Trump Desak Militer Venezuela Lengserkan Maduro

trump-desak-militer-venezuela-lengserkan-maduro

Washington, (Analisa). Presiden Amerika Serikat, Do­nald Trump, mendesak militer Venezuela untuk meninggalkan dukungannya ter­hadap Presiden NicolasMaduro.

Dalam pidatonya di hadapan ma­sya­rakat Venezuela di Miami, AS, Se­lasa (19/2), Trump mem­per­ingatkan bah­wa "pandangan seluruh dunia" tertuju kepada me­reka yang men­du­kung kekuasaan Maduro.

Trump mengatakan mereka yang terus mendukung pemerin­tahan Maduro telah memperta­ruhkan masa depan dan nyawa mereka sendiri.

Pidato Trump ini merupakan upaya le­bih lanjut untuk menekan para pe­jabat Venezuela agar meng­­­­alihkan ke­setiaannya ke­pa­da pemimpin oposisi, Juan Guai­do.

Namun Presiden Venezuela Ni­colas Maduro sejauh ini meno­lak meng­undurkan diri atau meng­­gelar pe­milu presiden, wa­laupun ada te­kanan internasional yang terus meningkat.

Puluhan negara, termasuk AS, telah mengakui Juan Guaido se­bagai presi­den sementara negara itu.

Sebelumnya, Ketua Majelis Na­sio­nal pimpinan dan tokoh opo­sisi Juan Guaido menyatakan diri­nya sebagai presiden sementara Venezuela.

Dia kemudian berjanji meng­awasi jalan­nya pemilu yang baru dengan ala­san pemilu tahun lalu, yang mengesah­kan kepemimpi­nan Maduro sebagai pre­siden, ca­cat. Sejak awal Maduro meng­kritik apa yang disebutnya se­bagai in­ter­vensi sejumlah negara asing, ter­utama AS, ter­hadap dalam uru­­san domestik ne­gara itu.

Sejauh ini Maduro mengklaim di­rinya masih mendapat duku­ngan m­ili­ter serta beberapa sekutu utamanya.

Trump menyampaikan pidato, Se­nin lalu, di Miami International Florida University, di hadapan keru­munan orang yang kebanya­kan adalah imi­gran Venezuela dan Kuba.

Wilayah itu banyak didiami pu­luhan ribu orang-orang Vene­zuela - ba­nyak di antara mereka mening­gal­kan Venezuela karena berbeda pan­dangan politik dengan Maduro dan pendahulunya. Me­reka memberikan dukungan kuat kepada Guaido.

Dalam pidatonya, Trump menge­cam pemerintah Vene­zue­­la yang dia sebut sebagai "ke­diktatoran yang gagal".

Dia menggambarkan Presiden Maduro sebagai "boneka Kuba" dan menuduh "segelintir orang di puncak rezim Maduro" melaku­kan korupsi dan menyembunyi­kan uang. "Kami tahu siapa mereka dan kami tahu di mana mereka me­nyimpan mi­liaran dolar yang telah mereka curi," katanya.

Dia juga meminta militer Ve­ne­zuela untuk memastikan kese­lamatan Guaido dan para peng­unjuk rasa dari kubu oposisi.

"Mereka mempertaruhkan ma­sa depan mereka, mereka mem­perta­ruh­kan hidup mereka dan masa depan Ve­nezuela untuk seorang pria yang d­ikendalikan oleh militer Kuba dan dilindungi oleh pasukan pribadi tentara Kuba," kata Trump.

Presiden AS itu juga mengata­kan dia yakin militer memiliki "pe­ran sangat penting" dalam tran­sisi negara tersebut apabila me­reka memberikan dukungan kepada kubu oposisi.

Dia lantas mendesak militer Venezuela untuk menerima "ta­waran" dari pemimpin oposisi perihal amnesti atau menghadapi segala konsekuensi.

"Anda (militer Venezuela) akan ke­hilangan segalanya," Trump mem­peringatkan.

Di hadapan massa, Trump meng­ulangi dukungannya kepada Guaido sebagai pemimpin negara yang sah.

Dia mengatakan bahwa dia masih mengupayakan perubahan yang damai di Venezuela, tetapi menegaskan bah­wa "semua opsi terbuka". Sanksi eko­nomi yang diterap­kan AS membuat Maduro terus tertekan, sementara ketegangan masih ber­lanjut ter­kait pengum­pulan ban­tuan inter­nasional yang dilakukan Guaido. (Ant/Rtr)

()

Baca Juga

Rekomendasi