
Medan, (Anlaisa). Community of Indonesian Aikidoka (CIA) berdiri di Medan sebagai komunitas aikido pertama di Sumatera.
Pendirian CIA ini dirangkai dengan “One Day Fraternity Keiko Seminar' di Cemara Asri belum lama ini.
Federasi ini didirikan agar Aikido tetap eksis, sekaligus merangkul masyarakat akan pentingnya mempelajari ilmu bela diri yang efektif dan efisien melalui seni bela diri Aikido.
“Kemahiran seseorang memerankan seni bela diri Aikido, bukan berarti harus menggunakan tenaga fisik, tetapi sebaliknya yaitu menyelesaikan segala sesuatu dengan pikiran dan hati yang tenang tanpa harus 'mencederai' lawan", jelas Ketua Komite CIA Arfa SE, BBA.
Dikatakan, Aikido sebagai sebuah seni bela diri tradisional asal Jepang sesungguhnya sudah lumayan lama masuk di Indonesia.
Olahraga asal Jepang ini dipopulerkan melalui film Hollywood oleh bintang besar Steven Seagal.
Aikido sesungguhnya sempat populer, dan menjadi ilmu bela diri banyak dipelajari baik dari individu, kelompok, perusahaan swasta dan nasional hingga instansi pemerintah seperti Polri, Paspampres dan lainnya.
Namun kepopuleran Aikido di Indonesia terkesan menurun diduga dampak hadirnya bela diri modern yang masuk ke Indonesia.
Karena itulah CIA dituntut berperan, agar Aikido tetap hidup dan berkembang.
“CIA juga ingin menggabungkan semua Aikidoka di Indonesia menjadi satu kesatuan yang kokoh, dimulai dari Medan,” tambah Arfa.
Di hari berdirinya CIA, juga digelar 'One Day Fraternity Keiko Seminar' yang tujuannya meningkatkan solidaritas Aikidoka dari berbagai dojo dan etnis, suku dan agama di Sumut.
Tampil sebagai pemateri pada kegiatan ini Sensei Arfa 2nd Dan Aikikai (Ishinkan Aikido), Sensei Doli 4th Dan Aikikai (Indonesian Budokai), Sensei Dedy 3rd Dan Aikikai (Ryu Dojo), Sensei Hendri 2nd Dan Aikikai (Aikido Seigi Dojo), dan Sensei Ishak, 2nd Dan Aikikai (Dojo Permata Hati). (rel/mp)