
GLETSER atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es berukuran besar yang terbentuk di atas permukaan tanah dan merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu geologi. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi. Gletser merupakan reservoir terbesar air tawar di Bumi.
Kini berdasarkan suatu penelitian gletser tidak dapat lagi diselamatlkan. Pasalnmya sepertiga gletser di pegunungan Himalaya akan mencair pada akhir abad ini karena perubahan iklim, dan dampaknya sebanyak 1,9 miliar orang akan kehilangan sumber air.
Hasil riset International Centre for Integrated Mountain Development (Pusat Internasional untuk Pengembangan Gunung Terpadu) menyatakan jika upaya menghentikan perubahan iklim gagal, dua pertiga gletser di kawasan Hindu Kush Himalaya akan hilang pada tahun 2100.
"Pemanasan global berada di jalurnya untuk mengubah puncak gunung Hindu Kush Himalaya yang dingin dan tertutup gletser, melintasi delapan negara untuk membuka bebatuan dalam waktu kurang dari seabad," ujar Philippus Wester dari ICIMOD mengutip Associated Press belum lama ini.
Riset yang dilakukan sejak lima tahun mengamati dampak perubahan iklim di kawasan Himalaya yang terbentang di Afghanistan, Pakistan, India, Nepal, Tiongkok, Bhutan, Bangladesh, dan Myanmar.
Hindu Kush Himalaya, yang termasuk puncak gunung tertinggi di dunia, memiliki gletser dan masuk ke dalam sistem sungai meliputi Indus, Gangga, Yangtze, Irrawaddy dan Mekong.
Menurut hasil riset, dampak pencairan menyebabkan banjir hingga peningkatan polusi udara yang berasal dari karbon hitam dan debu yang tertanam di gletser.
Saleemul Huq, direktur Pusat Internasional untuk Perubahan Iklim dan Pembangunan, sebuah pusat penelitian lingkungan di Dhaka, mengatakan, hasil riset itu "sangat mengkhawatirkan," terutama untuk negara-negara hilir seperti Bangladesh.
"Semua negara yang terkena dampak perlu memprioritaskan penanganan masalah yang akan datang ini sebelum mencapai proporsi krisis," jelasnya.
Riset itu menyebut jika hasil konferensi perubahan iklim di Paris yang membatasi pemanasan global menjadi 1,5 derajat celcius pada akhir abad ini terpenuhi, lebih sepertiga dari gletser di kawasan itu akan hilang. Jika kenaikan suhu global mencapai 2 C, dua pertiga gletser Himalaya akan mencair.
Perjanjian Paris pada 2015 menjadi momen penting dalam diplomasi internasional yang menyatukan dunia untuk mengatasi pemanasan global. Hasil perjanjian itu menyepakati untuk menjaga suhu dunia dalam batas 2 C, atau 1,5 C jika memungkinkan.
Menurut laporan baru-baru ini dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, emisi gas rumah kaca yang paling melimpah, karbon dioksida, perlu dikurangi ke tingkat yang dapat diserap planet ini - dikenal sebagai net zero - pada 2050 untuk menjaga pemanasan global pada 1,5 C seperti yang dibayangkan dalam perjanjian.
Pusat Internasional untuk Pengembangan Pegunungan Terpadu mengatakan studi ini melibatkan lebih 350 peneliti dan pakar kebijakan dari 22 negara. Pusat itu juga memiliki 210 penulis dan 125 pengamat eksternal.
Pusat yang berbasis di Kathmandu itu menerima sumbangan dari negara-negara regional, negara-negara non-regional seperti Australia, Austria, Norwegia, Swiss dan Inggris, dan program internasional lainnya seperti USAID (Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika). (wkp/ap/es)