
DALAM kehidupan budaya rakyat Vietnam, anjing merupakan hewan piaraan yang setia dan sepenuh hati demi tuannya. Oleh karena itu, sejak lama, dalam dunia rohani, anjing menjadi salah satu di antara maskot-maskot yang dipuja di banyak tempat.
Menurut orang Vietnam, anjing yang dianggap membawa banyak kemujuran dan kemudahan. Konsep pandangan rakyat Vietnam juga menganggap: kalau anjing pergi tersesat di sesuatu rumah pada awal tahun baru Imlek, hal itu berarti ia memberikan kemujuran dan hal-hal yang baik kepada tuannya.
Sudah sejak lama, orang Vietnam hidup tertama berdasarkan pada usaha memanfaatkan alam. Oleh karena itu, keyakinan rakyat tentang memuja alam memainkan satu peranan penting dalam kehidupan rohani.
Warga Vietnam percaya bahwa para dewa akan membantu mereka mendapat panenan yang berlimpah-limpah, kehidupan yang cukup sandang cukup pangan dan berbahagia.
Di antara semua keyakinan rakyat itu, harus disebutkan keyakinan memuja hewan, di antara-nya ada adat memuja anjing dari batu. Dalam konsep pandangan orang Vietnam, anjing-anjing biasa hanya dianggap menjaga dunia “Yang”, kalau mau menjaga dunia “Yin”, maka harus “memelihara” anjing batu.
Oleh karena itu, sudah lama, anjing dari batu telah menjadi satu simbol dari maskot budaya rakyat yang beken. Profesor Ngo Duc Thinh, peneliti budaya keyakinan Vietnam mengatakan bahwa adat memuja anjing dari batu sudah ada sejak lama .
Keyakinan itu termanifestasikan melalui dua bentuk yaitu menempatkan anjing dari batu di depan pintu rumah sebagai maskot untuk menjaga rumah dengan makna mengusir hal-hal yang buruk dan memohon kebahagiaan, atau warga menempatkan anjing dari batu di tempat pemujaan sebagai satu dewa untuk memohon dan memuj-nya.
Bahkan di beberapa daerah pedesaan, warga dengan penuh hormat menyebutnya sebagai “Quan Hoang” atau “Bangsawan”. Para peneliti menganggap bahwa orang-orang memuja anjing dari batu untuk mengusir hantu dan gejala ini cukup umum di Vietnam.
Profesor Ngo Duc Thinh menuturkan: “Anjing merupakan kewan piaraan yang berkaitan dengan manusia sejak lama, barang kali ia merupakan hewan yang berkaitan paling dini dengan manusia dan terhadap banyak etnis, citra anjing berkaitan dengan hal yang baik dan kemujuran. Anjing mengusir hantu dan setan, menurut pola pikir pada zaman dulu, ketika hantu mende-ngar suara anjing menggonggong, maka harus pergi ke tempat lain. Anjing menjaga ketenteraman manusia”.
Kuno
Dewasa ini, di banyak situs peninggalan sejarah dan ba-ngunan-bangunan kuno seperti balai desa, kuil atau gerbang desa, rumah warga di desa-desa di dae-rah dataran rendah Bac Bo masih ada adat memuja anjing dari batu.
Di jantung Kota Hanoi, di tepi Danau Truc Bach sekarang masih ada situs peninggalan sejarah Kuil Cau Nhi (memuja anak anjing), yang menurut para pene-liti, kuil kecil ini sudah dibangun pada zaman Raja Ly Cong Uan ketika mendirikan Benteng Thang Long (pada tahun 1010).
Terletak tak jauh dari Kota Hanoi, ada desa Dich Vi, tempat dimana ada adat memuja anjing dari batu. Anjing dari batu di sana disebut oleh warga setempat sebagai “Thanh Hoang” atau dewa desa dan dengan hormat menyebutnya sebagai “Quan Hoang Thach”, dewa penjaga kehidupan warga. Adat memuja anjing dari batu telah menjadi ciri budaya kemanusiaan dari warga desa Dich Vi.
Tidak hanya di daerah dataran rendah, melainkan juga di beberapa etnis minoritas di da-erah pegunungan juga ada adat memuja anjing dari batu sejak ratusan tahun ini. Sekarang ini, komunitas warga etnis minoritas Tay di daerah pegunungan di daerah Barat Laut Vietnam Utara, masih tetap mempertahankan adat memuja anjing dari batu.
Di depan pintu utama setiap rumah keluarga etnis minoritas Tay ditempatkan anjing dari batu. Menurut konsep pandangan warga etnis ini, meletakkan anjing dari batu di depan pintu rumah bertujuan untuk mengelola dunia “Yin” dan mencegah ganggunya dari hantu dan setan. Khususnya, rumah-rumah yang diba-ngun di lapangan tanah yang punya Feng Shui buruk, maka pe-nempatan anjing dari batu semakin menjadi perlu.
Anjing-anjing dari batu yang dikoleksi demi hobi hiasan juga mengingatkan citra kampung halaman, merupakan maskot yang mendatangkan kepercayaan tentang pekerjaan yang kondusif dan kemakmuran. Mr Tran Le Thu, kolektor anjing dari batu mengatakan:
“Anjing-anjing dari batu bersifat simbolik, diukir dengan bentuk jajaran genjang, tapi juga bersifat citra anjing yang benar. Orang-orang menggunakan anjing dari batu sebagai cara untuk mengusir hantu dan setan, menjaga rumah atau memberikan ucapan selamat kepada tuan rumah”.
Tahun 2018 menurut kalen-der imlek merupakan tahun anjing. Dalam keyakinan menurut Feng Shui, orang-orang yang lahir pada tahun anjing dianggap mendatangkan sumber energi yang berlimpah-limpah dan kelancaran dalam segala usaha.
Dalam pandangan Feng Shui tradisional orang Vietnam pada awal tahun baru juga ada pepatah: “Kalau kucing masuk ke rumah, berarti memberikan kemiskinan, kalau anjing masuk ke rumah, berarti memberikan kekayaan”. (vnexpress/tt/vovw/ar)