Untuk Ritual Pemujaan

Tujuh Peradaban Kuno Korbankan Anak Manusia

tujuh-peradaban-kuno-korbankan-anak-manusia

BERBICARA tentang pera­dab­an kuno di masa lalu memang selalu menarik dan terkadang membuat ki­ta penasaran dengan segala apa yang mereka lakukan pada saat itu, tetapi peradaban ma­sa lalu tersebut ba­nyak juga yang me­nguak fakta-fakta menge­rikan ten­tang ritual-ritual yang pastinya di luar akal sehat kita, me­reka melakukan pemujaan dan ritual spiritual rutin terhadap para dewa dengan memberikan nyawa manusia.

Nyawa manusia mereka jadi­kan sesajen atau "hadiah" bagi para de­wa yang mereka yakini, tapi, kalau berbicara soal mengor­ban­kan nyawa-nyawa manusia untuk sebuah ritual di peradaban masa lalu sepertinya bukan hal aneh, ter­masuk ritual yang dila­ku­kan de­ngan mengorbankan nyawa anak-anak yang tak ber­dosa. Berikut be­berapa pera­dab­an masa lalu yang dengan tega mengorbankan nyawa anak-anak manusia untuk para dewa:

1. Celts

Ketika Kekaisaran Romawi me­la­kukan ekspansi kekuasaan, kera­jaan ini menghentikan pe­ngor­banan manusia, suatu praktik yang sebagian besar dianggap tabu da­lam budaya Yunani-Ro­mawi de­ngan sedikit penge­cualian.

Kebanyakan tulisan suci Ro­mawi menunjukkan bahwa mereka me­rasa unggul secara moral jika mereka tidak tertarik pada pengor­banan manusia. Sebuah kelompok yang oleh orang-orang Romawi disebut Galia, atau dikenal sebagai Celt, secara ritual membunuh anak-anak di sebagian besar Eropa kuno.

Bangsa Celt adalah kelompok suku yang brutal tetapi terkadang ber­satu untuk me­nangkal invasi Ro­mawi. Dalam peperangan, bang­sa Celt akan memenggal ke­pala musuh mereka dan mem­bal­sem kepala sebagai piala. Tentu saja, ini juga merupakan tindakan perang psikologis untuk mencegah musuh besar.

Maka, tidak mengherankan jika ke­lompok etnis yang keras kepala itu terkadang memprak­tikkan pe­ngor­banan anak untuk dipersem­bah­ka kepada dewa-dewa mereka.

2.Teothihuacan

Sudah banyak kita ketahui, jika budaya kuno mesoamerika sering mem­buat bangunan-bangunan yang sangat besar dan luar biasa pemba­ngun­an struktur megalitik ini adalah untuk pemujaan kepada dewa-de­­wa mereka.

Disanalah mereka melakukan pengorbanan manusia dengan cara yang sangat mengerikan dan me­nya­kitkan. Dalam film, kira-kira se­perti itulah visualnya yang terjadi.

Piramida bulan adalah satu tem­pat yang cukup terkenal dija­dikan lokasi pemujaan me­nge­rikan ter­sebut, piramida bulan yang di­mi­liki peradaban kuno teoti­hua­can menjadi salah satu­nya, dimana me­reka mengor­bankan anak-anak un­tuk diper­sem­bahkan kepada para de­wa, metodenya adalah de­ngan cara merobek perut anak-anak ter­se­but hidup-hidup dan me­ngambil hati mereka untuk dibe­ri­k­an ke­pada dewa.

Hal yang cukup aneh adalah peradaban teotihuacan ini seperti menghilang begitu saja tanpa mem­berikan petunjuk tentang me­reka lebih banyak, bahkan be­rabad-abad kemudian suku Aztec hanya menyebut teoti­huacan adalah kota para dewa.

3. Inca

Suku Inca berbeda dari keba­nya­kan budaya Mesoamerika lain­nya di dunia pengorbanan manusia karena mereka tam­paknya hanya mengorbankan anak-anak dan tidak pernah orang dewasa. Prak­tek ini berlanjut hingga kedatangan pemukim Eropa.

Anak-anak yang paling kuat dan paling sehat sengaja dipilih karena mereka lebih menyenang dewa. Me­rupakan suatu kehor­matan da­lam peradaban Inca yang dipilih sebagai korban atau sebagai ang­gota keluarga orang itu.

Meskipun populasinya lebih rendah dari pada budaya Mesoa­merika lainnya, kekaisaran Inca tercatat paling luas membentang setidaknya 4.000 kilometer. Pe­ngor­banan anak-anak jelas menye­rapi dunia prasejarah Me­soa­me­rika. Para penjajah Eropa, berusaha keras untuk mengakhiri praktik-prak­tik ini sejak ke­da­tangan mere­ka, meskipun ritual seperti itu sering dilanjutkan secara diam-diam.

4. Toltec

Apa yang dilakukan budaya lain dalam skala kecil, Peradaban Tol­tec justru melakukannya se­ca­ra besar-besaran. Seiring per­jalanan wak­tu, banyak peradaban bermu­kim di bagian selatan Amerika Uta­ra, dan Toltec datang tak lama se­belum pemerintahan suku Aztec di Meksiko sekarang. Mereka mendominasi daerah itu dari abad 10 hingga abad 12 Ma­sehi, dan pengorbanan anak-anak yang masih hidup jelas me­rupakan inti budaya mereka.

 Dekat Tula, Meksiko, sebuah kuburan massal ditemukan sela­ma pembangunan konstruksi, yang berisi tulang belulang seti­daknya 24 anak. Semua bukti ini meru­pa­kan pembunuhan massal dan pe­ngorbanan anak untuk para dewa.

Diyakini bahwa mayat-mayat itu dibunuh dan dikuburkan antara 950 dan 1150 Masehi. Ini jelas me­­­rupakan budaya yang tidak biasa dan mungkin memberi kita wawasan tentang dunia masa lalu dan kecenderungan kekejama umat manusia.

5. Maya

Peradaban Maya muncul sekitar 1.500 tahun setelah Olmec dan melakukan praktik pengor­banan ma­nusia juga untuk para dewa. Para arkeolog yang meng­gali di kota Ceibal, Guatemala, yang be­rasal dari budaya Maya, telah me­nemukan sesuatu yang benar-be­nar aneh – batu obsidian terkubur di tempat-tempat pengor­banan anak-anak untuk dewa-dewa mereka.

Obsidian adalah sejenis kege­lapan kaca alami, biasanya hitam pekat, yang berkembang ketika la­va mendingin dengan cepat. Suku Maya percaya bahwa obsi­dian adalah batu ilahi.

Bangsa Maya mengorbankan anak-anak kecil untuk para dewa yang mereka yakini dengan ke­kuatan darah anak-anak. Kemu­dian bangsa Maya mengubur para pemuda ini berhadapan muka di kuburan, seringkali dengan obsi­dian.

6. Olmec

Peradaban Olmec adalah sa­lah satu pemukiman besar tertua di dunia. Mesoamerika prase­jarah. Budaya dan lingkungan pengaruh­nya meliputi sebagian besar Amer­ika Utara bagian sela­tan, termasuk wi­layah yang meli­puti Belize, Kosta Rika, El Sal­vador, Honduras, dan Guatemala saat ini.

Diyakini bahwa mereka ada­lah budaya Mesoamerika perta­ma yang diketahui melakukan pengor­banan manusia. Mereka secara sig­nifikan lebih tua dari budaya lain dari Amerika awal.

Ada bukti pengorbanan anak di Mesoamerika kuno. Ribuan demi ribuan tulang telah dite­mukan di ber­bagai lokasi, terma­suk Gua Te­ror Tengah Malam di Belize dan kuil suci El Manati. Budaya ini te­l­ah mengorbankan ribuan anak kepada dewa-dewa mereka.

7. Canaan

Mungkin banyak yang belum mendengar soal Canaan. Ini adalah sebuah peradaban masa lalu yang berada di sekitaran wila­yah Suriah, Libanon, Israel dan Jordania.

Dalam berbagai lite­ratur, pera­da­ban kuno Canaan ini memuja dewa Molech atau dise­but juga Mo­loch,dalam ritual pemujaan ke­pada dewa Moloch ini masyarakat kuno Canaan selalu mengorbankan manu­sia,terutama anak-anak, bah­kan disebutkan jika dewa Mo­loch sangat senang dengan persem­ba­han nyawa-nyawa anak manu­sia yang dibakar hidup-hidup de­ngan api yang membara. (listvc/es)

()

Baca Juga

Rekomendasi