Sambal Sunti Aceh Terbaik di Dunia

sambal-sunti-aceh-terbaik-di-dunia

Blangpidie, (Analisa). Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Akmal Ibrahim, Senin (4/11) me­ngatakan, sambal sunti Aceh khu­sus­nya dalam wilayah kabupaten setempat merupakan sambal sunti terbaik tingkat nasional bahkan dunia.

Sambal sunti khas Aceh tersebut sejak zaman dahulu tidak pernah le­kang dari lidah orang Aceh. “Di mana saja mereka berada sambal ter­sebut tetap tersaji,” ujar Bupati Akmal saat membuka lomba festival sambal sunti Aceh, yang diga­gas­nya secara pribadi bersama istri, di lokasi objek wisata Pantai Bali, Desa Ladang, Kecamatan Susoh.

Dijelaskan, sambal sunti ini ber­bahan dasar asam sunti, yang meru­pakan bumbu dapur khas Aceh, ter­buat dari belimbing wuluh dikering­kan dan diberi garam, lalu dijemur dite­rik matahari berkali-kali sehing­ga kering dan dapat disimpan lama. Bia­sanya, asam sunti digunakan un­tuk memasak makanan khas Aceh seperti masam keu'eueng (pedas), kari, dan juga untuk aneka sambal.

Akmal dan istrinya Ida Agustina sengaja membuat perlombaan dimaksud untuk menjaring pembuat sambal sunti terbaik yang nantinya akan dijadikan langsung sebagai karyawan dalam perusahaan kuliner khas Aceh, aneka sambal sunti. Pe­ru­sahaan itu akan dibangun tahun de­pan secara pribadi dan siap me­masarkan aneka ragam sambal sunti khas Aceh ke seluruh wilayah.

“Saya akan menjadi investornya dan tahun depan akan membangun perusahaan yang siap memasarkan produk ini. Melalui perlombaan ini tentu akan kami dapatkan pembuat sambal sunti terbaik dan handal. Me­reka akan kami jadikan sebagai kar­yawan dalam perusahaan ini nantinya,” sebutnya.

Akmal mengapresiasi semangat peserta untuk mengikuti lomba masa­kan kuliner khas Aceh tersebut. Me­nurutnya, sambal sunti tidak ada duanya. Akan tetapi, banyak orang tidak melihat potensi bisnis yang besar terutama kuliner asam sunti ini. 

Tantangan menarik

Harusnya ada yang mau membuat perusahaan untuk produk sambal sunti agar mudah dipasarkan. Pe­luang bisnis besar itu, menjadi tanta­ngan yang menarik baginya, se­hing­ga bupati bersama dengan istri yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Abdya sepakat menggagas bisnis kuliner itu.

Dikatakannya, tidak ada ang­garan daerah yang dia gunakan un­tuk menyokong kelancaran perlom­ba­an itu. Dia menggunakan biaya sen­diri dengan harapan dapat mema­sarkan produk kuliner khas Aceh, men­ciptakan lapangan pekerjaan dan mendongkrak peluang bisnis.

“Saya berharap, melalui ajang ini akan lahir ahli sambal sunti dari Abdya untuk mendongkrak cita rasa kuliner khas Aceh yang tiada duanya tersebut,” ujarnya.

Setelah didapatkan sambal sunti terbaik, selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium untuk mengetahui apa saja kandungan yang terdapat dalam makanan itu. Tidak hanya itu, dari awal penyajiannya, juga di­la­kukan pengawasan, sehingga sam­bal itu tetap aman dan sehat dikonsumsi.

Kepada tim juri, dia berpesan agar memberikan nilai dengan spor­tif. Tidak berpihak dan tidak me­li­hat paras cantik tukang masaknya. “Ni­lailah sesuai dengan kemam­puan dan cita rasa yang mereka tam­pilkan,” ujarnya.

Ketua pantia pelaksana perlom­baan Muhammad Taufik menjelas­kan, dari 72 peserta yang mendaftar, ha­nya 47 kelompok yang hadir, di­tam­bah 13 peserta individu (tung­gal).  Menu yang dilombakan, sam­bal sunti lado kareng (ikan teri), sam­bal asam sunti kareng, sambal sunti udeung sabe (udang rebon), sambal sunti keumamah (tongkol suwir khas Aceh) dan sambal sunti udeung thoe (udang kering). Untuk masing-masing menu diberi waktu memasak selama 30 menit.

“Para peserta menyiapkan sendiri peralatannya termasuk bahan-bahan masakan. Panitia hanya menyiapkan tem­pat,” tuturnya. Bagi para peme­nang, pihaknya telah menyediakan bo­nus beru­pa  uang tunai Rp5 juta un­tuk juara I, juara II Rp3,5 juta, jua­ra III Rp2,5 juta, juara IV Rp,5 juta. Sementara harapan I,II,III dan IV masing-ma­sing mendapat uang tunai Rp500 ribu. Jadi total bonus yang dipere­but­kan sebesar Rp15 juta.

Adapun dewan juri penilai, Ida Agustina (Ketua TPPKK Abdya), Hafni (Tataboga) dan Haryono (ahli gizi). Acara itu juga dihadiri Wakil Bu­pati Abdya Muslizar, Wakapol­res Abdya Kompol Ahzan, para Ke­pala SKPK, camat dan para tamu lainnya. (ags)

()

Baca Juga

Rekomendasi