
Pantai Cermin, (Analisa). Bupati Serdang Bedagai (Segai) Soekirman meresmikan Vihara Tridharma Buddha di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, Selasa (19/2).
Hadir Wabup Darma Wijaya, Dandim 02/04 DS Letkol Kav Syamsul Arifin SE MTr (Han), Majelis Buddhayana Indonesia Ir Eddy Sujono SE MM, Pembimas Buddha Kementrian Agama Provsu Ketut Supardi SAg MSi, perwakilan Sangga Agung Indonesia Bikhu Titawangsu, Ketua Yayasan Dharma Bakti Sejahtera Wiliadi SH, Anggota DPRD Sergai Meryanto, tokoh masyarakat Tionghoa Budi SE, Ketua Pengurus Vihara Tridharma Buddha AK Samirin, Kabag Kesra Sudarno S Sos, Camat Pantai Cermin Drs H Benny Saragih MM beserta Muspika dan ratusan umat Budha dari dalam dan luar Kabupaten Sergai.
“Saya mengapresiasi bentuk artistik yang bagus dengan adanya lima bangunan vihara yang sama besar ini adalah sesuai dengan jumlah lima sila dari Pancasila. Untuk itu diimbau untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” sebut bupati.
Dikatakannya, sehubungan adanya dua tempat ibadah Buddha di Sumut yang mendapat rekor MURI di Pagoda di Brastagi dan Vihara Dewi Kwan di Pematangsiantar. Ini artinya tempat ibadah ternyata dapat menambah peningkatan jumlah wisatawan, maka kita harapkan juga pada Vihara Tridharma Buddha ini.
“Kita harapkan vihara ini nantinya akan banyak dikunjungi orang, bukan hanya umat Buddha namun dapat menjadi salah satu destinasi wisata rohani bagi seluruh masyarakat dan menambah kesejahteraan masyarakat sekitar khususnya dan Sergai pada umumnya sebab akan membuka luas lahan pekerjaan dan usaha bagi masyarakat sekitar,” ujarnya
Majelis Buddhayana Indonesia Ir Eddy Sujono SE MM mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bupati,Wakil Bupati beserta jajaran, Forkopimda serta undangan sekalian. Sangat bergembira dan berbahagia karena telah bertambah satu lagi tempat ibadah di bawah naungan majelis Buddhayana Indonesia. Apresiasi terhadap pengelola dan panitia yang telah menggalang pendanaan sehingga vihara ini dapat selesai sejak peletakan batu pertama pada 24 Mei 2016.
Dikatakannya, vihara bukan hanya sebagai tempat ritual semata, namun juga tempat pendidikan dan pengembanan mental spiritual umat Buddha serta pelayanan umat yang peduli kepada lingkungan dan masyarakat sekitar sebagai bagian dari pengabdian yang menjadi ciri khas majelis Buddhayana Indonesia.
“Maka ada tiga hal yang menjadi pegangan hidup sesuai ajaran sang Buddha dalam konteks Tri Darma, yaitu kita semua harus menghindari perbuatan negatif, kita harus menambah kebajikan dan amal, serta membersihkan diri dan hati kita yang menjadi ciri khas agama Buddha. Olehnya kami berharap Vihara ini nantinya dapat benar benar menjadi pusat ibadah dan pengembangan mental spiritual umat Buddha dan berjalan sesuai dengan peruntukannya,” ucapnya
Senada dengan Majelis Buddhayana Indonesia Perwakilan Sangga Agung Indonesia Bikhu Titawangsu, semoga dengan peresmian vihara ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat khususnya umat Buddha dan apresiasi serta kehormatan atas dukungan Bupati Sergai sebagai bentuk penghormatan yang belum pernah kami lihat di daerah lain.
Pembimas Buddha Kementrian Agama Provsu Ketut Supardi S Ag M Si juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran dan perhatian dari Bupati Sergai sebagai sebuah kehormatan bagi umat Buddha. Kami selaku Pembimas Kantor Kementerian Agama Provsu dan secara pribadi menyampaikan apresiasi yang luas biasa kepada panitia, donatur dan masyarakat Buddha di Sergai yang telah bersatu padu mewujudkan berdirinya Vihara Tridharma Buddha pada hari ini.
“Sebuah keberuntungan bahwa kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan berakhirnya Tahun Baru Imlek 2570 dan juga hari Cap Go Meh di mana menjadi hari yang luar biasa saat berkumpulnya orang orang bijaksana dan yang dimuliakan pada masa lampau, namun diharapkan akan menurun kepada kita seperti pada hari ini,” katanya.
Jika dilihat secara fisik, Vihara ini telah tampak mencerminkan sebagai tempat ibadah yang representatif sebagai tempat membina mental dan spiritual umat Buddha.Selain itu juga jangan dilupakan bahwa dalam membangun tempat ibadah harusnya memenuhi unsur fisik dan bathin.
Dimana setelah membangun vihara secara nyata, selaku umat Buddha kita harus tetap membangun Vihara di dalam batin dengan selalu berbuat baik dan menjauhi perbuatan negatif agar moralitas kita semakin baik serta terhindar dari radikalisme, perbuatan bohong, mengambil hak orang lain serta hal lainnya yang tidak baik.
Ketua Yayasan Dharma Bakti Sejahtera Wiliadi dalam sambutannya menyebutkan peresmian Vihara Tridharma Buddha yang diselenggarakan pada hari yang baik ini memiliki arti bahwa rumah ibadah dibangun untuk memenuhi kebutuhan umat manusia dari sisi spiritualnya, juga untuk interaksi antara umat manusia dengan manusia, manusia dengan Para Suci bagi umat Buddha yang berada di Pantai Cermin khususnya, Kota Medan dan Sumatera Utara pada umumnya.
Acara diisi dengan pertunjukan barongsai, tari daerah dan peninjauan Vihara Tridharma Buddha Pantai Cermin. (bah)