Uniknya, kawasan tadi akan diisi 7,5 juta tanaman dengan berbagai spesies pohon, semak dan belukar.
"Smart Forest City Cancun adalah kebun raya dalam kota yang menghubungkan dunia alami dan sakral. Ini merupakan ekosistem perkotaan di mana alam dan kota saling terkait dan bertindak sebagai satu organisme," ujar Stefano Boeri Architetti dikutip Dezeen.
Proyek ini merupakan bagian dari konsep Boeri's Forest City. Gedung pencakar langit akan 'tertutup tanaman'. Ini mirip dengan perencanaan wilayah perkotaan di Tiongkok dengan tujuan untuk menjaga lingkungan di sekitarnya.
Pembangunan proyek ini juga diharapkan menjadi pengganti pusat perbelanjaan dan reboisasi bagi wilayah yang telah diubah menjadi tambang pasir untuk pembangunan hotel.
"Berkat taman umum, atap hijau dan fasad hijau, area yang benar-benar ditempati akan dikembalikan alam melalui keseimbangan antara area hijau dan kaki bangunan," jelasnya.
Smart Forest City ini diharapkan bisa menyerap 116 ribu ton karbondioksida dan 5.800 ton CO2 yang dihasilkan setiap tahun dari pembangunan dan polusi udara. Rencana ini tentu saja merujuk dari kekhawatiran tentang perubahan iklim, polusi, perusakan habitat.
"Memang upaya pembangunan Kota Hutan Cancun mengurangi secara signifikan dampak negatif terhadap lingkungan, mungkin menjadi pelopor untuk jenis baru pemukiman manusia," ungkapnya.
Tukang kebun tanaman
Tak hanya memperbaiki lingkungan, pembangunan Kota Pintar ini membuat penghuninya lebih hemat dalam penggunaan energi sehari-hari. Penggunaan energi akan dipantau, dan penghuninya akan diberikan saran terkait penggunaan energi yang hemat.
Boeri telah bekerja sama dengan perusahaan teknik Jerman Transsolar untuk merancang Smart Forest City Cancun. Pengembangan konsep kota pintar tak hanya sampai disitu, penghuninya akan dibuat mandiri untuk memproduksi makanan dan energinya sendiri.
Penggunaan panel surya dan lahan pertanian yang akan diairi sistem air yang tertanam menjadi salah satu langkah yang akan dilakukan dalam konsep tersebut. Air akan dikumpulkan di cekungan di pintu masuk kota, kemudian didistribusikan ke seluruh kanal.
Fitur lainnya termasuk listrik internal dan sistem mobilitas semi-otomatis yang dikembangkan Milan urban and transportation planning firm MIC (Mobility in Chain). Sistem tersebut membuat penduduknya beralih menggunakan transportasi massal.
Smart Forest City Cancun akan menyediakan rumah bagi 130 ribu penduduk yang akan menjadi 'tukang kebun' tanaman. Akan ada berbagai perumahan yang terjangkau dan tertutup tanaman yang ditujukan untuk penduduk yang berbeda, termasuk mahasiswa, peneliti dan profesor.
"Kami telah merancang berbagai jenis perumahan yang dapat mencakup semua jenis penduduk. Ini akan termasuk bangunan yang terjangkau untuk mahasiswa muda, peneliti, dan profesor," ujarnya.
Kompleks ini juga dirancang untuk menjadi pusat penelitian lanjutan dengan enam fasilitas seperti kesehatan, astrofisika dan sains planet, restorasi terumbu karang, pertanian presisi dan teknologi regeneratif, serta mobilitas dan robotika.
Gagasan di balik proyek ini bertujuan untuk menciptakan sebuah distrik yang didedikasikan untuk penelitian dan inovasi di mana lembaga akademik dan pusat penelitian bertemu dengan perusahaan multinasional besar dan generasi baru," terangnya. (dezeen.co/tst/es)