
Oleh: Rhinto Sustono.
Tidak semua orang punya biaya cukup untuk membangun rumah ideal. Rumah yang bisa menaungi semua kebutuhan anggota keluarga. Makanya, sebagian kalangan lebih memilih kredit rumah ukuran tertentu yang siap ditempati.
Konsekuensi baru pun muncul saat akan memilih hunian di kompleks perumahan. Tak sekadar ukuran, model dan harga juga menjadi pertimbangan. Saat model, ukuran, dan harga sudah sesuai, masih ada lagi persoalan lain, yakni lokasi rumah yang jaraknya jauh dari tempat kerja atau dari sekolah anak-anak.
Persoalan klasik ini kerap muncul dan menjadi hal lazim. Apalagi bagi keluarga yang memang belum mapan dalam soal ekonomi, seperti kebanyakan di antara kita. Lalu ada yang memilih solusi dengan terlebih dahulu membeli sebuah lahan sesuai kemampuan.
Kemudian merencanakan membangun rumah yang ukurannya sesuai kebutuhan keluarga. Misalnya keluarga dengan sepasang anak, setidaknya merencanakan sebuah rumah dengan minimal tiga kamar tidur. Jika kedua anaknya berjenis kelamin sama, mungkin bisa disiasati dengan hanya dua kamar tidur. Itu pun jika anaknya masih balita.
Sebab kamar tidur tak sekadar sebagai tempat untuk melepas penat. Banyak aktivitas yang bisa dibangun pada sebuah kamar tidur. Selain sebagai tempat paling privasi, kamar tidur bagi balita dan anak remaja juga menjadi tempat segala aktivitasnya. Mulai belajar, beribadah, hingga merencanakan keinginan-keinginan jangka pendek dan cita-citanya.
Merencanakan dan membangun rumah sendiri tanpa harus bergantung pada bank untuk kredit rumah, memang bisa menjadi pilihan. Rumah sederhana yang dibangun secara bertahap (bangunan hidup), bisa direncanakan selesai dalam sekian tahun. Pada rentang waktu itu, rumah sudah bisa ditempati. Tapi tetap saja ada konsekuensinya karena harus menunggu lama ketimbang segera memiliki rumah utuh dengan cara kredit.
Dua alternatif antara membangun rumah sendiri atau kredit kepemilikan rumah (KPR), bisa menjadi pertimbangan. Namun alangkah bijaksana, karena keterbatasan ekonomi, semuanya disiasati dengan memaksimalkan fungsi ruang yang tersedia.
Rumah Idaman
Seiap keluarga tentu mengidamkan sebuah rumah yang memiliki cukup ruang untuk berinteraksi dan beraktivitas. Baik dari teras, ruang tamu, ruang keluarga, kamar tidur, dapur, hingga kamar mandi. Beberapa orang juga kerap memikirkan membangun ruang ibadah di dalam bangunan rumahnya.
Dengan keterbatasan ekonomi, tentu tidak semua orang mampu mewujudkan impiannya itu. Maka meski hanya berukuran sempit, teras sebagai fasad rumah tetap menjadi pilihan untuk disediakan. Meskipun hanya mampu menampung sepasan kursi dan sebuah meja minimalis, plus tanaman hias berukuran kecil.
Lalu bagaimana dengan ruang tamu dan ruang keluarga? Banyak desain dari para arsitek yang bisa diterapkan untuk menyiasati ruang sempit. Antara ruang tamu dan ruang keluarga tak harus dipisahkan dinding, namun hanya dibatasi sebuah partisi yang multifungsi.
Pengertian multifungsi di sini, partisi (pembatas ruangan) tak melulu berfungsi sebagai pembatas, tapi bisa jadi dimanfaatkan untuk rak buku, hiasan, foto keluarga, bahkan sebagai tempat pengganti meja tv dan perangkat elektronik lainnya. Fungsi lainnya, dengan desain partisi yang kini semakin jamak, antara ruang tamu dan ruang keluarga menjadi tembus pandang yang memberikan kesan lega.
Bukan tidak mungkin, dengan meminimalisir dinding permanen di dalam ruangan, ruang dengan ukuran terbatas pun bisa terkesan lapang. Bahkan hingga ke ruang makan dengan seperangkat meja makan yang juga minimalis.
Selain penempatan partisi, pembeda ruangan juga bisa disiasati dengan ketinggian dasar lantai. Misalnya dibedakan dengan dengan hanya ukuran tinggi 10 – 20 cm. Perimbangan pencahayaan juga menjadi penting ketika ingin mendapatkan kesan lega pada ruangan sempit. Pun pemilihan warna dinding yang cerah harus menjadi hal priorias.
Agar ruang dapur yang terbatas juga berkesan lega, bisa disiati dengan penempatan lemari gantung (lemari dinding) yang menempel di atas tempat masak dan tempat cuci piring. Tak terkecuali untuk peralatan dapur lainnya, juga bisa ditempatkan pada gantungan di dinding.
Dulu, rak piring berukuran lebar selalu menjadi pilihan, tapi kini sudah ditinggalkan dengan ukuran minim yang bisa memberikan banyak fungsi. Selain sebagai rak piring, juga sebagai tempat penimpanan perkakas dapur lainnya.
Kamar Tidur
Kamar tidur utama sebagai ruang privasi suami-istri tentu ukurannya lebih besar darikamar tidur anak. Sebab selain sebagai tempat untuk istirahat, kamar tidur utama juga bisa difungiskan sebagai ruang kerja. Agar tidak terkesan sempit, pilihlah perabotan yang seperlunya saja untuk ditempatkan pada kamar tidur.
Soal nakas yang biasanya di tempatkan di bagian kepala kanan-kiri tempat tidur, bisa diabaikan. Sebab hanya akan menyita tempat. Lampu tidur dengan berbagai desain minimalis tak perlu lagi ada di atas nakas, kini bisa ditempatkan pada dinding.
Pada banyak desain rumah modern, kamar mandi selalu terhubung dengan kamar tidur utama. Untuk keperluan ini, tak perlu kamar mandi yang luas. Bak air bisa digantikan hanya dengan sower dan sebuah closet duduk. Meskipun ukurannya terbatas, antara tempat mandi dan kamar rias bisa hanya dibatasi kaca transparan.
Lalu bagaimana dengan kamar tidur anak? Ukuran 3 x 3 meter sudah cukup untuk memberikan ruang tidur yang memadai, sekaligus sebagai ruang kreasi bagi anak. Agar tidak terkesan sempit, jika keluarga dengan dua anak perempuan atau dua anak laki-laki, cukup ditempatkan sebuah ranjang bertingkat. Jika kedua anak berjenis kelamin berbeda, tentu butuh dua kamar tidur.
Jika harus ada dua kamar tidur anak, ukuan yang lebih kecil dari 3 x 3 meter bisa dibangun. Tentu saja pengaturan tempat tidurnya bisa dipilih yang multifungsi. Misalnya tempat tidur yang juga berfungsi sebagai lemari pakaian dan meja belajar.
Soal pewarnaan dinding kamar juga harus tetap memilih yang cerah. Sehingga ruangan sempit bisa berasa lega.
Kembali pada ruang tamu, memilih perabotan yang minimalis akan menjadi hal bijak untuk menyiasati ruang yang sempit. Termasuk pemilihan hiasan dinding. Akan lebih berasa lega, jika ruang tamu dengan bukaan jendela lebar atau dengan banyak kaca trnasparan yang tembus pandang.